Kirana sedang siap-siap untuk pergi bekerja, beberapa bulan yang lalu ia di terima bekerja sebagai Dokter umum di sebuah rumah sakit ternama. Karena hasil keringatnya sendiri ia dapat membeli rumah untuk dirinya sendiri walaupun sedang untuk dirinya yang masih sendiri.
"Non ini sarapannya, Bibi taro di meja yah"
"Eh iya bi, ini uang bulanan terus yang ini uang gaji bibi"
Kirana memberikan dua amplop yang berbeda warna, ia memakai snelli Dokter yang terdapat namanya.
"Makasih yah non, Bibi Permisi dulu"
"Kalo Mama sama Papa kesini bilang aja kalo saya udah berangkat mungkin pulang malam seperti biasa"
"Iya non!"
Kirana keluar dari dalam kamarnya, dan mengambil kunci mobil yang terdapat di nakas ruang tamunya.
"Saya pergi dulu bi, Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Kirana masuk kedalam mobilnya dan melajukan mobilnya meninggalkan kediamannya.
.
.
.
.
"Daddyyyy cakiitttt hikss... Hikksss... Hikss cakittt!!" anak kecil laki-laki yang sekitar berusia 3 tahun itu menangis mengeluh sakit di bagian perutnya."Perut kamu kenapa Kiddo?" raut wajah khawatir terpancar dari wajah tampannya dengan sedikit brewok yang membuatnya terlihat musk.
"Cakittt Daddy"
"Yaudah kita kerumah sakit yah"
Anak kecil itu mengangguk saja, pria itu yang tak lain Ayah dari anak itu menggendongnya untuk di bawa ke rumah sakit.
"Daddy Aku ikut!!"
Teriak anak perempuan yang usianya sama beserta 2 anak lainnya, wajah mereka sama semua ternyata mereka kembar 4, 2 laki-laki dan 2 perempuan.
"No princess, Daddy akan bawa Kenzo ke rumah sakit"
"Plincess mohon dad"
Mereka memberikan puppy eye's pada sang Ayah, tak lama 2 orang babysister datang.
"Maaf tuan Kenneth mereka memaksa ingin ikut"
"Yaudah bawa mereka ke mobil"
"Baik tuan!"
Mereka membawa keempat anak kecil itu masuk kedalam mobil yang sudah disiapkan oleh sang supir, dan langsung pergi menuju rumah sakit.
.
.
.
.
Kirana baru saja sampai di ruangannya, ia memeriksa berkas-berkas pasiennya."Suster, dimana berkas korban pembunuhan itu?"
Tanya Kirana kadang-kadang ia juga menjadi Dokter untuk melakukan otopsi pada korban pembunuhan.
"Sudah di ambil oleh keluarga dok"
"Oh syukurlah, tolong berikan ini pada Dokter salma"
"Baik"
Ia memberikan berkas pada suster itu dan memintanya untuk segera mengantarkannya pada dokter Salma yang tak lain temannya disini.
"Saya permisi dok"
Setelah suster itu pergi Kirana pergi juga untuk memberikan berkas pada Pak Dannish atasannya.
Lorong-lorong terlihat sepi mungkin masih pagi hanya beberapa orang yang lewat untuk pergi kekantin rumah sakit.
Beberapa perawat dan seorang pria mendorong bankar, Karena kebetulan Kirana lewat jadi ia menghentikannya.
"Ada apa ini sus?"
KAMU SEDANG MEMBACA
To Beatiful Doctor From My Hot Daddy
RandomSebelum baca budayakan Follow Authornya dulu 💞💞💞 Masih ingat Kirana kembaran Kinara? Itu loh anak Yusuf sama Aluna mereka sudah besar dan memiliki kehidupan masing-masing. Kinara sudah memiliki keluarga sendiri sedangkan Kirana sibuk dengan peker...