Tolong aku, hmm aku takut sekali dan termasuk ke 2 saudara ku..
Aku, bersama kedua saudara ku terus saja mengintip sosok itu. 'Clak, darah menetes ke lantai. Keringat dingin mengalir secara perlahan di wajahku..
Saat kami mengintip, tiba tiba sosok itu mulai melihat ke arah kami. Aku diam seribu bahasa. Merinding, itulah yang aku rasakan.
Bagaimana tidak merinding? Aku bersama ke dua saudaraku jelas ketakutan ketika melihat wajah sosok itu dengan mata telanjang.
"Aaaaaa"Teriak kita serempak. Langsung kita berlari. Namun..
'Brukkk
Tak sempat aku berlari, kakiku sudah di pegang oleh sosok menyeramkan itu..
Ciri Ciri sosok itu adalah bermata merah karena keluar darah, bertaring, Jidad/kening yang retak membuat jidad/kening itu terus menerus mengeluarkan darah
AUTHOR POV
"Bang Saaihhhh, Muntazzzzz"Teriak Fateh meminta tolong karena baru saja terjatuh..
Kakinya di pegang oleh makhluk menyeramkan itu sehingga tubuh mungilnya jatuh..
Saaih dan Muntaz berdiri dan tak tahu harus apa lagi. Karena sosok itu sedang menahan Fateh
'Pranggggg
Sebuah lampu berukuran sedang jatuh mengenai tubuh mungil Muntaz yang membuat Saaih terkejut
"Muntazzzz"Teriak Saaih. Darah keluar dari tubuh Muntaz begitupun Fateh yang sedang di tahan oleh sosok makhluk menyeramkan
Saaih berusaha mengangkat lampu berukuran sedang yang baru mengenai Muntaz. Ia benar benar bingung. Ini sudah malam, jadi tidak ada yang menolongnya.
'Pranggg Prangg
Kaca kaca lampu itu Saaih lemparkan ke arah sosok makhluk menyeramkan. Perlahan makhluk itu pergi meghilang dari hadapan mereka dan Fateh tengkurap entah pingsan atau ... *lupakan
Saaih mengangkat lampu sedang itu yang menimpa tubuh mungil Muntaz. Ia langsung menelpon umi alias orang tuanya
Namun, hasilnya nihil. Orang tuanya tak mengangkat/menjawab teleponnya. Terpaksa ia menggendong ke 2 adiknya. Meski berat, tapi dia harus kuat
Ia mulai memasuki bus dan bus melaju menuju rumah sakit.
SAMPE RUMAH SAKIT
Ia langsung berlari menghampiri suster. Darah Fateh dan Muntaz terus saja mengalir.
"Sus.. Cepatttt.. Tangani pasien ini duluuuu"Teriak Saaih..
Suster langsung menangani pasien yang dibawa Saaih dan itu adalah Fateh dan Muntaz.
Fateh dan Muntaz langsung di tidurkan di ranjang dan suster suster mendorongnya diikuti dokter juga
Mereka di masukkan ke ruang operasi yang berbeda dan ruang VIP yang sama sesuai permintaan Saaih. Saaih hanya menundukan kepalanya di luar ruangan operasi tersebut.
Ia menyesali kesalahan nya karena tak becus dalam menjaga ke 2 adiknya
Rumah Sakit sakit yang dituju Saaih sama dengan rumah sakit umi. Jadi ia bertekad Untuk menengok ke ruangan umi
Ia berjalan ke lorong lorong rumah sakit tersebut. Langkahnya terhenti ketika melihat umi di kursi roda menangis bersama abi di belakangnya
"Umi? Umi ngapain disini?"Tanya Saaih bingung. Ia tak mengerti dengan semuanya ini..
KAMU SEDANG MEMBACA
Feel The Pain || HorrorStory(END)
KorkuMungkin hari itu adalah hari yang paling buruk bagi keluarga besar yang diberi nama Gen Halilintar:(: . . . Mereka akan meninggalkan rumah mereka yang di Jakarta menjadi rumah di Bandung yang katanya cukup angker . . Jangan lupa baca dan jangan jadi...