Chapter 21🍁

830 25 3
                                    

Kini helen dan vano sudah duduk manis di meja pojok kantin, badan nya sudah enakan setelah di buatkan teh hangat oleh vano tadi.

Dari kejauhan rina dan ilya tidak lupa dengan bagas dan dandi. Menghampiri helen dan vano di ke kantin.

"Heleeeeennnnn,, yaampun bebeb gue lo kenapa, bilang sama gue hah, ada yang mukul lo? Jahatin lo? Iya? Apa vano buat lo sakit iya? Bilang sama gue len." Tanya rina dengan pertanyaan yang bertubi tubi.

Helen menutup telinganya, suara rina sukses membuat seluruh siswa yang berada di kantin menatap nya bingung. Memang bocah satu ini barbar sekali.

"Ilahh kalo nanya tuh satu satu kali." Ucap helen malas.

"Hehe maaf deh, lagian tadi lo berdua kemana ko ga ada di kelas sih?" Tanya lagi rina kini dengan vano.

"Tadi gue telat bareng helen, terus di hukum deh sama bu delvi, suruh lari 15× putaran." Jelas vano sambil menyeruput es teh manis yang dipesan nya tadi.

"Yaampun len tapi lo gapapa kan?" Kini ilya yang bertanya.

"Gue pingsan tadi makanya gue gak ke kelas, gue di uks bareng dia." Ucap helen sambil menaikan alisnya mengarah ke vano.

"Yaampun lo pingsan pasti gara gara belum sarapan kan?" Ucap rina khawatir.

Helen mengangguk.

"Yaudah syukur deh kalo lo gapapa." Ucap ilya menghela nafas lega.

Akhirnyaa mereka berenam pun berkumpul di meja kantin. Banyak pujian dan kritikan yang di lontarkan dari mulut para siswi yang melihat keakraban mereka.

Yaampun vano gue ganteng bangett si

Helen manis banget sii kamoh

Ewh dasar caper

Berisik banget geng nya dia dia pada alay

Begitulah sekiranya pujian dan cacian dari salah satu siswi/siswi SMA BAKTI JAYA.

●○●

Bel masuk sudah berbunyi kini mereka harus kembali ke kelasnya untuk mengikuti KBM seperti biasa.

"Ayo gaes kita balik." Ucap bagas. Yang di angguki oleh kelima teman nya.

Mereka sudah di kelas. Kini jam pelajaran bu tuti yaitu mapel matematika. Kebetulan bu tuti hari ini tidak masuk dan tidak meninggal kan tugas untuk kelas 12 ipa 2.

Senang? Jelass tentu sangat senang, murid mana yang tidak senang jika guru mapel yang membuat kepala mereka ingin pecah tidak masuk hari ini.

Mereka ber enam pun pergi ke lapangan basket untuk memanfaat kan waktu luang nya.

"Ayo van mending maen basket aja dari pada gabut" ajak dandi.

Vano pun mengangguki permintaan dandi.

"Ehh para ciwi ciwi mao ikut kaga lo?" Ajak bagas ke helen dan kedua sahabatnya.

"Kemane?" Tanya ilya.

"Ke hati gue" et itu bukan bagas melainkan dandi. Dandi yang dikenal dingin, kini membuat ilya salting.

"Ayo dah kalo ke hati lo mah, kapan?" Kini ilya yang membalas rayuan dandi.

"Nantii di waktu yang pas." Ucap dandi dingin.

"Ehh bocah ingusan gaya gayaan lo baperin cewe." Ucap bagas sambil menoyor kening dandi.

"Ehh buseh sakit aa aku tuh gabisa disakitin." Ucap dandi dengan nada alaynya.

"What? Sejak kapan dandi jadi se receh ini?" Kaget rina.

"Udah lah ayo ikut aja lama banget si lo godain cewe mulu." Ucap vano dengan nada kesal.

Mereka sudah di lapangan basket. Kini vano mengambil bola basket yang tergeletak di lapangan.

Bughh bughh bughh

Vano memantul kan bola basket nya ke permukaan lapangan.

"Elahh van, sini mending sparing sama gue." Ucap sombong nya bagas.

"Hayuk lah." Vano menerima ajakan bagas.

Mereka bertiga sparing. Mereka melakukan suit yang dimenangkan oleh dandi, dengan otomatis bola dipegang dandi duluan.

"Ayanggg doain aa biar menang." Teriak bagas mengarah kan teriakan nya ke rina.

Rina pun hanya terkekeh geli.

"Najiss alay lo bego." Vano menoyor kening bagas.

"Bukan temen gue." Samber dandi.

Teriak teriakan alay pun di lontarkan oleh rina, ilya dan helen. Helen yang tadinya diam saja, jadi ikut menjadi penonton alay seperti ilya dan rina.

Yang di semangatin hanya menampilkan gaya sok cool nya. Terutama vano yang di semangati oleh helen.

Permainan pun selesai, jelas saja di menangkan oleh vano. Sebenarnyaa mereka bertiga jago banget basket cuma yaa bagas dan dandi pun hanya mengalah saja hehe.

Mereka bertiga pun menghampiri para ciwi ciwi di bangku penonton.

"Utukutuk cape yaa bebeb akoh." Ucap ilya dengan nada alay nya. Ewh wkwk

"Iyaa nih beb cape banget kaya ngejar kamu." Balas dandi dengan senyum nya yang merekah.

"Najis najis ilya alay bat si lo." Ucap rina bergidik geli.

"Ulululuu sini aku elapin keringet nya." Bukan itu bukan rina melainkan helen.

"Iyaa nih gerah banget aku yang." Ucap vano manja.

"Ihh beb kok kamu gak kaya helen sama ilya sii romantis gitu." Ucap bagas sedih.

"Ihh jijik bego gas, udah deh mending lo ganti baju sono bau bat keringet." Ucap sinis rina.

Akhirnyaa mereka bertiga ganti baju dan mengambil baju nya di loker masing masing.

--------------------------------------

Halo gaesss gimana sama part yang ini? Gaseru ya? Bosen ya? Yaa gitu dehh, sorry kalo agak bosen terus ga nyambung gitu bikin ceritanya pikiran lagi kemana mana wkwk

Kalian mau part yang kaya gimana?
Asik? Baper? Seru? Kesel? Sedih?

Tenang itu semua bakal ada ko di part part selanjutnyaa..

Jangan lupa tinggalin jejak paraa bebebnya akuuuu vote n komen gaiss🙆

Maaciw all💜

HELVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang