Part 36

1K 51 34
                                    

Fateh itu ternyata kerasukan setan yang ia temui di kamar mandi rumah sakit..

"T.. T.. Tehh, kaamm.. Kaamuuu kenapa?"Tanya Saaih memberanikan diri

Fateh hanya diam sambil memasang wajah tatapan tajam, dan tangannya pun masih ia kepal.

"Bi.. Kerasukan keknya"Bisik Atta. Namun, Fateh mendengar bisikannya dan langsung mengeluarkan sebuah pisau entah dari mana ia dapat. Pikiran Fateh bukan dijalani oleh diri Fateh sendirir melainkan oleh sosok makhluk ghaib..

"Tehh.. Pliss sadar Tehh"Suruh kakak kakaknya yang ketakutan. Fateh masih saja mendekati mereka yang ketakutan dengan membawa pisau..

Abi mulai memberanikan diri mendekati Fateh. Dan mulai lah ia melantunkan ayat ayat Al Quran supaya Fateh cepat sadar

Fateh mulai merasakan adanya panas dari tubuhnya. Perlahan matanya menjadi putih dann ia jatuh pingsan..

'Brukkk

"Bawa Fateh kesini"Suruh abi mereka pun mengangguk dan menaruh Fateh

•••

Jam ke jam berlalu. Fateh mulai mengedip ngedipkan matanya karena pandangannya yang buram. Ia mulai melihat permukaan atap dalam rumah sakit. Setelah itu mulai perlahan menggerakan kepalanya ke kanan dan ke kiri untuk mencari orang yang ada di sekitar nya

"Emm.. Abii? Dimana umii?"Tanya Fateh. Abi memandang Atta. Pandangannya memang sulit diartikan

"Umi masih di periksa"Jawab Thariq. Umi memang masih di periksa. Sudah 2 jam dokter belum keluar. Hal itu membuat semua khawatir dengan keadaan umi

Mereka hanya pasrah dengan Takdir. Dan yang bisa mereka lakukan hanyalah berdoa. Terserah kepada yang di atas. Harapan mereka hanyalah 'Semoga wanita berjasa ini masih di beri kehidupan'

34 menit kemudian, dokter belum keluar Juga.

'Clakkk

Air mata mulai keluar dari mata abi. Semua anak Gen Halilintar yang melihat itu langsung ikut menangis juga. Beberapa anak langsung memeluk Abi

"Kalian harus kuatt. Jangan lemah kaya Abi yahh. Abi yakin kalian pasti bisaaa"Tiba tiba abi berkata seperti itu. Air mata membanjiri mata mereka. Mereka sayang sama umi dan abi mereka. Mereka juga belum siap untuk kehilangan 2 malaikat mereka:v

'Kleekk

Pintu ruangan oprasi pemeriksaan terbuka. Keluarlah seorang pria berparuh baya memakai baju putih itu adalah dokter yang meriksa umi.

"Maaf.."Ucap dokter itu. Sebenarnya mereka tak mau mendengarkan hal buruk yang akan menimpa mereka sekarang. Semoga saja hal yang aneh dan menyakitkan belum menimpa mereka untuk saat ini. Fateh mulai menuntup matanya sengaja. Ia tak mau mendengar dokter bicara karena takut itu adalah hal buruk yang selama ini ia tak inginkan

"Maaf, pasien kecelakaan kekurangan darah. Darah pasien AB, sedangkan stok darah AB disini sudah habis. Harus ada pendonornya"Jelas dokter tersebut. Entah kenapa tiba tiba hati mereka merasa tenang

'Ya Allah, Teriamakasih Engkau masih memberikan istri hamba kehidupan' -Abi

"Yaudah, saya saja dok yang mendonori darahnya. Darah saya Juga cocok dengan darah umi"Ucap Atta. Dokter pun mengangguk

"Oke, kamu ikut suster yah. Kita cek dulu pencocokannya"Suruh dokter itu. Dan Atta mengikuti suster ke ruangan pencocokan donor darah

"Silahkan duduk dulu disini. Biar saya cek"Suruh Suster. Atta mengikuti perintahnya. Ia langsung duduk di tempat yang suster tunjukan

Feel The Pain || HorrorStory(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang