"Gue_-_
"Jessica adalah ketua pengurus BK, jadi dia berhak untuk membawa ketiga cewek ini. Karena Jessica adalah tangan kanan dari ibu Erika selaku guru BK dan lo gak berhak buat bicara kayak gitu ke Jessica" ucap Faisal yang tiba-tiba datang dan mendekat kearah Jessica
Senyum terukir dibibir Jessica, so jadi dirinya tidak perlu lagi menjelaskan sesuatu yang dianggapnya tidak terlalu penting
"Ketua pengurus BK" ucap Rafa sambil mengulang kalimat itu
"Lo pasti baru dengarkan organisasi itu, organisasi ini hanya ada dalam SMA Kusuma bangsa dan lo tau, gak ada yang bisa sembarangan ikut organisasi ini dan organisasi ini adalah organisasi tertinggi yang ada di sekolah ini" ucap Faisal panjang lebar
Sedangkan Rafa dia hanya diam mendengar ucapan Faisal jadi selama ini dirinya tidak tau bahwa Jessica adalah ketua dari organisasi itu
"Oh yah dan satu lagi Jessica juga menjabat sebagai wakit ketua osis di sekolah ini" ucap Faisal
Sedangkan Rafa menatap Jessica dengan tatapan tidak percaya dan kenapa juga dirinya tidak tahu akal hal itu
"Kenapa lo gak bilang ke gue?" tanya Rafa kepada Jessica
"Buat apa gue bilang hal yang gak penting kayak gitu" jawab Jessica sambil tersenyum sinis
"Tapi_-_
"Udah gak usah banyak tanya. Sekarang kalian bertiga ikut gue ke BK" ucap Jessica kepada Stella, Prilly dan Lauren
Tapi pada saat itu bell sekolah pun berbunyi pertanda siswa/i akan memulai kegiatan belajarnya
"Damn shitt" umpat Jessica
"Yaudah Jes bell istirahat aja keruang BK nya, sekarang kita masuk dulu kekelas" saran Astrid
"Okay kita tunggu bell istirahat" ucap Jessica sambil berlalu menuju kekelasnya
Dikelas
Jessica pun masuk ke dalam kelasnya, keadaan kelasnya sangat sunyi karena siswa/i lain sedang sibuk membaca. Jessica pun duduk kekursi nya. Tapi matanya pun tak sengaja menatap kearah Tobi yang sedang asyik memainkan ponselnya
"Ekhmm" deheman Jessica membuat seorang cowok bermata sipit dan berkaca mata itu pun menoleh kearah Jessica
"Apa?" tanya Tobi
"Lo udah tau belum ko tentang_-_
"Tentang Stella maksud lo, kalau itu sih gue udah tau" jawab Tobi sambil memotong kalimat Jessica
"Terus kenapa lo gak keluar kelas tadi pas kejadian itu, disana ramai banget siswa/i yang liat?"
"Males gue, buat apa gue sibuk-sibuk liat kesana gue kan udah tau juga"
"Tapi menurut lo, siapa ya ko yang nempel foto-foto itu?"
"Ya mana gue tau, buat apa lo pikirin hal itu, mikirin cewek murahan yang udah nampar lo, seharusnya lo itu seneng liat dia malu" ucap Tobi
Sedangkan Jessica hanya mendengus kesal mendengar ucapan Tobi dan memilih menghadap depan untuk menghindari omelan Tobi
"Jes, lo kok ninggalin kita sih?" tanya Astrid sambil mendekat kemeja Jessica
"Gue lagi bad mood gak usah nanya-nanya" ketus Jessica
Tiba-tiba seoarang wanita paruh baya dengan ukuran tubuh yang bisa dibilang gendut masuk ke dalam kelas XI ipa1 dengan senyum merekah nya. Dia adalah ibu Wati wali kelas XI ipa1
"Pagi anak-anak" sapa ibu Wati
"Pagi bu"
"Tumben bu tuh muka senyum-senyum, abis kesambet apaan?" tanya Tobi. Detik itu juga siswa/i pun menoleh kearah Tobi
KAMU SEDANG MEMBACA
Story for Jessica
Roman pour AdolescentsApa jadinya jika seorang Ardafa Rafanza menyukai cewek yang memiliki hati sedingin es dan memiliki wajah sedatar jalan raya? Tentu saja itu tidak masuk akal Tapi itulah kenyataan nya. Seorang Rafa yang tidak pernah jatuh cinta kepada seorang cewek...