Dia bingung. Kenapa uminya keras kepala saat itu dan kenapa umi buat masalah sehingga ia bertengkan dengan abi?. Fateh sangat mengenali sikap uminya. Uminya tak pernah berbuat seburuk itu. Ia terkenal baik hati di pikiran Fateh. Ini pasti ada hubungannya dengan makhluk ghaib.
'Tapi.. Masa tiba tiba kesana?'Batin Fateh yang masih heran
"Tehh.. Fatehh, lu jangan ngelamunn"Panggil Saaih yang entah sudah berapa kali memanggil
"Ehh.. Emm bang, kenapa?"Jawab Fateh yang sudah berhenti melamun. Saaih hanya menggeleng kepalanya. Fateh memang suka melamun semejak akhir akhir ini
"Mau di rumah atau rumah sakit?"Tanya Saaih. Mereka sudah biasa membagi kelompok. Karena, rumah mereka juga harus ada penghuninya..
"Ru.. Ru.. Rumah Aja bangg. Hehe"Ucap Fateh sambil tertawa kecil.
Akhirnya mereka selesai membagi kelompok. Di rumah ada Saaih, Atta, Thariq, Fateh, dan Muntaz
Dan di rumah sakit sisanya termasuk umi dan Abi.
•••
Keadaan di rumah awalnya tenang dan sunyi. Namun, suara bising terus menerus ada di dapur
"Hufttt, suara apa sihh?"Tanya Fateh sambil mendengus kesal
"I dot now"Jawab Saaih kalem
"Cek aja gitu bang?"Usul Muntaz. Kedua abangnya (Fateh dan Saaih) langsung melihat ke arahnya
"C.. Cekk? Da.. Daa.. Dapurrrr?"Ucap Fateh sambil terbata bata. Ia mulai merasakan ketakutan. Tangannya bergetar. Keringat dingin mengalir secara perlahan..
"Ajakk.. Ba.. Bangg Atta sama. bang Thariq ajaaa guyss"Usul Saaih yang sudah terlihat merinding..
"Lewat WhastApp aja bang"Suruh Fateh. Saaih mengangguk
Mereka mulai mengirim pesan ke Atta melalui whastApp
"T.. T.. Teh kok ceklis satu sih? Jaringannya bagus, kuota banyak, aneh banget.. Abang Nambah merinding jadinya"Jelas abangnya. Mereka bertiga di selimuti rasa takut
"Sa.. Sa.. Samperin aja yuk bang"Usul Muntaz. Mereka mengangguk.
Dengan memberanikan diri mereka menulusuri lorong rumah di lantai atas untuk menuju kamar ke 2 abangnya yang juga berada di lantai atas..
'Pranggggg
"Aaaa"Teriak mereka berdua karena terkejut dan langsung memeluk abangnya, Saaih.
"Udahh,, gapapa. Ayuk lanjutin"Ajak Saaih mereka menuruti dan langsung menuju ke arah kamar abangnya
Sampailah mereka di kamar ke dua abangnya itu..
'Cekleekk
Pintu itu terbuka sendiri yang membuat mereka bertiga ketakutan. Fateh mulai melihat banyak sekali arwah arwah di kamar abang mereka yang berlalu lalang..
"Ma.. Masuk aja yu b.. Bang, Tazzz"Ajak Fateh yang hanya dibalas anggukan oleh mereka..
'Bang Atta sama Bang Thariq kok ga ada sih' -Batin Saaih
'Bang Atta sama Bang Thor kemana?' -Batin Fateh
'Ikhh, bang Atta sama Bang Thor pergi kemana yah? Kok ga ada?' -Batin Muntaz
'Lah kok ga ada ajg ilang wkwk' -Batin Author
Kembali bercerita
Mereka bertambah khawatir karena tiba tiba ke 2 abangnya menghilang. 'Apakah mereka pergi, atau kabur?, Hmm atau menyusul ke rumah sakit?' Pertanyaan itu terus menghantui mereka bertiga.
Mereka bertekad mencari di sekeliling rumah. Dan terakhir, adalah di dapur. Kebisingan juga masih ada di dapur
Mereka memandang dapur yang terlihat menyeramkan. Dan kemudian saling lihat melihat satu sama lain..
"Emm.. Ada yang berani?"Tanya Fateh. Kedua saudaranya menggeleng. Fateh bertekad untuk melihat ke arah dapur
Perlahan langkah mereka menuju dapur. Dapur tak ada pintunya dan hanya bentuk tembok yang dibuat untuk tempat pintu
Sesampainya mereka di ambang pintu, mereka mulai mengintip ke dalam dapur
Fateh yang pertaman kali melihat karena dia orang yang pertama berjalan alias yang paling depan
Saat Fateh mulai mengintip dan melihat arah dalam dapur ia melihat sosok makhluk menyeramkan..
fateh pov
ketika aku melihar itu aku terkejut karena aku melihat sosok makhluk yang sedang menghisap darah hewan dan itua adalah anjing tetangga ku..
Ia memakan daging anjing itu. Ikhh pokonya ngeri dan bukan ngeri lagi malahan..
Tolong aku hmm aku takut sekali dan termasuk ke 2 saudara ku..
•••
Maaf post sedikig dulu
Jan tanya lagi aku post seabad sekali ya guyss..Dan galebih dari 5 part cerita ini akan End terimaksih
Insya Allah aku bisa post lebih cepat lagi..
BUBAYYT
KAMU SEDANG MEMBACA
Feel The Pain || HorrorStory(END)
HorrorMungkin hari itu adalah hari yang paling buruk bagi keluarga besar yang diberi nama Gen Halilintar:(: . . . Mereka akan meninggalkan rumah mereka yang di Jakarta menjadi rumah di Bandung yang katanya cukup angker . . Jangan lupa baca dan jangan jadi...