PART-17

66.7K 2.8K 26
                                    

Kirana memeluk Kenneth setelah tau perjalanan hidup Kenneth dan Keempat anaknya yang begitu menyentuh hatinya.

"Maafin aku udah berani nanya hal itu!!"

"Gpp, kamu berhak tau sebelum kamu pilih aku"

Ia menggenggam tangan Kenneth dan melihat wajah Kenneth, ada segurat kesedihan dari wajah tampannya itu Kirana yang melihatnya kesedihan itu tidak bisa berbuat apa-apa untuk sekarang.

"Aku janji aku bakalan buat bahagia kalian"

"Janji?"

Kirana mengangguk, Kenneth tersenyum baru kali ini ia melihat gadis seperti Kirana yang mampu membuatnya jatuh cinta berkali-kali saat sedang bersamanya.

"Makasih, aku gak tau harus apa karena aku begitu bahagia"

"Kalian pantas bahagia, udah yuk mataharinya udah tinggi"

Kenneth jongkok dihadapan Kirana, Kirana bingung apa yang dilakukan Kenneth.

"Ayok naik honey, aku gak mau kamu kecapean ayok"

"Tapi-"

"Udah ayok"

Dengan amat sangat terpaksa Kirana naik keatas panggung Kenneth, Kenneth menggendong Kirana di belakang Karena ia tidak mau Kirana kelelahan apalagi ia baru pulih dari sakitnya.
.
.
.
.
"Kemana yah Kenneth hampir 3 hari gak pulang kasian anak-anaknya" Ibunya terlihat sangat khawatir Karena putranya tak kunjung pulang.

"Mama tenang aja, Kenneth lagi pergi ke URK nyusul Kirana yang lagi sakit"

"Kenapa Papa gak bilang sama Mama kalo Kenneth pergi nyusul Kirana ke URK?"

"Gpp takut mama khawatir, Papa mau bilang sesuatu sama Mama kalo Vero sama Gina udah pulang dan sekarang mereka bakalan kesini buat tinggal disini"

Mendengar itu ia terkejut, ia tidak akan membiarkan monster kecil menemui mereka Karena mereka sudah menyakiti hati putranya.

"Kenapa disini? Kenapa gak di hotel atau Apartemen aja?"

"Mereka kangen sama kita Ma, biarin aja mereka disini"

"Tapi pa, papa tau kan kalo Kenneth sampai tau ini dia bakalan lakuin apapun supaya mereka gak ketemu dia"

"Biarin aja ma, urusan monster kecil Papa udah pikirin selama mereka disini Papa udah titipin mereka sama Dylan dia bakalan rawat mereka selama Kenneth belum pulang"

"Apa Dylan gak keberatan Pa?"

"Katanya gak, soalnya kedua orang tua lagi pergi keluar kota ia juga udah libur ujian nanti mbak juga bakalan disana sama bodyguardnya"

Hembusan nafas lega dan tenang terpancar dari wajahnya, setidaknya mereka tidak bertemu dengan perempuan yang sudah membuang mereka demi pria lain.
.
.
.
.
Setelah pulang sekolah tadi Dylan langsung membawa keempat anak Kenneth Karena kakeknya menitipkan mereka, Dylan mau membawanya Karena ia butuh teman selama kedua orang tuanya pergi keluar kota.

"Oppa ini lumah siapa?" tanya Kenzo sambil memandang isi rumah besar itu.

"Ini rumah milik orang tua Oppa kiddo, kebetulan mereka lagi pergi jadi Oppa sendirian tapi untung ada Kalian Oppa jadi gak sendirian lagi"

"Itu foto Mommy yah" tunjuk Kezia pada foto besar yang menggantung menghias rumah ini.

"Iya itu foto Mommy kalian, kalo yang itu foto orang tua Mommy"

"Sekalang mereka kemana Oppa kok kita gak liat?"

"Lagi keluar kota ada urusan" Dylan menjawab pertanyaan dari Kenan.

Krucukk..krucukk suara itu berasal dari perut kecil mereka Dylan tertawa, ia baru sadar ini sudah masuk jam makam malam mereka.

