"Biarkan mereka berdua menyelesaikan urusan mereka yang belum selesai"
"Berikan waktu untuk mereka berdua"
•••
"Tunggu" titah Tobi
Stella pun refleks akhirnya memberhentikan langkah nya
"Kenapa? Lo mau ngehina gue lagi?" tanya Stella yang sudah menangis
"Lo nangis?" tanya Tobi yang sedikit terkejut. Tobi pun refleks ingin menghapus air mata Stella tapi tanggannya langsung ditepis oleh Stella
"Gak.usah.nyentuh.gue" ucap Stella penuh dengan penekanan
"Okee, gue gak bakal nyentuh lo" ucap Tobi pasrah
"Sekarang lo ikut gue" ucap Tobi sambil menarik tangan Stella menuju taman belakang sekolah
"Lepasin" ucap Stella ketika mereka sudah sampai di taman belakang sekolah
"Lo itu kasar banget jadi cowok, mau lo itu apa hah!" bentak Stella
"Gue cuman mau bilang minta maaf sama lo" ucap Tobi dengan serius
"Maaf, maaf lo bilang? Setelah apa yang udah lo lakuin" ucap Stella geleng-geleng
"Gue bener-bener minta maaf Stell, gue mohom maafin gue" ucap Tobi tulus
"Gak!, kesalahan yang lo lakuin itu gak pernah bisa dimaaafkan"
"Gue ngelakuin itu juga karena Jessica, coba aja lo gak nyakitin Jessica gue gak bakal ngelakuin hal itu" ucap Tobi yang sudah tersulut emosi
"Jadi makaud lo, ini semua gara-gara gue?" tanya Stella sambil menatap tajam kearah Tobi
"Kalau iya emang kenapa, lo marah? Lo mau nyakitin Jessica lagi. Asal lo tau yah gue itu udah angap Jessica seperti adik gue sendiri dan jangan salahin gue lagi kalau kejadian 2 minggu lalu bakal terulang lagi" ucap Tobi dengan nada yang dingin
"Jahat lo Tob" ucap Stella yang saat ini tengah menangis
"Jahat? Lo bilang gue jahat, lo gak ngaca, selama ini yang jahat itu elo bukan gue" ucap Tobi sinis
"Lo itu bisa nya cuman belain Jessica, Jessica itu enggak selemah yang lo kira. Jessica itu cewek kejam, angkuh dan sombong dan lo itu hanya dibutain oleh yang namanya Jessica"
"Jaga ucapan lo, disini lo itu peran antagonis nya bukan Jessica"
"Hikss..kenapa sih semua orang itu selalu belain Jessica, hikss.. Apa karena jessica itu kaya, cantik, pinter sedangkan gue hikss_-_" Stella pun tidak bisa meneruskan kalimatnya lagi ketika tiba-tiba Tobi memeluknya
"Manusia itu punya kelebihan sama kekurangan nya masing-masing. So, lo itu gak perlu ngerendahin diri lo dan yang lo bilang tadi tentang Jessica semuanya itu gak bener, Jessica itu orangnya baik lo belum aja kenal sama dia. Gue tahu semua tentang Jessica karena gue, Jessica, Astrid, dan Indah adalah sahabat kecil dan kami besar pun sama-sama" ucap Tobi sambil mengusap rambut Stella"Apa bener yang lo bilang itu?" tanya Stella
"Gue gak pernah bohong kalau menyangkut tentang sahabat gue" jawab Tobi
"Maaf dan makasih"
"Buat?" tanya Tobi sambil mengangkat satu alisnya
"Maaf karena gue udah ngerendahin dan berburuk sangka kepada Jessica dan makasih karena udah nyadarin gue bahwa Jessica itu cewek baik" jawab Stella
Tobi pun tersenyum mendengar penutura Stella. Ternyata cewek yang selama ini dikira buruk olehnya ternyata tidak seburuk yang ia kira
"Berteman?" ucap Tobi sambil mengulurkan tangannya ke Stella
KAMU SEDANG MEMBACA
Story for Jessica
Teen FictionApa jadinya jika seorang Ardafa Rafanza menyukai cewek yang memiliki hati sedingin es dan memiliki wajah sedatar jalan raya? Tentu saja itu tidak masuk akal Tapi itulah kenyataan nya. Seorang Rafa yang tidak pernah jatuh cinta kepada seorang cewek...