Di kelas Fateh, mendadak saja kelas di ributkan oleh seorang anak yang sedang mengamuk alias kesurupan
"Ada apa itu?"Tanya Fateh kepada seorang anak bernama Azmi *temannya bagas
"Seseorang kesurupan karena sahabat LO"Marah Azmi kepada Fateh dengan menekan kata LO
"Sahabat gw? Fadlan maksud lo?"Tanya Fateh yang masih bingung dengan perkataan Azmi
"Lu pikir sendiri lah.. jangan sebut sebut nama itu lagi! Gw udah muak dengernya. Dia anak sialll"Suruh Azmi dengan marah. Fateh mendadak kesal kepada Azmi karena ia telah menghina sahabatnya
"Fadlan bukan anak sial"Balasnya dan langsung meninggalkan Azmi
Kepala Fateh serasa pusing ketika baru saja meninggalkan Azmi anak famous itu..
"Aarrgghhh"Keluh nya dengan suara kecil agar tidak ada yang mendengar
Fateh melihat dalam penglihatan mata batinnya kalau ada anak yang membully sahabatnya, Fadlan.
Orang itu menyiksa Fadlan dan menghinanya dengan kata kata yang buruk. Sehingga, teman ghaib nya Fadlan marah dan membalas perbuatan dia seperti perbuatannya yang di lakukan ke Fadlan. Namun, pembalasannya akan lebih parah..
Anak itu langsung kesurupan dan Fadlan frustasi, dia langsung pergi ke gudang dimana gudang tersebut tempat yang menyeramkan dan biasanya sering dijauhkan oleh anak anak yang mempunyai kekurangan indigo..
Karena dia sedih dan khawatir dengan sahabatnya, ia langsung pergi menuju gudang
Sampai lah Fateh du gudang. Dannn benar juga, dia melihat Fadlan yang sedang menangis menutupi muka
Fateh mendekati dengan hati hati karena bisa jadi dia bukanlah Fadlan
"Dlaannn?"Panggilnya dengan memberanikan diri mendekati Fadlan
Fadlan langsung melihat ke arah Fateh dan merasa senang karena sahabatnya datang di setiap waktu.
"Fatehhhh"Teriaknya Fadlan karena senang karena melihat Fateh ada di hadapannya. Fadlan langsung memeluk Fateh begitupun Fateh yang balas memeluk Fadlan..
"Kamu gapapa kan Dlan?"Tanya Fateh khawatir
Fadlan menggeleng. Lalu Fateh melihat ke arah sebelah Fadlan.. terlihat seorang sedang berdiri di sebelah Fadlan
"Dia azhar teh.. Teman ghaib kuu.. Kamu gausah takutt"Ucap Fadlan, seakan akan dia tahu pikiran Fateh dan yang sedang Fateh rasakan
"Emm.. Haii azharr.. Aku Fatehhh"Ucap Fateh tapii dia tak berani untuk mengulurkan tangannya karena ketakutan
"Azhar.. Kenalin.. Ini Fateh, dia sahabat ku yang indigo juga"Kata Fadlan menjelaskan kepada teman ghaib nya
"Dlan.. Kita ke kelas dulu yu"Ajak Fateh yang membuat Fadlan terdiam, dan menjawab..
"Aku takut membawa sial Tehh"Tolaknya, Fateh langsung tersenyum dan berkata
"Kau ini sahabatku.. Kau mempunyai kekurangan yang sama denganku.. Dan pasti beberapa keterangan kehidupan kita juga samaa.. Jika kau pembawa sial.. Maka aku juga pembawa sial, tapi jika aku bukan pembawa sial, maka kau pun juga bukan pembawa sial Dlann"Kata Fateh menengkan Fadlan. Fadlan pun mengangguk dan langsung menghapus air matanya.. Yapss Fadlan sempat menangis barusan:v
Mereka pun lalu pergi ke kelas dan bel masuk pun berbunyi
Anak anak siswa kelas Fateh menjadi sepi dan kotor karena bekas anak kesurupan. Dann anak itu belum tersadar saat ini.
"Ngapain lu kesini?"Tanya seorang anak laki laki yang bernama Bagas kepada Fadlan
"Dia mau belajar. Orang tuanya menyekolahkan dia memakai uang.. Jadi lu gausah ngehalangin dia buat nyari ilmu dan belajar di kelas"Ucap Fateh. Mereka di cegat oleh Bagas cs di depan pintu.
"Lu gausah ikut campur.. Dia sudah membawa kecelakaan bagi teman kami.. Seharus nya lu jauhin dia lah. Dia anak jahat tauk gakk?¿?"Jelas bagas dengan sedikit bicara yang kesal dan marah kepada Fateh
"Kaga.. Yu Dlan, masuk ajah"Jawab Fateh santai dan langsung mengajak Fadlan masuk kelas
Fadlan hanya diam dan mengikuti kata Fateh..
Anak kesurupan itu masih belum sadar. Berkali kali dia muntah darah dan memukul mukul tubuhnya / menyakiti tubuhnya terus menerus seakan tak merasakan sakit..
"Dlan.. Suruh temanmu keluar dari tububnya"Suruh Fateh kepada Fadlan dengan berbisik kepadanya
"Tubuh hantu itu sudah melekat kepada anak itu. Tak ada yang bisa dilakukan lagi kecuali mengikhlaskan dia pergi untuk selama lamanya"Jelas Fadlan dengan berbisik kepada Fateh
Fateh terkejut karena mendengar kalau anak itu akan segera menghembuskan nafas terakhir nya
"Arrgghhhhhhhhh"Teriak anak itu histeris
Doa guru agamanya tidak mempan dan tidak sama sekali menyadarkan anak itu. Sedangkan beberapa pihak sekolah sedang menghubungi orang tuanya yang ada di luar kota..
Saat itu juga anak itu mengeluarkan darah lagi dari mulutnya
"Arkannnnnn"Teriak seseorang dan masuk ke dalam sekolah..
Dia adalah ibunya. Dan nama anak itu adalah Arkan..
Namun, apa boleh buat? Anak itu sudah mulai tersadar ketika dia sudah menghembuskan nafas terakhirnya
"Arkaannnnn"Teriak ibu itu frustasi
"Sini loo"Suruh Bagas yang langsung menarik tangan Fadlan dengan kasar dan membawanya ke luar kelas
'Plakkkkk
Satu tamparan melesat di pipi Fadlan. Dann darah mengalir melalui hidungnya
"Gara gara lo temen gw yang selama ini selalu bareng, setia sama gw dan sekarang dah ga ada lagi?!"Marah Bagas
"Mau lu itu apa sih???"Bentak Azmi dan Fateh langsung datang
"Fadlannn.. Lu gapapa?"Tanya Fateh khawatirr
'Plakkk
Tamparan yang lebih keras mengenai pipi Fateh dannn Fateh langsung jatuh pingsan dengan hidung di penuhi darah
"Fatehhhh"Teriak Fadlan yang menutupi hidungnya
Karena teriakan Fadlan, beberapa anak anak siswa kelas Fateh langsung memandang kejadian mereka
"Pak.. Angkat Fateh"Suruh Bu Mega dan langsung lah Pak Asep mengangkat Fateh
Sedangkan Fadlan langsung lari ke kamar mandi untuk mencuci darah yang mengalir
"Lu gapapa Dlan?"Tanya Azhar teman makhluk ghaibnya Fadlan
Fadlan menggeleng yang artinya "tidakapaapa"
"...
•••
I am come bekkk
Yaudah.. Gausah lama lama, langsung ajah kalian pencet tombol bintang yang ada di sebelah tombol komentar
Jangan lupa vote 💛 dan baca terozz 💜.. Ada 1 orang yang vote? Langsung lanjut Partnya:v
.
.
.
.BUBAYYY
KAMU SEDANG MEMBACA
Feel The Pain || HorrorStory(END)
HorrorMungkin hari itu adalah hari yang paling buruk bagi keluarga besar yang diberi nama Gen Halilintar:(: . . . Mereka akan meninggalkan rumah mereka yang di Jakarta menjadi rumah di Bandung yang katanya cukup angker . . Jangan lupa baca dan jangan jadi...