"Yaudah kita makan yuk" ajak Dylan yang di angguki mereka berempat.

"Maaf tuan, mereka gak bisa makan sembarangan ini permintaan Dokter Kirana kami sudah menyiapkan makanan untuk mereka"

"Yaudah kasih aja mbak" mereka duduk ruang makan dan babysister menyediakan makanan untuk monster kecil khusus Karena mengingat Kenzo pernah masuk rumah sakit sampai harus di operasi Karena makanan yang tidak sehat.
.
.
.
.
Di ruang rawat Kenneth sedang menyuapi Kirana makan siang, awalnya Kirana menolak makan tapi Karena ia harus minum obat terpaksa harus makan.

"Kamu kapan pulang? Anak-anak udah kangen banget sama kamu"

"Tugas aku kan belum selesai, sebaiknya kamu balik aja kasian anak-anak mereka butuhin kamu"

"Mungkin besok aku bakalan balik, gak tega juga tinggalin mereka lama-lama"

"Ayah yang baik, sebelum kamu pulang aku titip ini yah buat mereka"

Kirana memberikan kotak kecil pada Kenneth dan Kenneth menerimanya.

"Aku gak sempat kasih ini sama mereka jadi tolong kamu kasih yah"

"Iya, apa kamu gak bakalan kasih sesuatu sama aku?"

"Kasih apa? Kamu kan udah tua"

"Kirana, sebelum aku pulang aku boleh minta sesuatu gak?"

"Minta apaan?"

"Ikut aku"

Kenneth menarik tangan Kirana ia akan membawa Kirana kesuatu tempat, ia akan memberikan sesuatu pada Kirana sebelum ia pulang nanti.

"Kita mau kemana?"

"Kamu ikut aja"

Kenneth membawa masuk Kirana kedalam mobil, entah akan pergi kemana mereka berdua.

"Kamu jangan macem-macem yah?" ancam Kirana pada Kenneth.

"Iya gak bakalan, aku yakin kamu pasti bakalan suka deh"

****
Mereka sudah sampai di tempat tujuan mereka yaitu sebuah laut yang indah, dan terdapat bangkai kapal di tepi laut.

"Kenapa kamu bawa aku kesini?"

"Aku cuma mau ajak jalan-jalan aja, lagian disana panas banget jadi aku ajak kamu kesini kamu suka tempatnya?"

"Aku gak tau kalo disini ada tempat kaya gini?"

Kirana berjalan di bibir laut sambil melihat rambutnya tertiup angin laut, Kenneth mengabadikannya ia akan menyimpan momen ini.

"Sebenarnya aku pernah ke URK Karena ada urusan kerja jadi aku tau ada laut disini"

Kirana hanya ber oh ria, Kenneth memeluknya dari belakang jujur saja ia tidak pernah seperti ini pada wanita manapun kecuali Gina mantan istrinya dan Kirana ratu hatinya.

"Kamu tau aku gak pernah ngerasain hal sebahagia ini kecuali sama kamu, dan gak ada perempuan kaya kamu kamu itu perempuan satu-satunya yang berhasil buat aku bahagia"

Kirana memutar tubuhnya dan kini berhadapan dengan Kenneth.

"Dan Kamu satu-satunya pria yang berhasil buat aku jengkel Karena sikap mesum kamu"

"Oh ya?"

"Iya, asal kamu tau kamu pria yang berhasil curi ciuman pertama aku"

Kenneth terkejut apa? Ciuman pertama? Jadi Kirana belum pernah di sentuh pria manapun jadi hanya dirinya pria yang merebut ciuman pertamanya.

"Kamu bercanda?"

"Aku serius, laki-laki pada jauhin aku gara-gara tau kalo aku itu master Judo. Asal kamu tau aku ino ratu jalanan dan ratu basket sampe-sampe aku julukin KIRANA THE KILLER LADY'S sebelum aku jadi Dokter"

Apa yang baru saja Kenneth dengar tentang Kirana ia memiliki sifat seperti laki-laki? Sungguh luar biasa namun ia memiliki sisi keibuan dalam dirinya itu yang jauh luar biasa dimata Kenneth.

To Beatiful Doctor From My Hot DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang