Tahun ajaran baru telah dimulai. Siswa-siswi yang kini menaiki kelas sebelas dan dua belas kembali bersekolah setelah menghabiskan libur semester. Begitupula dengan siswa-siswi baru yang akan menduduki bangku kelas sebelas sekolah menengah atas.
"Kim Taehyung."
Taehyung, pemuda yang baru memasuki ruang kelas 12-1 menoleh saat namanya dipanggil. Gadis yang memanggilnya menghampiri Taehyung dengan senyuman di bibirnya. Melihat itu, Taehyung turut tersenyum.
"Jisoo, kau juga di kelas ini?"
Jisoo Kim, gadis itu tersenyum lalu mengangguk. "Wah, aku benar-benar lega kau juga berada di kelas ini. Kupikir tidak akan ada yang kukenal di sini."
"Tenang Jisoo!"
Perhatian Taehyung dan Jisoo kontan teralih pada pemuda yang tiba-tiba datang dari arah pintu menghampiri mereka berdua. "Tidak hanya kalian berdua, aku juga berada di kelas ini." Ujarnya diakhiri senyuman manis hingga matanya menyipit.
Taehyung menghela napasnya. Rautnya berubah kecewa. "Ah, dari sekian banyak orang, kenapa harus kau, Kim Seokjin?" Sela Taehyung tak suka.
Jin mengangguk percaya diri. "Aku mengerti, kau senang bisa sekelas lagi denganku bukan?"
"Aku tidak." Sela Taehyung sembari menggeleng.
"Kau senang!" Sahut Jin sembari meninju perut Taehyung.
Keduanya terus bercengkrama. Sementara Jisoo hanya terkekeh melihat tingkah keduanya.
Kelas pun dimulai saat bel masuk berbunyi. Pelajaran pertama adalah kelas matematika. Taehyung fokus mendengarkan Guru Lee yang mengajar. Jin sibuk mencorat-coret bukunya hingga membentuk sketsa wajah seorang gadis.
"Kim Seokjin."
Saking tak fokusnya pada Guru Lee, Jin tak sadar Guru Lee memanggil namanya. Taehyung yang menjadi teman sebangku Jin kontan menyikut Jin membuat Jin menoleh padanya. "Apa?" Ujar Seokjin terganggu.
Taehyung menoleh pada Guru Lee mengisyaratkan pada Jin bahwa Guru Lee memanggilnya sehingga Jin dengan cepat menoleh pada Guru Lee. Ia tersenyum canggung. "Ya, Pak?"
"Berapa hasilnya?"
Jin menelan ludahnya saat melihat soal yang ada di papan tulis. Ia sama sekali tak memperhatikan sedari tadi.
Melihat itu, Taehyung menggeser buku catatannya yang ada di meja agar Jin bisa melihat jawabannya.
Jin berdehem. "Dua puluh empat, Pak."
Guru Lee mengangguk. "Lain kali, tolong fokus, Jin."
"Baik Pak."
Guru Lee kembali melanjutkan kelas. Jin menghela napasnya lalu menoleh pada Taehyung dan bergumam terimakasih. "Kau menyelamatkanku." Bisik Jin mengingat Guru Lee terkenal sangat killer.
Taehyung hanya menggeleng karena tingkah Jin. Saat Taehyung hendak menoleh pada buku Jin dimana Jin melukis sebelumnya, Jin segera menutup bukunya.
///
Bel istirahat telah berbunyi. Jin, Taehyung dan Jisoo mengisi salah satu meja di kafetaria untuk makan siang.
"Jin, apa yang kau lakukan tadi sampai Guru Lee memanggilmu?"
Jin berdehem mendengar pertanyaan itu. "Aku sangat bosan. Kau juga tahu, aku sangat benci matematika. Seberapa keras pun aku mencoba untuk mengikuti kelas, aku tetap tak mengerti. Jadi semua hanya akan sia-sia kalaupun aku memperhatikan."
Jisoo yang bertanya sebelumnya berdecak tak percaya mendengar jawaban Jin. "Tetap saja, kau harusnya memperhatikan! Kita sudah kelas dua belas sekarang, ujian sudah dekat."
KAMU SEDANG MEMBACA
JEALOUSY
RandomA fear that another person may take something that is yours or something you consider to be yours December 11, 2021 #2 jennie (June 25, 2022) #9 taehyung (Juy 6, 2022)