Bagian Lima Belas

124K 5.9K 29
                                    

DILARANG KERAS MENG-COPY PASTE CERITA INI. JIKA KETAHUAN MELAKUKAN PELANGGARAN HAK CIPTA, MAKA AKAN MENDAPATKAN SANKSI YANG SETIMPAL

***

Aleta menatap Zhafran yang tengah menyantap bakso ceker nya. Ia mendengus kesal karena harus menunggu bos nya itu selesai makan.

"Kenapa kamu diam?"

"Memang nya saya harus ngomong apa?" tanya Aleta balik.

"Ya, saya butuh pendapat kamu tentang Diandra," ucap Zhafran dengan menyembunyikan senyum geli nya saat melihat ekspresi Aleta yang seketika berubah ketika mendengar nama Diandra disebut.

"Dia cantik."

"Lalu?"

"Terlihat berpendidikan."

"Itu saja?"

"Ya.. dia sexy. Cantik. Berpendidikan. Tinggi. Dan menawan, walaupun dia sedikit ketus sama saya tadi," jelas Aleta.

Zhafran terkekeh pelan, ia meminum es teh nya lalu melirik wajah Aleta yang kesal karena Zhafran menertawakan nya.

"Ada yang lucu, Pak?"

"Tidak. Cuma, kamu kelihatan aneh saat muji Diandra tadi. Serius deh, kamu cemburu?" Aleta menggeleng tegas, "Tidak! Untuk apa saya cemburu? Bukan hak saya," jawab Aleta sembari membuang muka.

Zhafran tersenyum kecil lalu menghabiskan kembali bakso nya. Di keheningan, Aleta berpikir bagaimana menyampaikan hal itu pada Zhafran. Ia menerima ajakan Ayahnya, karena menurutnya ia lebih menginginkan tinggal bersama sang Ayah. Ia akan berusaha membujuk Mama nya agar mau ikut.

"Pak.."

Zhafran mendongakkan kepalanya, "Apa?"

Aleta menghela nafas panjang, "Saya mau resign.." ucap Aleta yang membuat Zhafran terkejut, "Karena apa? Karena Diandra tadi?" Aleta menggeleng, "Tidak, Pak! Untuk apa saya resign hanya karena calon istri kamu datang ke kantor," Zhafran menatap Aleta serius.

"Lalu apa?"

"Saya ingin pindah bersama Ayah saya," jawabnya.

Seketika Zhafran terdiam dan raut wajah nya berubah jadi lebih dingin, "Jadi.. kamu sudah pasti akan tinggal di Amerika?" Aleta mengangguk tanpa menatap wajah Zhafran yang tengah menatapnya serius.

Entah kenapa, perasaan ceria Zhafran tadi setelah menggoda Aleta menggunakan Diandra, sekarang berubah menjadi suram. Apa yang harus dia sedih kan?

"Baiklah, kapan kamu akan resign?" tanya Zhafran yang membuat Aleta terkejut. Ia pikir, Zhafran akan mencoba untuk membujuk nya agar tidak pindah ke Amerika. Ternyata, ia salah. Bahkan, Zhafran langsung to the point menanyakan kapan ia akan keluar dari perusahaan nya.

"Secepatnya. Mungkin.."

Zhafran yang hendak berdiri, ditahan tangannya oleh Aleta, "Kamu marah?" Zhafran menatap Aleta dingin, "Untuk apa saya marah? Itu hak kamu untuk pindah kesana, saya tak memiliki hak untuk menyuruh kamu tetap tinggal," dari ucapan Zhafran saja, terlihat jelas bahwa laki-laki itu tidak suka mendengar kabar ini.

"Saya masih mencoba membujuk Mama saya, Pak," ucap Aleta pelan.

Zhafran hanya mengangguk kecil lalu berlenggang pergi. Aleta merasa ia salah memilih waktu yang tepat untuk mengatakan hal itu pada Zhafran. Tapi apa harapannya tidak sesuai sama apa yang baru saja ia hadapi. Zhafran bahkan bersikap biasa saja saat mendengar dirinya ingin pindah ke Amerika.

My Cold Boss Is My Love [END] #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang