Bab. 1

53.3K 2.3K 104
                                    

Info aja buat yang mau baca cerita lengkapnya, ada di KBM App. Follow akun saya, ya😉

 Follow akun saya, ya😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


















MALAM yang TERTUNDA

💖💖💖

Menikah tanpa dasar cinta? Mungkinkah bisa?

Nyatanya, pernikahanku tetap berjalan meski tak ada rasa cinta sedikit pun di hati. Dia lelaki baik akhlak juga agama, kata orangtuaku. Aku pun melihatnya demikian. Tapi untuk menumbuhkan rasa cinta, itu butuh waktu, bukan?

Setelah membersihkan wajah dari make up, ingin rasanya aku segera membaringkan tubuh di ranjang. Namun, melihat ranjang merah bertabur bunga mawar dan melati itu … aku membayangkan sesuatu.

Semoga saja, Mas Aksa tidak akan memaksaku untuk melakukan hubungan yang belum ingin kulakukan. Jelas aku tidak bisa, karena di hati belum ada cinta.

Mungkin saja lelaki bisa melakukan tanpa rasa cinta. Tapi wanita, berbeda. Cinta dan kenyamanan adalah yang utama.

Di luar sudah sepi. Sepertinya banyak tamu yang sudah pulang dan saudara yang menginap masuk ke kamar. Tinggal menunggu Mas Aksa yang akan memasuki kamarku ini.

Benar saja, baru ingin merebahkan tubuh di ranjang, suara derit pintu terbuka. Terlihat senyuman canggung lelakiku itu. Setelah menutup pintu dan mengunci, ia melangkah perlahan mendekatiku.

Jantungku berdegup sangat kencang. Mungkin wajahku sudah berubah pias sekali. Semoga saja Mas Aksa tidak memintanya malam ini. Sungguh, aku belum siap.

"Kok belum tidur, Dek?" tanyanya dengan suara rendah. Sepertinya, dia juga sama gugupnya denganku.

"Belum ngantuk." Aku menjawab singkat. Tangan sibuk memilin ujung piyama. Tidak tahu harus berkata apa.

"Hm, aku ganti baju dulu." Mas Aksa berjalan ke arah lemari. Ya, lemari baru yang ia belikan saat lamaran. Pakaiannya ada beberapa yang sudah ditata rapi di sana.

Aku memalingkan wajah saat Mas Aksa membuka kemeja putihnya. Ya, Tuhan … badannya putih sekali. Punggungnya lebar, membuatku ingin segera bersandar. Eh!

"Ayo, Dek."

Aku mendongak. Debar di dada semakin kencang saja rasanya. Mas Aksa mendekat. Memamerkan giginya yang putih berbaris rapi. Aku terpekik saat tangannya ingin menjangkau rambutku.

"Mas Aksa mau ngapain?" Aku menjauhkan kepala dan bergeser satu langkah.

Dia justru terkekeh. "Ada melati di rambutmu."

Aku segera mengibaskan tangan di rambut yang ditunjuk oleh Mas Aksa. Kembali memalingkan wajah, karena malu.

Duh, mikir apa aku tadi?

"Tidur, yuk. Udah tengah malam."

"Eh?" Aku kembali mendongak. Ingin bertanya lebih lanjut tapi bibir kelu seketika.

Mas Aksa masih saja tersenyum. Melangkah melewatiku dan naik ke ranjang. Aku menatapnya yang telentang dengan kaus putih tipis menerawang.

Seksi. Eh?!

"Kok bengong di situ? Sini." Mas Aksa menepuk-nepuk sisi ranjang.

Aku justru semakin kebingungan. Bagaimana kalau nanti Mas Aksa minta yang aneh-aneh? Atau ….

"Dek?"

"Eh?" Aku terlonjak kaget. "Ya, Mas?"

"Sini tidur." Mas Aksa duduk dan kembali menepuk sisi ranjang.

"Aku …." Aduh, kenapa jadi canggung dan bingung begini?

"Apa minta digendong?"

"Nggak!" jawabku langsung. Dan sukses membuatnya terkekeh. Ah, malunya aku.

"Ya sini. Tenang. Aku gak akan gigit kok. Sini."

Dengan menahan napas, aku mulai berjalan pelan menaiki ranjang. Duduk sedikit menjaga jarak. Aku melirik Mas Aksa sekilas. Ada senyuman yang masih ia tampilkan.

"Mas Aksa kenapa gak tidur? Katanya mau tidur?" Aku memberanikan diri bertanya.

"Boleh minta …."

"Jangan!" Aku kembali menyambar.

"Kenapa?"

"Aku … belum siap." Aku menunduk malu.

"Belum siap apa?"

"Ya itu."

"Lho, aku cuma mau minta bagi selimutnya. Dingin."

Duh! Kok selimut?

Aku menahan tawa. Menyerahkan selimut padanya.

"Makasih." Mas Aksa merapikan selimut agar menutupi seluruh tubuhnya. Kemudian menoleh padaku dan aku segera memalingkan wajah.

"Ayo tidur. Sudah malam."

Aku menoleh. Mas Aksa masih tersenyum sebelum kemudian membaringkan tubuhnya.

Lho kok nggak minta …?

Aku menggigit bibir dan mulai merebahkan tubuh membelakanginya.

Dasar lelaki tidak peka!

😂😂😂

Bagaimana Bab. Pembukanya?
Insya Allah yang ini akan lanjut sampai selesai. Bisa jadi, setiap hari update. Ikuti terus ceritanya, dan jangan lupa vote, ya😉

 Ikuti terus ceritanya, dan jangan lupa vote, ya😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mas Aksa Arjuna😍😘

MALAM yang TERTUNDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang