Chapter 25🍁

754 23 8
                                    

Saat ini di dalam kelas sudah ada rina, ilya, bagas, dandi dan vano. Helen tidak ada? Jelas helen belum sampai disekolah. Mereka tertawa terbahak bahak melihat tingkah salah satu teman kelasnya yang melakukan kekonyolannya. Berbeda dengan vano yang menatap kosong bangku helen yang belum di tempati dengan sang pemilik.

"Ehh van, lo kenapa si dari tadi diem aja kaya orang kesambet" ucap dandi sambil menepuk pundak vano.

"Gue gapapa" gubris vano lesu.

Helen memasuki kelasnya dengan tatapan sendu.

"Ehh helen tumben lo dateng jam segini, biasanyaa pagi banget." Teriak rina. Ya rina memang sangat cempreng dibanding ilya dan helen.

"Iyaa tadi ban mobil gue kempes dijalan." Ucap helen sambil meletakan tasnya diatas meja.

Vano yang diam sejak tadi kini dia beranjak dari duduknya. Entah pergi kemana dia, meninggalkan teman teman nya.

"Gue kira lo tadi bareng vano len." Ucap bagas.

Helen menggelengkan kepalanya.

Vano kini berada dikantin, ia hanya diam entah apa yang di pikirkan. Vano masih bingung apa helen sudah tidak ingin mengenal dirinya? Apa helen sudah melupakan dirinya. Begitulah yang ada di benak vano.

"Gue sayang sama lo len, jujur gue bener bener gabisa kehilangan lo, gue cemburu liat lo sama dia." Ucap vano dengan nada sedihnya dengan diiringi dengan air matanya.

Engga, gue gaboleh nangis dia berhak bahagia dengan yang lain. Sejak kapan gue cengeng gini suka sama cewe. Batin vano.

Tanpa disadari, helen berada di belakang punggung vano. Menatap vano sedih. Titisan air mata helen mengalir sangat deras ketika mendengar pernyataan dari vano tadi. Begitu sayang nya vano terhadap dirinya.

"Vano" panggil helen sambil memegang pundak vano dan duduk disampingnya.

"Eh len, lo nga-ngapain disini?" Tanya vano gugup. Sedikit kaget vano melihat helen duduk disampingnya. Cepat cepat vano menghapus air matanya.

Helen masih menangis. "Lo kenapa nangis len?" Tanya vano bingung.
Helen tersenyum kecut, kini ia tidak bisa lagi menahan tangisnya hingga tiba tiba helen memeluk vano.

Helen tidak peduli orang mau bilang apa, ya kini mereka menjadi pusat perhatian dikantin. Banyak yang menatapnya sedih dan ada yang tidak suka melihat sikap helen.

■■■

Helen meluapkan semua tangisnya di dada bidang vano. Vano sedikit tersenyum melihat helen memeluknya. Ada rasa ketenangan disana.

"Heii lo kenapa len?" Tanya vano lagi. Sebab dari tadi helen hanya menangis.

"Dia mau jelasin semuanya ke lo van, jadi tolong lo dengerin penjelasan dia ya, gue harap lo percaya sama helen." Ucap rina saat ini.

"G-gue mau jelasin yang kemarin van, l-lo mau kan dengerin semuanya." Ucap helen disela sela tangisnya.

Vano tersenyum, ia mengelus pelan pipi helen. Uwuuu cocwittt😣 apaan si thor lebay banget wkwk.

"Jadi apa yang mau lo jelasin? Hmm?" Tanya vano dengan lembut.

Tidak salah kan jika dirinya bersikap manis terhadap helen, because helen adalah perempuan satu satunya yang vano sayang setelah mamahnya.

Helen mengangguk setelah ditanya vano tadi. Dengan siap helen menghapus air matanya lembut. Dengan mata yang sembab dan hidung yang merah terlihat jelas diwajah helen yang membuat vano semakin gemas.

HELVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang