Sesampainya di parkiran. Vano mempersilahkan helen masuk kedalam mobilnya.
Suasana hening tidak ada yang membuka pembicaraan. Vano hanya mencuri curi pandang helen saja.
"Ekhem len" vano membuka pembicaraan.
"Iyaa" jawab helen yang mengalihkan pendangan nya dari hp menjadi kearah vano.
"Lo ga keberatan kan jalan sama gue?"
"Engga ko santai." Helen kembali sibuk dengan benda pipihnya.
Suasana pun kembali hening. Tak disadari helen ternyata tertidur pulas. Vano melihatnya langsung tertawa kecil.
"Buseh dah tidur mulu anak moa." Ucap vano perlahan.
Akhirnya mereka sampai di mall. Ia tidak tega membangunkan helen, karena pules banget tidurnya. Tetapi vano tetap membangunkan helen.
"Helen, bangunn udah sampe ilahh, ngebo mulu lo ahh" teriak vano sambil menggoncang goncangkan tubuh helen.
Helen pun terbangun.
"Hoamm, udah sampe ya?" Tanya helen sambil mengucek ngucek mata sipitnya.
"Udah lahh darii tadi, lo ngebo terus perasaan tadi dikelas lo udah tidur dah,, emang bener bener anak moa tidur mulu kerjaan nya."
"Brisik lo jelek, suka suka gue lah masa suka suka lo."
"Kalo gue suka lo gimana??"
"Apaaa??"
"Enggaa"
"Iss lo bilang apa tadi barusan??" Tanya helen geregetan sambil memukul bahu vano.
"Enggaa udahh bukan apa apa,, ayo ahh turun betah banget lo di mobil gue." Ucap vano mengalihkan pembicaraan.
"Dasarr anak kadal awass lo ya."
"Bodo wlee" vano meledek helen.
Akhirnya mereka berdua keluar dari mobil dan berjalan masuk kedalam mall tersebut.
"Len" panggil vano
"Hmm"
"Lo tau ga apa yang lebih indah dari pada bintang?" Tanya vano sambil menggandeng tangan helen.
Deg
Aduhh kenapa sii anak kadal segala megang tangan gue? Batin helen.
"Gatau" jawab helen.
"Sama gue juga gatau."
"Yehh dasarr anak kadal." Ucap helen sambil memukul kencang bahu vano.
"Ciee yang udahh baper duluan."
"Baper baper mana ada baper."
"Ituu tadii pipi lo aja udah kek kepiting rebuss merah nya merona"
"Emang iyaa apa?"
"Iyaa lahh kalo engga kenapa gue ngomong."
Helen kikuk, dia terciduk dengan vano.
"Yaudah yuu makan gue laper nih." Ajak vano. Helen hanya mengangguk.
Sesampainya di cafe, vano memesan makanan dan minuman untuk dirinya dan helen.
"Len, gue ngajak lo ngedate gaada yang marah kan ya?" Tanya vano.
"Ada" ketus helen meledek vano.
"Haa? Siapa? Aduhh pasti abis ni gue kalo ketawan" ucap vano dengan nada paniknya.
"Emak gue" helen tertawa renyah.
"Yehhh dasar daki kuda."
"Heh cantik cantik gini ko daki kuda sii yang bener aja lo" kesel helen.
"Yaudahh mau nyaa apa? Sayang? Bebih? Cintah?" Tawar vano sambil meminum minuman yang di pesan nya tadi.
-----------------------------
Yaaa helen sii maunyaa dipanggil sayang awokwokwok
Gimana sama part ini? Greget ga?
Nantii ada yang lebih greget okee..Jangan lupaa buat komen dan vote paraa jomblo kuu.. *ehh authornya juga jomblo padahal wkwk
See youu dadahhh👋
KAMU SEDANG MEMBACA
HELVANO
Teen FictionKisah seorang gadis remaja yang terkenal cantik, idaman para kaum adam, siapa pun yang melihat nya pasti ingin rasa memiliki dirinya. Yaa dia HELENA PUTRI "Oh iyaa len, percaya deh suatu saat nanti lo bakal milik gue, dan gaakan ada yang milikkin lo...