Suasana di taman belakang sekolah terasa sangat hening dan mencekam. Seorang cewek tengah duduk disalah satu kursi taman yang kosong. Dia adalah Jessica
Jessica duduk disalah satu kursi itu dengan merenungi kejadian beberapa jam yang lalu. Pikiran maupun hatinya benar-benar kacau ketika mengetahui fakta tentang Rico yang telah menghianatinya
Tetes demi tetes air mata Jessica berjatuhan ketika mengetahui cowok yang dia banggakan itu telah menghianatinya. Dia bodoh pikirnya
Satu buah tangan memegang pundak Jessica yang rapuh itu. Jessica pun seakan refleks dan melihat siapa yang telah memegang pundaknya
Ketika Jessica melihat siapa pelakunya, tiba-tiba amarah Jessica kembali tersulut. Dia adalah Rico
Jessica pun berdiri dari posisi duduknya dan menatap benci kearah Rico
"Mau apa lo hah!" teriak Jessica tepat dimuka Rico
"Jes, kita bisa selesaikan ini secara baik-baik" ucap Rico lembut
"Baik-baik? Belum puas lo nyakitin gue hah! Gue gak nyangka Co, kalau lo itu cowok brengsek yang pernah gue temuin. Gue itu udah lama nunggu lo. Tapi, apa? lo malah ngehiatin gue. Seakan gue ini cuman mainan lo doang yang bisa lo mainin" ucap Jessica sarkas
"Jes, gue bisa jelasin. Gue gak bermaksud Jes" ucap Rico mencoba untuk menjelaskan
"Gue gak butuh penjelasan lo, mending lo pergi, pergiiiiii Co" teriak Jessica, seketika air mata Jessica kembali turun. Apa penantian nya selama ini akan membuahkan hasil seburuk ini? Pikirnya
Tiba-tiba dari arah belakang, Rafa pun muncul sambil mendekat kearah Jessica dengan raut wajah khawatir
"Jes, lo gak papa?" tanya Rafa sambil memegang pundak Jessica agar dia tidak jatuh
"Raf, gue mohon sama lo. Usir dia Raf gue gak mau lihat dia" mohon Jessica tanpa menjawab pertanyaan dari Rafa
"Jes" panggil Rico
"Udah, lo pergi dulu aja. Jessica butuh ketenangan" ucap Rafa kepada Rico
"Raf, gue mau_-_
"Mending lo pergi dulu Co, nanti pulang sekolah temuin gue dicafe biasa" ucap Rafa
"Oke, kalau gitu gue pergi" ucap Rico mengalah
Setelah Rico pergi keadaan ditaman menjadi hening kembali dengan menyisahkan Jessica dan Rafa yang ada disana
Jessica pun masih belum membuka suara, hatinya saat ini benar-benar kacau
"Jes, lo gak papa kan?" tanya Rafa membuka suara
"Gue gak papa Raf" jawab Jessica seadanya
"Kalau gitu kita makan dulu ya, lo kan belum makan" ucap Rafa
"Gak Raf, gue gak laper" tolak Jessica
"Tapi_
"Mending lo tinggalin gue sekarang, gue pengen sendiri" ucap Jessica lagi
"Tapi beneran, lo gak papa kan?" tanya Rafa sekali lagi
"Gak"
Rafa pun menghela nafas dan beranjak dari tempat duduknya dan berlalu pergi dari hadapan Jessica. Rafa pun mengepalkan tangannya ketika melihat Jessica yang sedang terpuruk itu
'Gue gak terima Co, lo udah ngenyakitin cewek yang gue sayang' batin Rafa
.....
Bell sekolah pun telah berbunyi, siswa/i pun sudah berhamburan keluar kelas begitupun dengan Jessica. Hari ini dia akan langsung pulang kerumah untuk menenangkan pikiran nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Story for Jessica
Teen FictionApa jadinya jika seorang Ardafa Rafanza menyukai cewek yang memiliki hati sedingin es dan memiliki wajah sedatar jalan raya? Tentu saja itu tidak masuk akal Tapi itulah kenyataan nya. Seorang Rafa yang tidak pernah jatuh cinta kepada seorang cewek...