Bagian Dua Belas

125K 6.1K 37
                                    

DILARANG MENG-COPY PASTE CERITA INI. JIKA KETAHUAN MELAKUKAN PELANGGARAN HAK CIPTA, MAKA AKAN MENDAPATKAN SANKSI YANG SETIMPAL

***

"Aleta.. bangun!" Zhafran terus menepuk pipi Aleta agar terbangun, tapi hingga saat ini, Aleta tak kunjung sadar dari pingsan nya.

Aleta sudah dibawa kerumah Zhafran agar lebih aman. Ia tak tau siapa laki-laki itu yang telah menculik Aleta. Tapi, Zhafran sudah lega karena laki-laki sialan itu sudah dibawa ke penjara.

"Uhm.." Zhafran memalingkan wajahnya saat mendengar erangan dari Aleta.

Tubuh perempuan itu bergerak dan perlahan matanya sedikit terbuka. Dengan cepat Zhafran duduk disebelah ranjang Aleta dan melihat kondisinya.

"Jangan banyak gerak, kamu masih lemah," ingat Zhafran. Aleta memegang kepalanya saat terasa sedikit pusing, "Aku dimana.. Mas?"

"Kamu dirumah aku. Aku khawatir kalau bawa kamu ke kosan, takut terjadi apa-apa setelah kejadian tadi," ujar Zhafran.

Aleta hanya mengangguk pelan. Kesadarannya belum sepenuhnya pulih, kepalanya masih terasa pusing dan ia seketika mengingat kejadian tadi. Sontak, Aleta mundur seketika hingga punggung nya menyentuh sandaran ranjang.

"Kamu kenapa?" tanya Zhafran panik melihat respon Aleta yang tiba-tiba menjauh.

Zhafran memperhatikan wajah Aleta yang hanya diam dan ketakutan. Pasti Aleta ketakutan karena laki-laki tadi.

"Dia.. dia.. kembali," ucap Aleta terbata-bata. Zhafran yang bingung pun mencoba untuk mendekati Aleta perlahan, "Dia siapa?"

"Dia!" jerit Aleta.

"Aleta.. tenang. Orang itu siapa?" tanya Zhafran sembari menarik Aleta kepelukan nya. Mencoba menenangkan perempuan itu agar tidak lagi ketakutan.

"Dia.. ayah tiriku, Mas.."

Ayah tirinya? Zhafran hanya mengangguk pelan sembari mengelus puncak kepala Aleta. Menarik nya agar lebih dekat ke dada nya.

"Tenang.. dia sudah dipenjara. Dia gak akan nyakitin kamu lagi, percaya sama aku," tanpa sadar Zhafran mencium puncak kepala Aleta. Mereka berdua tak sadar dengan kedekatan mereka saat ini. Mereka terlalu terlelap akan kenyamanan yang mereka rasakan. Mungkin, setelah ini, Zhafran dan Aleta akan kembali seperti biasanya. Jadi, mereka lebih menikmati posisi saat ini.

"Kamu istirahat, ya? Lagipula ini sudah tengah malam. Kamu besok gak usah kerja saja, biar bisa istirahat," Aleta menggeleng, "Gak apa kok, Mas. Aku bisa kerja besok, lagian aku gak enak di rumah kamu kayak gini," ujar Aleta pelan.

Zhafran menatap Aleta yang keras kepala, "Ya, sudah. Terserah kamu aja, tapi kalau besok kamu gak kuat, kamu pulang saja, ya?" Aleta mengangguk.

"Ya, sudah. Selamat malam.."

Aleta mengangguk pelan, "Iya, Mas, selamat malam juga.."

Aleta memperhatikan punggung Zhafran yang berlalu keluar kamar nya. Sikap Zhafran semakin hari semakin berubah. Tak ada lagi Zhafran yang dingin, cuek, acuh, dan jutek padanya. Ia merasa, kalau Zhafran lebih menjaga dirinya. Lebih sering memperhatikan nya. Bahkan, saat ia tau Zhafran langsung ke Jakarta saat laki-laki itu di Bandung saja, membuatnya sedikit terkejut.

Apa benar, ia sudah membuat Zhafran berubah? Tapi itu tidak mungkin, bahkan Zhafran dulu pernah bilang kalau ia tak akan menikahi nya, dan itu terus terngiang di pikiran nya hingga sekarang.

My Cold Boss Is My Love [END] #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang