PART-47

42K 1.6K 19
                                    

Pagi ini Kirana sedang senam pagi di taman dekat apartemenya, dulu ia sering kesini bersama Kinara dan Dylan tapi sekarang semuanya sudah berubah tidak seperti dulu lagi. Ini semua karena ulah mereka yang menghancurkan kehidupannya.

Ia memperhatikan setiap orang-orang yang ada di taman itu, mereka datang dengan keluarganya yang nampak bahagia.

"Ayok sayang sini sama Ayah sini"

Seorang pria muda, berdiri membelakangi Kirana ia meminta putri kecilnya berjalan menghampiri dirinya.

"Ayok Tara sini sama Ayah!!"

Bughh...pria itu tak sengaja menabrak Kirana hingga terjengkang kebelakang, ia membalikkan tubuhnya saat melihat wajah seseorang yang ia tabrak.

"Maaf kan saya nyonya saya ti--"

Kata-katanya tergantung ketika melihat wajahnya itu, ia berdiri mematung memperhatikan wajah Kirana alias Akira itu.

"Kakak? Kakak masih hidup?"

"Iya Dylan kakak masih hidup.... Maaf tadi saya gak liat saya permisi"

Kirana memutuskan untuk pergi saja, jika ia lama-lama disini ia akan merasakan sedih yang lebih dalam lagi.

Dylan dia sudah menikah dan memiliki seorang putri yang cantik, andai saja ia bisa mengatakan jika dirinya masih hidup namun ia harus berpura-pura untuk membalaskan dendamnya pada mereka yang sudah menghancurkan hidupnya.

Ia menangis sesegukan, hatinya hancur berantakan jika mengingat semuanya harusnya ia kembali dari dulu. Tapi ia harus membiarkan semuanya berjalan dengan tenang dulu baru ia akan membuat kekacauan yang akan menyiksa mereka.

"Kakak?"

Tubuh Kirana menegang ketika bahunya di tepuk Dylan, ia tidak ingin Dylan mengetahui jika dirinya Kirana.

"Maaf tuan dari tadi anda memanggil saya kakak, saya Akira bukan Kirana"

"Saya bahkan belum mengatakan namanya, kenapa anda bisa tau nama kakak saya?"

Kirana salah tingkah ia malah menyebut namanya sendiri, semoga saja Dylan tidak curiga. Ia tersenyum ramah.

"Banyak orang yang memanggil saya Kirana padahal saya ini Akira, jadi yah saya punya fielling anda akan menyebut nama itu"

"Kenalkan saya Dylan, ini Anneth istri saya dan ini Tara anak kami"

"Aww manisnya keponakanku"

"Apa?"

"Maksud saya anak kalian saya permisi dulu"

Kirana memutuskan pergi saja dari hadapan Dylan. Dylan merasa ada yang aneh dengan wanita itu ia seperti menyembunyikan sesuatu tapi apa pedulinya dia bukan siapa-siapanya ini.

"Ayok kita pulang!"
.
.
.
.
Kirana menyembunyikan kesedihannya dengan menangis dan menangis tidak ada yang bisa ia lakukan untuk saat ini selain menangis.

"Maafin aku Ma, maafin aku pa maafin aku"

Pintu ruangannya di ketuk seseorang di luar sana, ia merapikan penampilannya dan membuka pintunya ternyata itu anak buahnya.

"Ada apa?"

"Tuan Alex menghubungi anda nyonya besar"

Ia menerima handphonenya dan menjawab panggilan dari Alex.

"Hallo tuan ada apa?"

"....."

"Saya akan segera kesana!"

To Beatiful Doctor From My Hot DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang