Chapter 8🍁

1.2K 42 0
                                    

Helen berjalan di koridor menuju kelasnya ia berjalan tanpa tergesa gesa. Sangat santai gadis itu berjalan, sesekali bersenandung untuk mengisi keheningan koridor dan saat helen hendak berbelok..

Bruukk....

Helen menabrak sesorang tidak sengaja.

"Awww" helen meringis kesakitan.

"Hmm sorry sorry gue gak sengaja" ucap cowo tersebut panik saat melihat helen tersungkur dilantai.

"Heh kalo jalan tuh pake mata" teriak helen.

"Lo lagi lo lagi" ucap helen sinis.

"Dimana mana jalan tuh pake kaki kali beb" ledek vano.

Ya cowo yang nabrak helen itu vano.

"Apa lo bilang? Apa gue gak salah denger?"ucap helen memastikan kalimat vano yang dilontarkan tadi.

"Ehh eng..enggak ko gue gk ngomoong apa apa" jawab vano gugup.

"Awas lo ya kalo ngomong macem macem gue pites lo kaya kutu MAU?" ancam helen.

"Minggir gue mau ke kelas" bentak helen.

"Eh eh bareng len tega banget si gue ditinggal"

"Bodo wlee"

Vano tersenyum melihat tingkah helen.

'Kalo lagi jutek cantik lo nambah len'-batin vano sambil senyum senyum sendiri.

Helen tiba dikelas yang sudah ditunggu oleh kedua sahabatnya.

Rina dan ilya yang melihat helen bingung tidak seperti biasanya helen pagi pagi muka udah di tekuk dengan wajah cemberutnya.

"Lo kenapa len?" Tanya ilya sambil duduk disamping helen tepatnya di bangku vano.

Helen menggelengkan kepalanya.

"Kenapa sih? Di gangguin? Di ledekin? Apa di omelin?" tanya rina dengan pertanyaan yang bertubi tubi.

Akhirnya helen bercerita.

"Jadi tadi gue pas jalan nabrak tuh orang di belokan koridor, sumpah sakit banget pantat gue ya gue bilang dong sama dia 'kalo jalan tuh pake mata' salah gue ngomong gitu? Eh dia malah jawab gini 'dimana mana jalan tuh pake kaki kali beb' bukannya nolongin gue bangun malah nyerocos aja kaya beo heran gue..ihh pokonya gue benci benci benciiii sama dia" jelas helen sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"Ekhem bukannya lo yang gk mau gue bantuin?"

Helen terdiam dia sangat kenal dengan suara ini.

Vano ya dia vano.

"A..apa..an si lo" helen gugup.

"Minggir gue mau duduk" vano mengusir ilya yang duduk di bangkunya.

"No lo jahat ya temen gue jatoh bukannya di bangunin malah di ledekin dasar temen laknat" cerocos rina sambil menonjok pelan punggung vano.

"Lo boleh tanya sendiri sama temen lo"

rina dan ilya menatap helen, yang ditatap hanya menyengir kuda.

Itu tandanya ucapan vano benar semua yang dikatakan helen tidak benar dan helen memutar balik kan fakta.

Bel masuk sudah berbunyi 5 menit yang lalu bu beti sudah stand bye dimeja guru dengan sahabatnya yakni rumus kimia yang tebalnya melebihi novel helen.

Bu beti menjelaskan materi dengan sangat cepat seolah olah dia hanya mengajar sendirian padahal banyak sekali siswa yang belum mengerti materi tersebut.

Helen hanya melamun dia sudah bosan jika terus terusan gurunya mengajar seperti ini.

"Okee anak anak sekarang kerjakan lks kimia halaman 48 essay kerjakan dengan menggunakan rumus yang lengkap" ucap bu beti se enak nya.

+++++++++++++++++++++++

HAYU DI KOMEN DAN VOTE

MAKASIH😊

HELVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang