PART-64

63.9K 1.4K 23
                                    

Seluruh perusahaan yang Kirana pegang terpaksa di liburkan lebih dulu karena ada sesuatu yang tidak beres.

"Bagaimana Jake?"

"Ini nyonya, yang menghubungi anda adalah pak Yuda!"

Kirana melihat laporan yang di bawa Jake, ternyata benar itu nomor pak Yuda ia meremas kertas itu hingga menjadi gumpalan lalu membuangnya kesembarang tempat.

"Kurang ajar Yuda, sepertinya dia memang cari masalah denganku. Lihat saja apa yang akan aku lakukan"

Tokk....tokkk pintu ruangannya di ketuk seseorang, Kirana meminta anak buahnya untuk membukanya. Saat masuk ternyata itu Dave.

"Ada apa Dave?"

"Saya hanya ingin bicara berdua saja!"

"Kalian bisa keluar!"

Anak buahnya keluar dan kini tinggal Dave dan Kirana saja di dalam ruang kerjanya, Kirana memeriksa beberapa berkas perusahaan.

"Ini masalah Papa Kirana, Papa akan meledakkan perusahaan kamu!"

"Maksudnya?"

"Papa dia sakit hati atas apa yang kamu lakukan padanya!"

Kirana menatap tajam Dave.

"Aku juga sakit hati atas apa yang dia lakukan! Menurut aku ini pantas baginya yang selalu mempermainkan hidup aku!"

"Tapi Papa gak akan biarin semua asetnya jatuh ke tangan orang lain, jika dia tidak bisa memilikinya maka kamu juga tidak bisa"

Sekarang Kirana mulai mengerti dengan maksud Dave, ia tidak akan membiarkan pak Yuda melakukan hal gila tersebut.

Kirana menekan tombol merah di bawah meja kerjanya, Sirine berbunyi menyeruak dari salah satu ruangan tanda ada hal penting.

Semua anak buah Kirana berkumpul di halaman rumah besar tersebut, Kirana keluar bersama Steven dan Jake orang kepercayaannya.

Mereka menundukkan kepala mereka tanda menghormati kedatangan Kirana.

"Aku menyuruh kalian berkumpul ada hal penting, Pak Yuda berencana meledakkan perusahaan dan semua aset yang sudah menjadi milikku. Aku ingin kalian awasi semuanya perketat penjagaan. Jake Steven hubungi kantor cabang lain lakukan hal yang sama!"

"Baik nyonya besar!"

Kenneth datang dengan wajah khawatir, ia langsung memeluk Kirana dengan erat.

"Biarkan Yuda lakukan apa yang ia inginkan, aku ingin kita semua hidup tenang!"

Kirana melepaskan pelukan Kenneth lalu ia menangkup wajah Kenneth, yang menampilkan gurat kesedihan dan khawatir.

"Jangan khawatir setelah permasalahan ini berakhir aku janji kita akan hidup bahagia dan damai tanpa gangguan apapun!"

"Jangan lakukan apapun demi aku demi anak-anak juga!"

Kirana menengok kearah anak-anaknya yang berdiri dengan wajah khawatir dan sedih, ia hanya membalas dengan senyuman seakan-akan memberikan jawaban atas kekhawatiran merekan.

"Semuanya akan baik-baik aja, kamu percaya kan sama aku?"

Kenneth diam dan menundukan kepalanya, Kirana memang keras kepala ia hanya ingin agar Kirana tak melakukannya.

"Nyonya, sebaiknya kita pergi sekarang!!"

"Aku pergi dulu!"

Kirana langsung pergi, di dalam lubuk hatinya yang paling dalam ia juga tidak ingin melakukan ini namun Yuda sudah memulai nya dan dia yang akan mengakhirinya.
.
.
.
.
Kirana turun dari dalam mobilnya, dan di sambut oleh anak buahnya ia berjalan masuk menuju kedalam namun ia di cegah oleh salah satu anak buahnya.

To Beatiful Doctor From My Hot DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang