PART-45

42.9K 1.6K 17
                                    

Kenneth membawa Kirana ketaman belakang rumah sakit ia ingin tau apa yang sebenarnya terjadi.

"Apa yang sebenarnya terjadi?"

"Maafin aku, aku terpaksa kaya gini aku minta maaf"

"Aku tanya apa yang terjadi Kirana?"

"Aku belum bisa kasih tau sekarang Ken, aku mohon rahasiain semua ini dari anak-anak dan yang lain jangan beri tau mereka kalo aku masih hidup"

Kirana menggenggam tangan Kenneth erat ia memohon agar Kenneth merahasiakannya, Kenneth merangkulnya dan mencium kening Kirana.

"Aku janji, aku harus balik kantor nanti kita ketemu lagi"

Kirana mengangguk dan melepaskan pelukannya dari Kenneth, ia akan merahsiakan semua ini hanya Kenneth yang tau ah jangan lupa Yuni juga sudah tau.

"I LOVE YOU YOUR MAJESTY"

Kirana hanya senyum membuat Kenneth gemas dan mencubit pipinya.

"Bales dong"

"Harus?"

"Sayang"

"I LOVE YOU TOO MY HOT DADDY"

senyuman mengembang dari wajah tampan Kenneth, tidak ada rasa bahagia melebihi apapun ketika tau Kirana masih hidup.

Kenneth pergi dan Kirana kembali bekerja sebagai seorang dokter psikologi.
.
.
.
.
Di kampus, Mereka berenam sudah kembali kuliah namun Affia seperti tidak semangat sama sekali ada yang mengganggu pikirannya yaitu Akira.

Karena tidak hati-hati Akira menabrak bahu seseorang hingga ia terjatuh.

"Maaf saya minta maaf kamu gpp kan?"

Affia mengulurkan tangannya untuk membantu gadis itu, dan ia menerima uluran tangan Affia saat melihat wajah gadis itu ia seperti melihat wajah Akira entah Kirana dalam diri gadis yang mungkin lebih muda darinya.

"Iya gpp, saya juga gak hati-hati saya permisi dulu"

Affia terdiam sejenak, lalu berbalik dan menghampiri gadis itu.

"Tunggu, kita belum berkenalan aku Affia kamu siapa?"

"Aku Cleo"

"Murid baru disini yah? Kita bisa temenan kan"

Cleo tersenyum dan mengangguk mengiyakan permintaan Affia, Affia mengajak Cleo untuk bergabung dengan mereka semua kebetulan mereka satu kelas juga.

"Kapan-kapan boleh gak kita main ke rumah kamu?"

"Boleh, pasti Mommy juga seneng kalo aku punya temen baik kaya kalian"
.
.
.
.
Yuni di bawa ke rumah sakit jiwa, Kirana mengantarkannya ia ingin melihat Yuni menderita di rumah sakit jiwa ini.

"Gimana suka sama tempat barunya? Saya denger disini dokter jiwanya kejam lebih kejam dari saya, jadi siapin mental kamu yah dan Selamat menikmati semuanya"

Kirana pergi dari dalam ruangan itu diapit oleh bodyguardnya.

"Langkah selanjutnya apa nyonya besar?"

"Kalian akan tau, siapkan jet pribadiku kita akan ke Indonesia"

"Baik nyonya besar!"

Kirana menekan nomor di layar benda pipih itu ia menghubungi Kenneth.

"Hallo Ken, bisa kita ketemu?"

"....."

"Di taman kota, sekarang aku dalam perjalanan menuju taman"

To Beatiful Doctor From My Hot DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang