Chapter 16 🍁

945 32 2
                                    

Selama mereka berdua ngedate ada saja tingkah konyol vano yang ditunjukkan ke helen.

"Ehh len lo mau es krim?" Tawar vano sambil jalan merangkul helen.

Yang dirangkul hanya terdiam, helen merasakan detak jantung nya tidak normal yang berpacu lebih cepat dari biasanya.

"Emm van sorry" ucap helen sambil sedikit menyingkirkan tangan vano dari bahunya.

"Ehh iyaa sorry len, abisnya lo pendek sii jadi enak aja gue ngerangkul lo hehe." Ucap vano sambil menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Ehh jangan metang metang lo tinggi se enak nyaa ngatain orang." Ucap sinis helen.

Yang diomelin pun hanya menyengir kuda.

"Oh iyaa len, percaya deh suatu saat nanti lo bakal milik gue, dan gaakan ada yang milikkin lo selain gue." Ucap vano sambil menggandeng tangan helen.

Lagi lagi vano membuat helen terbang.

"Haha ngarep lo, lagi juga yaa kita kan baru kenal terus lo udah ber ekspetasi tinggi kaya gitu haha." Ucap helen tegas.

"Kalo misal iya gimana?" Tanya balik vano.

"Ga akan van" ucap helen sambil melontarkan senyum yang bercampur salah tingkah.

Mereka saat ini berada di bioskop untuk menonton salah satu film berjudul "teman tapi nikah".

Vano sudah memesan 2 tiket untuk dirinya dan helen. Tidak lupa ia memesan 2 pop corn caramel untuk menyaksikan film nanti.

"Van lo gak rugi ngajak gue jalan yang dari tadi makan terus, kalo gini gue bisa gendut tau gak gara gara lo." Semprot helen yang mengetahui vano memesan 2 pop corn.

Karna helen merasa ini semua lebih dari cukup, mulai tadi makan di cafe lalu beli tiket bioskop dan 1 lagi vano memesan pop corn.

"Engga dong, rugi dari mana justru gue seneng bisa jalan sama calon pacar gue." Ledek vano.

"Pacar pacar mbah mu 2" sinis helen.

●●●

Film pun segera dimulai vano dan helen sudah menempati kursi yang dipesan nya tadi.

Helen yang sibuk menonton film tersebut sambil memakan pop corn yang dipesan vano tadi.

"Hahah gilaa lucuu bangett" ucap vano sambil tertawa renyah. Kini vano tertawa terbahak bahak sambil mendorong dorong bahu helen.

Ia melakukan itu dengan sengaja agar helen terpancing untuk tertawa juga. Karena vano perhatikan sedari tadi helen hanya menyimak film itu padahal film tersebut lucunya ga ketolong.

"Isss apaansi lo van, sakit tau." Rengek helen.

"Hahah abisnyaa lucu banget len, emang lu galiat apa tuu haha" vano  masih tertawa.

"Dasarr aneh" -batin helen

Hari sudah malam mereka berdua memutuskan untuk pulang kerumah, sebab mereka jalan dari pulang sekolah tadi.

"Yuk balik." Ajak vani sambil menggandeng tangan helen. Hmm lagi lagi vano membuat helen terbang.

"Yuk lagi juga udah malam yakan, belom ganti baju seragam juga." Respon helen.

Diperjalanan pulang, tidak ada sama sekali yang membuka pembicaraan.

"Oiaa len, besok sekolah gue jemput ya." Ucap vano mencairkan suasana.

"Ha?? Gue dianter papah."

"Yailahh len, pokonya mulai besok yang anter jemput lo itu gue, okee ga nerima penolakan." Kekeh vano.

"Yaudahh iyaa." Jawab helen pasrah.

***

Mobil vano sudah berada di perkarangan rumah helen.

"Gue balik ya len, makasih udah mau nemenin gue." Ucap vano.

"Iyaa sama sama, makasih juga udah nganterin gue balik." Ucap helen sambil tersenyum.

"Iyaa sama sama,, yaudah gue pamit, Assalamualaikum." Pamit vano.

"Waalaikumsalam." jawab helen sambil melambaikan tangan nya ke arah vano.

_________________________

Halo haiii semuaa, authornya kembali up niihh hehe,, lagi gabut soalnyaa wkwk..

Gimana makin lengket aja kan si vano sama si helen..

Gimana kisah selanjut nyaa
Penasaran kan??

Makanyaa vote dan komen dulu dong hehe

Tencuuu semuaa💜



HELVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang