PART-27

49.1K 1.9K 19
                                    

Kenneth memutuskan untuk kembali kekantor karena ada Meeting dengan klien pentingnya, sebenarnya ia tidak ingin meninggalkan Kirana yang terus menerus bersin.

"Siang pak"

"Siapin dokumennya dan kita akan Meeting sekitar 10 menit lagi"

Sekertarisnya keluar, nada notifikasi Whatsapp membuatnya berpaling dan melihat siapa yang mengirim pesan padanya namun tidak ada nama ataupun foto yang menandakan siapa pengirimnya.

Sebuah Video, Kenneth menaikan alisnya sebelah orang itu tidak memiliki pekerjaan sama sekali hingga mengiriminya Video.

+62xxxxxxx
Lihat video itu kamu akan lihat sebuah kebenaran antara Kirana dan Vero.

Kenneth bingung kenapa Vero da Kirana apa mereka saling kenal, tapi kenapa mereka diam saja jika saling kenal.

Ia memutar Videonya, didalam Video itu Kirana dan Vero bertengkar hebat bahkan Kirana menunjuk-nunjuk wajah Vero. Kenneth terkejut ketika melihat Kirana mendorong tubuh Vero keluar dari ruangan Kirana dengan kasar.

"Kok gak ada suaranya?"

Kenneth memutar ulang Videonya dengan volume cukup, ia mendengar percakapan Mereka berdua.

"Ngapain lo kesini?"

"Apa maksud dari semua ini Kirana?"

Vero melemparkan surat yang ia terima dulu kehadapan Kirana, Kirana yang melihatnya terkejut bukan kah surat itu sudah ia bakar tadi? Tapi Kenapa sekarang ada di tangan Vero.

"Lllo gak baca surat ini kan?" tanya Kirana yang takut akan sesuatu terjadi, ia takut jika yang selama ini ia jaga akan dirampas oleh Vero kali ini ia tidak akan membiarkan itu terjadi.

"Aku Udah baca semuanya, sekarang aku tanya apa setelah kejadian waktu itu kamu hamil?"

Kirana tidak menjawabnya, ia malah memalingkan wajahnya dari pada menjawab pertanyaan Vero padanya.

"Jawab!!" Vero membentak Kirana, membuat Kirana terkejut.

"Iya, semua ini bener setelah kejadian itu gua hamil dan gua gak bilang Karena gua baru tau kalo gua ini di jadiin bahan taruhan lo sama temen-temen brengsek lo!!! Harusnya lo sadar yang lo lakuin ke gua itu kejam gua juga punya hati Vero gua Ini manusia, bukan Mainan lo" Kirana mulai berapi-api setelah sekian lama ia pendam rasa sakit hati dan kecewanya kini keluar sudah.

Vero terduduk di kursi depan Kirana ia menangkup wajahnya dengan kedua telapak tangannya menutupi rasa frustasinya.

Kirana sudah menangis sesegukan ia tidak bisa menanggung semua ini sendirian, ia tidak sanggup rasanya ia ingin bunuh diri saja.

"Maafin aku Kirana, aku terlalu bodoh tinggalin kamu gitu aja maaf" ucap Vero yang ikut menangis juga walaupun hanya meneteskan air matanya saja.

"Lo gak tau betapa menderitanya gua selama 4 tahun ini lo gak tau!!! Gua berusaha buat mereka bahagia dengan berbagai cara, gua berusaha buat jadi ibu sekaligus Ayah buat mereka. Gua gak tau karena terlalu di butakan cinta gua rela serahin diri gua sama laki-laki bajingan kaya lo!!"

"Sekarang dimana anak kita?"

Kirana memberikan tatapan kebencian yang begitu besar pada Vero.

"Anak kita? Lo bilang anak kita? Mereka itu anak gua bukan anak lo!"

"Please Kirana kasih tau aku, aku pengen ketemu sama mereka aku Aya-"

Belum sempat  Vero melanjutkan kata-katanya Kirana sudah memotong perkataannya.

"Mereka Udah meninggal!" ucap Kirana dengan berlinang air mata.

Vero yang mendengar kabar itu hanya terdiam, tidak bisa berbuat apa-apa lagi sungguh ia sangat menyesalinya andai saja waktu dapat di putar kembali mungkin semuanya tidak akan seperti ini dan Kirana tidak akan terluka karena dirinya.

"Mendingan sekarang lo pergi!! Gua muak liat muka lo jangan pernah temuin gua ataupun muncul dihadapan gua lagi" Kirana mengusir Vero keluar dari ruangannya, namun Vero tidak pergi ia malah bersujud di kaki Kirana.

"Aku minta maaf Kirana!! Aku nyesel Udah lakuin itu sama kamu, aku gak tau kalo karena ulah aku kamu harus kaya gini"

"Sekarang lo bisanya minta maaf dan nyesel! Gua gak butuh semua itu mendingan lo pergi!!"

Kirana mendorong tubuh Vero keluar dari ruangannya dengan kasar, Karena kebenciannya jauh lebih besar dari pada rasa kasihan pada Vero.

"Jangan pernah temuin gua lagi!"

Vero bangkit dan berjalan untuk kembali keruang kerjanya, sedangkan Kirana sekarang hanya bisa menangis saja rahasia yang sudah ia pendam selama 4 tahun akhirnya terbongkar juga oleh Vero sendiri.

"Aarrghhh!!!"

Kenneth yang tidak percaya dengan percakapan mereka sempat terdiam sesaat dan sedetik kemudian melemparkan barang-barang yang ada dihadapannya, hatinya hancur berkeping-keping Kirana sudah membohonginya dan anak-anaknya.

Kenapa Kirana melakukannya? Kenapa ia tidak jujur dari awal saja jika sudah memiliki anak tanpa harus berpura-pura dihadapan semua orang.

"Kamu tega Kirana, kenapa kamu gak jujur sama aku? Sebenarnya aku dianggap apa sama kamu Kirana? Vero brengsek!! Bajingan kenapa lo selalu ambil orang yang gua Sayang"

Kenneth membalikkan meja kerjanya hingga hancur Karena sangking marahnya di bohongi Kirana, mereka yang ada di luar ruangan Kenneth berlarian masuk ke dalam ruangan Kenneth karena khawatir takut terjadi sesuatu pada Kenneth.

"Pak Kenneth"

"Batalin Meeting, saya ada urusan"

Kenneth membatalkan meetingnya ia akan pergi menemui Kirana, dan akan meminta penjelasan atas semua yang Kirana lakukan dengan Vero dulu.
.
.
.
.
"Huacimmm.... Huacimmm... Huacimmm"

Kirana masih saja bersin-bersin karena bunga tadi, ia sudah menyimpan bunga itu di ruangannya menggunakan vas tapi ia menyimpannya jauh darinya takut jika bersinnha akan tambah parah.

Pintu ruangan Kirana di banting cukup keras dan membuat Kirana terkejut, ketika melihat siapa yang melakukannya ia terkejut ketika melihat sudah berdiri diambang pintu dengan wajah marah dan tatapan benci. Kirana bingung melihatnya seperti itu apa yang terjadi?

"Kenneth? Kenapa balik lagi apa ada yang ketinggalan?"

"Ikut aku!" Kenneth langsung menyeret paksa Kirana keluar dari ruangannya dan akan membawanya entah kemana yang jelas ingin Kirana jujur padanya.

"Lepasss!! Sakittt!!"

"DIAM!!!" baru kali ini Kenneth membentak dirinya, ada apa dengan Kenneth.

"Kamu apa-apaan sih lepas sakittt!!"

Diam-diam Vero mengikuti Kenneth yang membawa Kirana pergi, ia takut Kenneth akan melakukan sesuatu pada Kirana Karena ia tau jika sedang marah Kenneth tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri.

"Aku bakalan kasih pelajaran dan hukuman buat kamu!"

"Emangnya apa yang aku lakuin?"

"Kamu Udah buat aku kecewa!!!"

Kirana bingung dengan maksud Kenneth apa? Sekarang ia takut ketika melihat Kenneth marah dan seperti orang kesetanan.

To Beatiful Doctor From My Hot DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang