Karena kelakuan adik kurang ajarnya Kirana harus menahan malu, dirinya di gosipkan oleh para staf rumah sakit akibat kelakuannya yang berani mencium Kenneth dihadapan semua orang.
Sebenarnya ia malas masuk kedalam ruang rawat Kenzo, tapi ia harus memeriksa Kenzo Karena besok Kenzo akan pulang ia masih merasa malu jika bertemu Kenneth apa yang harus ia lakukan?
****
Mereka sedang menunggu kedatangan Kirana yang akan memeriksa Kenzo. Dan yang di tunggu sudah datang dengan masker menutupi sebagian wajahnya."Mommy sakit yah?" tanya Kezia.
"Gak sayang, cuma Mommy kebetulan tadi lewat kamar mayat" bohong Kirana padahal dirinya malu pada Kenneth.
"Mommy periksa dulu yah"
Kirana memeriksa Kenzo, yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
"Kamu udah sembuh Dan bisa pulang"
"Yeayy!! Mommy ikutkan sama kita pulang?" tanya Kenzo antusias.
"Maaf sayang Mommy Gak bisa ikut soalnya Mommy harus kerja"
"Yah!"
Terlihat wajah Kecewa mereka mendengar penolakan Kinara itu, membuat Kirana merasa bersalah bahkan Kenneth yang melihatnya tidak tega.
"Nanti kalo Mommy libur Mommy bakalan ajak kalian jalan-jalan"
"Serius?"
Terpancar senyuman indah ketika Kirana mengangguk mengiyakan pertanyaan mereka.
"Mommy aku mau nanya boleh?"
"Nanya apa sayang?"
"Kata Oppa Dylan tadi Mommy sama Daddy lagi buat adik yah?"
Seketika Kirana terduduk di lantai ia lemas mendengar perkataan yang terlontar dari mulut Keysha.
"Gggakk itu gak bener, jangan dengerin Oppa Dylan dia cuma bercanda"
"Mommy bohong, kata Mommy bohong itu dos nanti Allah bisa marah kalo Mommy bohong"
Alamakkk ia skak mat dengan perkataan Kenan padanya, sekarang apa yang ia lakukan untuk memberikan pengertian.
"Sayang Mommy sama Daddy cuma ngobrol doang!" bela Kenneth yang melihat Kirana tak sanggup bicara lagi.
"Tadi aku liat Daddy sama Mommy bibilnya nempel telus Daddy peluk Mommy!!"
Kepala Kirana sudah pusing mendengar cerita mereka yang menyaksikan aksinya tadi bersama Kenneth, walaupun itu hanya hukuman tapi bagi mereka berbeda.
"Sebaiknya Kalian istirahat di temenin mbak, Oma sama Opa mau bicara sama Mommy dan Daddy kalian"
Di luar Kirana menelan ludah saat berhadapan dengan kedua orang tua Kenneth, ia rasa ia akan mati hari ini. Ia sudah melakukan kesalahan dan mengantarkan nyawanya sendiri.
"Jelasin apa yang sebenernya terjadi?"
"Saya minta maaf sudah lancang melakukannya" ucap Kirana tertunduk malu akan sikapnya yang arogan.
"Aku minta maaf juga"
"Sekarang kalian lihat mereka sudah terkontaminasi dengan kelakuan kalian"
Mereka hanya menundukkan kepalanya saja, Kirana benar-benar mengutuk perbuatan Dylan lihat saja.
"Saya gak sengaja ngelakuinnya"
"Sengaja atau tidak tapi itu tidak pantas dilakukan di depan mereka"
"Saya terima kalo bapak mau pecat saya" ucap Kirana sedih.
"Saya gak akan pecat kamu, tapi saya minta kalian jangan lakuin itu lagi"
.
.
.
.
Kirana bisa pulang dengan tenang, ia langsung mandi dan bersiap-siap Karena Dannish akan menjemputnya mengajak makan malam di luar."Bi? Bibi"
"Iya non, tolong cuciin baju saya yah bi"
"Iya non"
Tinn....tinnn bunyi klakson mobil diluar sana, Kirana keluar dari dalam rumah ia menemukan Dannish berdiri di hadapannya dengan pakaian rapi sedangkan Kirana hanya menggunakan celana jeans, kaus belang-belang tangan panjang jaket jeans dan sepatu sneakers saja. Ia malas harus menggunakan gaun atau dress Karena itu bukan dirinya.
"Kamu yakin kaya gitu?"
"Iya!"
"Ayok masuk"
Kirana masuk kedalam mobil Dannish dan pergi menuju tempat mereka akan makan malam bersama, sejujurnya ia malas keluar Karena ingin istirahat sehari saja.
.
.
.
.
"Daddy" panggil si bungsu Keysha sambil merentangkan tangannya minta di peluk Daddynya. Ia menyenderkan kepalanya di bahu kekar sang Ayah mereka selalu seperti ini jika sudah mengantuk.Setelah Keysha tidur, ia kembali mengerjakan tugas kantornya namun bayang-bayang kejadian tadi siang melintas begitu saja di hadapannya.
Ia menyentuh bibirnya yang tadi siang di lumat oleh Kirana di hadapan semua orang, jantungnya berdetak begitu cepat ketika mengingat kejadian tadi.
"Apa yang sebenarnya Aku rasain sama Kirana?"
Tidak mungkin ia jatuh cinta pada Kirana begitu cepat hanya membutuhkan waktu 2 hari saja itu tidak mungkin, ini mungkin hanya rasa kagum semata saja tidak lebih.
.
.
.
.
Sekarang mereka sudah sampai di hotel bintang lima dimana mereka akan makan malam bersama, tapi Dannish membawa Kirana kesebuah Kamar hotel besar dengan desygne yang mengagumkan warna putih dipadupadakan dengan warna gold sangatlah cocok. Kirana berdiri diambang pintu."Kemari masuk, kita akan bersenang-senang"
"Saya kira akan malam di tempat biasa saja, tapi disini lalu untuk apa kamar ini?"
"Saya akan mengajakmu bersenang-senang malam ini, apa kamu mau mandi lebih dulu atau saya?"
Kirana tersenyum lalu berjalan masuk, Dannish merentangkan tangannya untuk menyambut kedatangan Kirana.
"Kamu memilih yang tepat kemarilah, saya akan menyambut kamu dengan senang hati"
Ketika mereka berhadapan Kirana mengacungkan tasnya yang berisi alat-alat miliknya yang cukup lumayan besar.
"Kamu mau apa? Kamu mau pukul saya?"
"Iya, buat hapus pikiran mesum anda"
Bughhh... Kirana memukulnya hingga ia jatuh pingsan.
.
.
.
.
Pagi ini Kirana sudah berada di ruangan Dokter Salma ia menceritakan kejadian tadi malam pada Salma."Kayanya gua bakalan di pecat!!" ucap Kirana pasrah.
"Lagian lo mukul sampe pingsan gitu, untung cuma pingsan gak sampe mati"
"Gimana kalo gua di pecat?"
"Itu resiko lo"
Bukannya memberikan solusi Salma malah memperburuk keadaan hati Kirana yang galau.
"Gua gak mau di pecat, aishhh apa yanh gua udah lakuin?"
"Lo udah pukul pak Dannish pake tas beton lo itu sampe pingsan, perlu gua perjelas"
"Aaaaa bisa-bisa gua stres gara-gara cowok mesum itu"
****
Di aula besar rumah sakit sedang mengadakan rapat penting para Dokter yang di pimpin oleh Dannish, Kirana yang melihat wajah Dannish berusaha bersikap biasa saja."Saya mengumpulkan kaliam Karena ada tugas kemanusiaan yang harus kalian lakuin, yaitu di sebuah negara konflik yaitu URK. Kalian akan membantu warga disana dalam hal medis hanya sebagian yang saya kirim kesana"
Kirana melirik kearah Dannish takut jika namanya di sebut dalam daftar nanti.
"Dr. Dio, Dr. Salma, Dr. Alex, suster Eka, suster Bella, suster Mona, Dr. Anastasya dan terakhir Dr. Kirana"
Kirana memelototkan matanya, ia juga akan dikirim ke negara konflik itu? Dannish pasti balas dendam padanya, mereka bertepuk tangan mendengar keberangkatan mereka untuk tugas kemanusiaan.

KAMU SEDANG MEMBACA
To Beatiful Doctor From My Hot Daddy
De TodoSebelum baca budayakan Follow Authornya dulu 💞💞💞 Masih ingat Kirana kembaran Kinara? Itu loh anak Yusuf sama Aluna mereka sudah besar dan memiliki kehidupan masing-masing. Kinara sudah memiliki keluarga sendiri sedangkan Kirana sibuk dengan peker...