"Stella kita ada dimana ini?" tanya lauren sambil menatap kearah hutan yang penuh dengan jurang
"Gue juga gak tau kita ada dimana" jawab stella yang saat ini juga tengah menatap hutan yang penuh dengan jurang
"Atau jangan-jangan kita tersesat" ucap prilly tiba-tiba
"Gak usah ngaur deh lo, gak mungkin kita tersesat" ucap stella yang saat ini kian menatap prilly
"Tapi yang dibilang prilly ada bener nya juga stell" ucap lauren menimpali
"Gak mungkin kita tersesat, orang jelas penunjuk arah nya menunjukkan kearah selatan" ucap stella membela diri
"Kayak nya ada yang janggal" ucap prilly tiba-tiba
"Janggal gimana maksud lo?" tanya lauren sambil menatap kearah prilly
"Ya janggal aja, kalau misal memang petunjuk arahnya kearah selatan pasti siswa/i lain kan juga pada kesini, tapi mana gak ada orang tu disini" ucap prilly panjang lebar
"Lo bener pril" ucap lauren menimpali
"Gue juga sebenarnya ragu dengan tempat ini karena gak mungkin juga kan tempat ini dijadikan tempat lokasi nya, terus kalau juga bener ini tempat lokasi nya gak ada tuh yang namanya rumah kayu" ucap stella sambil membenarkan ucapan lauren
Dirinya sebenarnya memang ragu dengan tempat ini sejak awal
"Kita harus balik kepentujuk arah ketiga lagi" ucap stella sambil menatap kearah prilly dan lauren
"Emang lo inget jalan nya, jalan menuju petunjuk arah ketiga?" tanya prilly
"Gue gak inget" jawab stella
"Dasar bedebah siapa yang berani ngerjai kita sampai segini parah" ucap stella lagi sambil mengepalkan kedua tangannya
"Gue yakin itu pasti ulah nya jessica dan teman-temannya" ucap lauren tiba-tiba
"Jessica! Dasar jalang gak tau diri, tunggu pembalasan gue" ucap stella lagi yang saat ini sudah emosi
"Lo yang tenang, saat ini yang harus kita pikirkan gimana carannya pulang" ucap prilly
"Dasar bedebah!" ucap stella sambil menendang batu yang yang ada disekitarnya, tapi sayang bukannya berhasil menendang batu itu dirinya malah terpeleset hingga kepalanya membentur batu dan hingga membuatnya tak sadarkan diri
***
"Kita sudah 30 menit menunggu stella, prilly dan lauren tapi mereka belum juga sampai kesini" ucap pak joko yang saat ini tengah mondar-mandir gak jelas
"Jadi gimana pak?" tanya seorang siswa sambil menatap kearah pak joko
"Kita cari mereka sekarang" jawab pak joko
"Sebagian ikut ibu wati dan ibu jessi ke perkemahan sementara sisanya ikut saya dan pak bambang untuk mencari stella, prilly dan lauren" ucap pak joko lagi
"Siap pak" jawab siswa/i serempak
"Saya minta anak cowok saja yang ikut bersama saya dan pak bambang, sementara anak cewek ikut bersama ibu wati dan ibu jessi" ucap pak bambang membuka suara
"Baik pak" jawab siswa/i serempak
"Dan kamu jessica, obati kaki kamu karena besok kita akan menghadapi petualangan yang kedua" ucap pak joko tiba-tiba
"Iya pak" jawab jessica
"Yasudah kalau begitu kita mulai mencari stella, prilly dan lauren" ucap pak bambang
KAMU SEDANG MEMBACA
Story for Jessica
Teen FictionApa jadinya jika seorang Ardafa Rafanza menyukai cewek yang memiliki hati sedingin es dan memiliki wajah sedatar jalan raya? Tentu saja itu tidak masuk akal Tapi itulah kenyataan nya. Seorang Rafa yang tidak pernah jatuh cinta kepada seorang cewek...