Chapter 27🍁

811 23 4
                                    

Bel pulang pun berbunyi semua siswa siswi dengan sangat antusias untuk pulang kerumah nya masing-masing. Dengan begitu juga vano, ia sangat tidak sabar untuk mendengar penjelasan dari helen. Walaupun vano sudah mengetahuinya tadi. Tentu vano sangat penasaran kenapa mantannya bisa satu sekolah lagi dengan helen.

"Len, jadi kan?" Tanya vano sambil memasukan bukunya kedalam tas. Helen mengangguk.

"Oh iya len, kitaa berempat duluan yaa, lo jadi kan pergi sama vano?" Tanya rina sekalian pamit.

"Jadi rin, yaudah hati hati dijalan rin, kalo jatoh bangun sendiri hahaha" ledek helen.

"Sialan, gue minta bangunin lah ama anak curut haha" umpat rina.

Helen terkekeh geli.

"Udah rapih?" Tanya vano.

"Udah ko, yuk van!" Ajak helen.

Disepanjang koridor helen hanya diam tak berbicara. Padahal dari tadi vano menjaili dirinya. Mulai dari membuka kunciran rambutnya sehingga rambut nya terurai begitu saja, Menginjak tali sepatunya yang membuat helen terjatuh.

"Elahh lo kok diem aja si len, kenapa sii? Lo berubah pikiran? Iya?" Tanya vano bingung.

"Eh-eh engga kok van, gue cumaa laper hehe." Ucap helen sambil menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal.

"Yehh dasar anak moa, perasaan tadi lo udah makan bakso semangkok dah, masih kurang?" Tanya vano.

"Hehe kan itu tadi pas istirahat siang, sorenya belom hihi." Ucap helen meledek.

Vano semakin gemas melihat tingkah nya helen, semakin lama semakin ingin dikarungin dan dibawa pulang. Andaii...

Diperjalanan menuju cafe, Yaa mereka memutuskan untuk pergi ke cafe untuk menjelaskan semuanya. Itu vano yang memintanya supaya lebih relax di banding pergi ke mall.

Tidak ada 30 menit mereka berdua sudah sampai di cafe tersebut. Vano memarkirkan mobil nya di parkiran samping cafe dan kebetulan parkiran itu khusus untuk mobil.

"Yuhuu kita sudah sampaii yuk turun." Ucap vano kegirangan. Entah kenapa vano akhir akhir jadi alay wkwk.

"Astaga alay banget si lo van ckck." ucap helen berdecik.

"Gapapa alay nya kan ke lo"

"Hiyahiya" helen menggelengkan kepalanya.

Mereka memasuki cafe tersebut, aroma biji-bijian kopi dengan makanan yang diolah oleh para barista disana tercium nikmat.

"Lo mau minum apa?" Tanya vano sambil membuka buku menu.

"Gue caramel moccachiato aja deh panas tapi!"

"Okee siap ibu negara"

Vano segera memanggil pelayan disana, ia memesan yang helen mau.
"Mbak saya pesan 2 caramel moccachiato panas dan 2 porsi kentang crispy." Ucap vano pada pelayan tersebut.

"Oke ditunggu ya kak." Jawab pelayan cafe.

"Hayuk atuh ceritain gimana kejadian nya?" Ucap vano dengan nada sunda nya. Padahal dirinya tidak ada keturunan sunda nya.

"Ohh masih mau tau ternyata hehe." Ucap helen terkekeh geli.

"Yehh kan tadi lo sendiri yang ngajak gue jelasin di luar gimana si kamoh."

"Okee jadi gini van-" ucapan helen terhenti saat pelayan datang membawa pesanan vano.

"Maaf ka, ini pesanan nya, aduh kaka ini cantik banget yaa beruntung banget cowonya dapetin kaka hehe." Ucap pelayan tersebut dengan nada meledeknya.

"Hehe bisa aja mbaknya, gimana mbaknya sendiri jomblo?" Jawab vano. Kini vano malah merespon pujian dari pelayan cafe tersebut.

"Hehe jomblo ka, ehh maaf ya jadi ganggu waktu nyaa kaka cantik ini" ucap pelayan tersebut sadar.

"Hehe iyaa gapapa mbak"

♢♢♢

Flashback On

"Saat itu gue pergi ke cafe sendiri, because gue jenuh banget dirumah. Sebelumnya gue ngajak dia, terus dia bilang gabisa hari itu dia harus jenguk papah nya yang sedang dirawat dirumah sakit, it's okey no problem akhirnya gue jalan sendiri.

Gue memang suka jalan sendiri, rina? Ilya? Gue gak mau ganggu waktu istirahat mereka. Karena dulu disitu posisinya sekolah kita abis ngadain pensi besar besaran dan alhasil sekolah di liburkan. Dan disana gue bener bener sendiri duduk cuma ditemenin sama sebuah laptop dan gue nonton drakor disana.

Gue gak sengaja liat di depan gue ada cowo dan gue mikir kenapa tu cowo mirip banget sama farel. Saat gue mastiin dan benar itu farel sama cewe yang gue gak liat wajahnya karena posisi gue dibelakang dia. Saat itu emosi gue bener bener gabisa dikendaliin, gue nanya kebenarannya sama tu cewe. Dia bilang kalo dia itu teman kelasnya farel.

Farel kaget pas ngeliat gue jambak tu rambut cewe, dan -what the fuck- farel nampar pipi kiri gue. Saat itu gue nangis, farel terus memaki maki gue 'dasar lo ya perempuan gak tau diri, lo itu cuma perempuan jalang yang mau sama om om dan lo itu cewe matre'

Sakitt rasanya saat gue denger pernyataan dari farel dan saat itu juga gue mutusin hubungan gue sama farel. Disini gue klarifikasi yang dia maksud gue perempuan jalang itu, dulu gue nemenin om gue ke gramedia buat bantu cari buku anak nya buat ujian nasional nanti, waktu itu dia salah paham maksud gue kalo dia gak terima gue nemenin om gue beli buku, kenapa dia gak samperin gue dan saat itu juga gue bakal bilang kalo itu om gue kakak dari papah gue.

Dan satu lagi yang dia bilang 'cewe matre' saat itu gue cuma mau boneka tedy bear warna coklat dan itu bikin gue ngerengek ke farel, ya kalo memang dia gak mau beliin gue, kenapa dia ngabulin permintaan gue.
Yaa ending nya gue mutusin hubungan gue sama farel. Saat gue pergi pun dia sama sekali engga nahan gue."

Flashback Of

"Ohh jadi farel mantan lo?" Tanya vano sambil memakan satu potong kentang ditangan nya.

Helen mengangguk lesu.

"Yaudah dia kan masa lalu lo, jadi gue mohon sama lo gausah lagi mikirin ataupun berharap lagi sama dia" ucap vano menenangi.

"Iyaa van, dan gue gak nyangka aja kenapa dia bisa pindah sekolah." Ucap helen pasrah.

"Lo gak salah paham lagi kan van? Maafin gue gak bisa jelasin ke lo saat itu, dan gue merasa lo cuek banget sama gue waktu itu hehe." Ucap helen sendu.

"Enak gak dicuekin?" Tanya vano sambil menyeruput minuman nya.

Helen menggeleng cepat.

Vano mengacak pelan rambut helen.
Tidak terasa hari mulai sore, kini senja sudah tidak memunculkan keindahan nya lagi.

"Hmm udah sore van, pulang yuk gue udah gak betah nih pake seragam" Ajak helen.

"Yaudah ayok, mbak ini uang nya diatas meja ya." Ucap vano sambil meletakan uang 1 lembar uang seratus ribu dan lima puluh ribu.

"Okee siap ka" Teriak pelayan disana.

************************

Halo haiii semuaaa gimana kabar kalian? Sehat kan? Alhamdulillah kalo sehat hehe.

Tetep semangat jalanin puasanya ya gaiss walaupun semuanya serba harus dirumah, bukan berarti kalian malas malasan oke.

Oh iya gimana sama chapter kali ini? Ga nyambung ya? Aneh? Gak seru?
Sorry banget gaess soalnya author lagi kurang sehat doain ya gais biar sehat biar ceritanya jugaa baguss wkwk.

Yaampun mau penutupan apa curhat panjang banget wkwk.

Jangan lupaa buat Vote and Komen nyaa gaisss biar acu nyaa tambah semangat Update wkwk.

Timakaciiii semuaaaa lopyuuuu💜

HELVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang