Saat aku mencuci tangan, aku mengaca sebentar ke sebuah cermin dekat keran..
Tapi, aku masih heran dengan cewe/wanita yang meminta tolong kepada keluargaku
Dan tiba tiba umi datang dengan Qahtan ke tempat cuci tangan, alasannya untuk mencuci tangan
Disinilah kejadian kejadian aneh menimpaku lagi
Aku mengaca ke cermin, sebelah kananku ada muntaz yang sedang mengaca dan sebelah kiri ku ada Umi
Aku melihat mukaku sendiri dan melihat cermin sebelah kiri yang ada muka umi alias umi mengaca di kaca ituu..
Tapi.. Aku juga aneh dan terkejut dicampur rasa takutku. Aku melihat kalau bayangan umi di cermin itu tidak ada..
Aku menatap umi, seketika umi membalas tatapanku. Dannn alangkah terkejut nya aku ketika melihat mata umi yang begitu merah dan aku langsung melihat Qahtan, Dann Qahtan dilumuti darah du bagian kepalanya
"Aaaaaaa" aku teriak yang membuat Muntaz terkejut
Seketika Umi dan Qahtan berubah menjadi orang tua dengan wajah dilumuti darah dan mata merah yang sedang membawa anak kecil
"Aaaaaaaaaaaaa"Teriak Muntaz yang ikut terkejut
Aku dan Muntaz yang awalnya berdiri pun terjatuh karena sudah tidak sempat lari lagii
Aku mundur sambil duduk terjatuh di ikuti Muntaz. Parahnya, tembok membatasi kita.. Kita tidak bisa berlari lagi dan mundur lagi
Aku menutup mukaku dengan tangan begitupun muntazz
"Aaaa.. Tolongggg" teriakanku membuat seluruh anak GH dan umi abi ku mendengar.. Lalu mereka mendekatiku dan Muntaz
"kalian berdua kenapa? Jangan teriak teriak di tempat umumm.. Malu maluin tauu, kalo ngehalu jangan yang seram seramm"Ucap kakak ku Kak Sohwa dengan sedikiti tegas
Sebenarnya kak sohwa tidak menyukai hal hal yang membuat Dirinya malu atau keluarganya cuma gara gara orang lain:v
Untung saja di tempat cuci tangan yang besar itu tidak ada orang..
Lalu aku dan Muntaz langsung diajak/disuruh umi dan abi ke tempat makan yang tadi keluargaku tempati
"Lu tadi lihat ga sih Taz mukanya? Seram khan yah?" aku bertanya tanya kepada adikku tanpa keluarga ku dengar adikku hanya menjawab
"Muntaz sebenarnya takutt, Muntaz ingin pingsan tadii"Keluh adikku kepada aku dengan perasaan yang ku lihat bahwa dia sedang ketakutan
"Tapi.. Syukur banget kita gapapa Taz, kita masih dilindungi oleh Allah" ucapku dan Muntaz mengangguk
Author Pov
Mereka langsung pulang setelah makan malam di HokBen
Sampai rumah, langsung mereka mengganti pakaian seperti piyama atau pakaian tidur
Jam menunjukan pukul 20.43,semua Anak GH belum tidur karena mereka masih memainkan hp kecuali Qahtan dan Saleha yang sudah tidur duluan
"Yeayyyyy"Teriak Saaih dari ruang keluarga.. Teriakannya terdengar sampai dapur dan beberapa tempat lainnya
"Ssssttt ihh, jangan teriak teriak.. Qahtan ama Saleha dan tidurr"Kata Sajidah yang kesal dengan teriakan Saaih
"Heheh maap semuaaa.. Aaih bobo dulu yahhh. Dadahhh"Kata Saaih dan langsung ke kamar dan sempat melaimbaikan tangan
"Bangg.. Ateh ikuttt"Teriak kecil Fateh dan diikuti oleh Muntaz
"Idihh.. Kalian berdua nurutin terozzzz"Keluh abangnya
Dan mereka pun ke kamar. tetapi tujuannya bukan ingin tidur.. Tapi hanya ingin bermain Handphone IP sambil tiduran atau senderan *Gatauapabahasanya
"Bangg.. Tadi abang kenapa teriak teriak gajelas gituu?"Tanya Fateh yang membuat Saaih menatapnya dari kasurnya
"Liat Tehhhhhhhhhhhh.."Ucap Saaih sambil menunjukan layar Hapenya
Saat melihat layar hapenya Saaih, Fateh malah berteriak dan langsung menutup Matanya
"Aaaaaaaa.. Kuchisake-onnaaaaa.. Banggg abang ngapain ngoleksi foto kek begituu?"Teriak Fateh yang masih dihantui dengan hantu kuchisake-Onna
"Maksud lo Apa teh? Abng cuma nunjukin followers abang yang udah 100 k"Jelas Saaih dengan rasa bingung dan dia lalu membalik layar hand phone nya
Dan.. Benarr, Saaih juga melihat photo kuchisake - onna di layarnya dan dia langsung melemparkan handphone nya
"Aaaa.. Bener Tehhh, tapi abang ga pernah ngoleksi photo kek begitu. Nyimpen juga kaga pernah"Kata abang nya yang ikut terkejut
Muntaz anteng / nyaman memainkan handphone IP nya dan kenyamanannya hilang karena keberisikan 2 saudara laki Lakiny itu
"Kenapa Bang? Berisik amat dah"Tanya Muntaz yang kenyamanannya terganggu oleh ke 2 saudara laki lakinya yaitu abangnya sendiri
"T.. T.. Tazzz lihatt po.. Po.. Poto han.. Hantuu di hape abangggg"Suruh saaih kepada Muntaz yang daritadi hanya tenang dengan hapenya
Lalu Muntaz melihat hape Saaih, tapi yang ia lihat adalah IG Saaih yang di beranda followers nya.. Ia melihat Followers Saaih sudah 100 k
"Ada apaan coba, ini hanya IG nya bang Saaih"Ucap Muntaz dan membuat Saaih dan Fateh terdiam
"Lah? Masa sih?"Kata Saaih tak percaya.. Dannn benar kata Muntaz, itu hanyalah IG Saaih yang ada di beranda profil
"Yaudah ki.. Ki.. Kita tidur ajah yu Bang, Taz"Ajak Fateh kepada mereka
Mereka pun tertidur lelap dan nyenyak
Pagi hari pun tiba, Saaih Fatim Fateh Muntaz dan Saleha siap siap untuk berangkat ke sekolah..
Di sekolah, mereka mampir ke kamar mandi tua terlebih dahulu untuk berbicara dengan teman barunya yang sosoknya sedikit menyeramkan karena tak punya kepala..
Setelah itu mereka langsung memasuki kelas
Di kelas Fateh, Fateh sebangku dengan Fadlan yang orangnya sedikit aneh
"Tehh, lu juga Sebenarny indigo tauu"Ucap Fadlan yang membuat Fateh menatapnya
" ...
Malem guyss, maap upload nya jam segini, ehe:v
Kalo aku ga lagi main ccp aku bakalan post / upload cerita lagii
Oh iya... Udah Part 20, aku bakalan nerusin sampai part 25 ajah yah
*Tapi uvitt
Ga lahh, aku terusin sampe Part 50 yahhKalo mau kenalan sama aku bisa cek atau dm IG = @rrtnda atau pesan privat di wattpad..
Pasti aku balas kok, ehe.. Dan jangan lupa juga cek IG @ily.fatehxners aku jadi adm dan OWN Nya RisaAmeliappp
Yaudah gausah lama lama, langsung ajah kalian pencet tombol bintang yang ada di sebelah tombol komentar
Jangan lupa vote 💛 dan baca terozz 💜.. Ada 1 orang yang vote? Langsung lanjut Partnya:v
.
.
.
.don't be a dark reader
.
.
.
BUBAYY
KAMU SEDANG MEMBACA
Feel The Pain || HorrorStory(END)
TerrorMungkin hari itu adalah hari yang paling buruk bagi keluarga besar yang diberi nama Gen Halilintar:(: . . . Mereka akan meninggalkan rumah mereka yang di Jakarta menjadi rumah di Bandung yang katanya cukup angker . . Jangan lupa baca dan jangan jadi...