Chapter 9🍁

1.1K 41 9
                                    

Helen menghela napas kasar dia sangat tidak suka dengan pelajaran bu beti.

Baginya pelajaran bu beti adalah pelajaran mematikan bagi orang yang tidak kuat dengan materinya bisa bisa kepalanya mengeluarkan asap hanya saja tidak terlihat.

"Lo kenapa len?" Tanya vano.

"Gue gak suka pelajaran dia mumet" ketus helen.

"Gimana lo mau bisa kalo lo gak suka pelajaran nya, sekarang gue akan ajarin lo, mana yang lo gak bisa?" Tanya vano yang serius ingin mengajari helen.

"Semua nya gue gak bisa" ketus helen sambil menyandarkan tubuhnya di bangku.

Vano terkekeh

"Ya udah sini gue ajarin biar lo bisa semua ok" titah vano sambil mengambil alih pulpen dari tangan helen.

Vano mengajari helen dengan penuh kasih sayang ralat dengan penuh ketelitian maksudnya hehe:v helen hanya diam mematung merhatiin wajah tampan nya vano.

Detak jantung helen serasa berhenti sejenak membuat helen keringat dingin.

Vano menyeritkan dahi.

"Woii ngapain lo ngeliatin gue etdah dari tadi gue ngomong panjang lebar tapi lo nya cuma diem kaya patung gini" helen sadar dia jadi salah tingkah.

"Eh..emm..anu eng..enggak itu apa namanya rambut lo, ihh lo punya uban ya?" Ucap helen gelagapan dan mengalihkan pembicaraan.

"Enak aja lo gue masih muda kali" ucap vano sambil mendorong pundak helen pelan.

Helen hanya menyengir kuda.

●●●

Kriinggg...kriinggg...kriinggg

Bel pulang berbunyi semua siswa bernafas lega karena terbebas dari jeratan soal soal rasanya membuat kepala ingin pecah.

Termasuk dengan helen dia sangat berpartisipasi jika bel sudah berbunyi entah kenapa hatinya sangat senang jika mendengar bel pulang.

"Lo balik sama siapa len?" Tanya rina sambil menggemblok tas nya.

"Gak tau nih gue juga bingung pak darmo lagi pulang kampung gue mau naik angkot aja gak boleh sama kaka gue" ucap helen lesu.

"Ya udah naik taksi online aja apa ojol gitu" saran rina.

"Gak boleh rin sama kakak gue katanya 'nanti di culik loh kali aja abang ojolnya jomblo jadi kalo lo yang naik bisa bisa lo dibawa pulang sama abang ojolnya'" jelas helen.

"Ya udah lo balik bareng gue aja" ajak vano.

"Gak usah gue bisa naek bus" tolak helen.

"Yailah gapapa kali len kapan lagi coba di anter sama cogan kaya vano, iya gak no" goda rina sambil mencolek lengan vano.

"Kan kata kaka lo jangan naik angkutan umum, jadi lo bareng gue aja oke dan gue gak nerima P.E.N.O.L.A.K.A.N" helen mengangguk pasrah.

---------------------------------

HAYOLOH VANO MULAI NYAMAN NIH SAMA HELEN WKWK...

JANGAN LUPA KOMEN DAN VOTE YAA KAWAN KAWAN😊

TERIMA KASIHH🙆💜

HELVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang