Chapter 5🍁

1.3K 49 0
                                    

"Ayo perkenalkan dirimu nak" titah bu dini  Seketika suasana hening.

Helen pun menyeritkan dahi.

Dia berfikir keras karena sebelumnya dia pernah bertemu cowo ini tetapi dimana.

"Ekhem..perkenal kan nama gue Devano Alexandra biasa di panggil vano, gue pindahan dari LA semoga kita bisa berteman baik." Ucap vano sambil tersenyum manis.

"Ya sudah ibu harap kalian bisa berteman baik dengan vano, silahkan kamu duduk di...." ucapan bu dini terhenti sambil mencari bangku kosong.

"Ahaa disebelah helen." Ucap bu dini sambil menunjuk bangku disebelah helen.

Memang sengaja bu dini mengatur tempat duduk XII ipa 2 dengan cewe cowo yang bertujuan agar tidak berisik saat KBM berlangsung.

Deg

Helen tak berkutik, diam seperti patung.

'Kenapa harus sama gue si'-batin helen.

••••

"Haii" sapa vano sambil menatap helen bingung.

'Kaya pernah liat nih cewe'- batin vano.

"Lo" ucap mereka berdua serempak sambil tunjuk menunjuk.

Helen mendengus kesal kenapa dia harus ketemu sama cowo laknat ini.

Rina dan ilya pun menoleh cepat kebelakang menatap bingung.

Untung saja guru di depan sana tidak mendengarnya.

"Lo kenal dia len?" Tanya ilya berbisik.

"Nanti gue jelasin"

Kriiingg krinngg

Bel istirahat bunyi ini saatnya buat mengisi perut yang sudah lapar kantin pun menjadi tempat tujuan utama para murid.

Mereka bertiga pun sudah berada dimeja kantin tepatnya di pojok belakang.

"Jadi gimana len kok lo bisa kenal sama tuh cowo?" Tanya rina penasaran.

"Gue laper mau makan,soal cerita bisa gue jelasin nanti kalo perut gue udah kenyang" ketus helen.

Mereka sudah memesan makanannya masing masing.

Rina dan ilya sudah habis dari tadi makanannya, sedangkan helen belum berkurang makanannya memang lelet makannya si bocah satu ini padahal dia bilang tadi laper.

"Lo ngutang cerita sama kita berdua, sekarang cerita semuanya" helen hanya mengangguk.

Helen mulai bercerita dari awal secara detail dan rinci.

Rina dan ilya hanya memasang wajah serius dan di hiasi dengan anggukan saja.

Setelah helen selesai bercerita rina dan ilya hanya ber "oh" ria dan senyum senyum.

Helen hanya menghela nafas lelah dia bercerita panjang × lebar hanya di respon 'oh' saja menyebal kan bukan?

"Mungkin lo sama vano jodoh kali len" ketus ilya yang ditatap tajam oleh helen.

"Udah ah gk usah bahas cowo itu lagi benci gue sama dia" ucap helen malas.

"Hati hati len benci nanti bisa jadi cinta loh haha" ledek rina sambil mencolek sedikit dagu helen.

"Terserah lo" ucap helen sambil meninggalkan kedua sahabtnya.

"Ehh len tungguin kitaa" teriak kedua sahabatnya.

Helen dan kedua sahabatnya masuk kedalam kelas.

Helen melihat vano yang sedang membaca buku serius dengan earphone yang setia menemaninya.

Helen hanya mendengus pelan bagaimana tidak? Dengan se enak jidat vano duduk diatas meja helen dengan kaki kanan yang di tekuknya.

'Baca si baca tapi sikapnya emang suka nyebelin ni cowo awas aja lo'-batin helen.

_________________________________

Jangan lupaa vote dan komen gais🙆

Makasihhh💜

HELVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang