11: he's my brother

1K 158 36
                                    

"mereka juga pelaku dari pencurian di mansion yang tidak jauh dari tkp."

minkyu menggenggam erat tangan sang adik, berdiri di belakang ayah mereka yang sedang berbicara dengan seorang pria bertubuh tinggi. orang itu memakai seragam polisi setempat.

"terima kasih telah mendidik anak-anak anda dengan baik, pak jinhyuk. kalau mereka tidak cepat-cepat bertindak dan menelepon pihak polisi, keadaan akan lebih parah dari ini."

"terima kasih kembali, pak."

para polisi pun segera pergi dari rumah mereka. setelah memastikan mobil polisi telah melaju pergi, sang ayah berbalik, menepuk pundak kedua anaknya. "besok, kita jenguk kakek lagi." beliau kemudian memeluk putra bungsunya, "maaf, ayah tidak langsung mengangkat teleponmu, jinwoo."

tangan jinwoo beralih memeluk balik ayahnya, ia mengangguk pelan.

"kamu harus jadi anak yang berani, ya?"

pelaku perampokan kemarin ternyata adalah buron sejak beberapa bulan ke belakang. sebelum xyla dan yohan menelepon polisi, jinwoo telah menghubungi polisi terlebih dahulu. pihak polisi menerima laporan yang sama dan segera secepat mungkin ke tempat kejadian, di mana dua orang perampok itu telah babak belur dihajar yohan.

sebuah senyum terukir di wajah minkyu, yang meninggalkan ayah dan adiknya berbincang di ruang tamu. ia membawa langkahnya menuju ke kamar. bukan, bukan kamarnya, melainkan kamar sang kakak.

membuka pintu, hal pertama yang ia lihat adalah yohan tengah duduk di depan mejanya.


tanpa ragu ia bertanya, "kakak luka?"




"lo nggak perlu tau." balas sang kakak, "hahah, lo sama jinwoo balik lagi. udah takdir kayaknya, lo gak bisa jauh jauh dari gue."

minkyu menunduk. "aku tahu. kakak gak suka, kan? aku juga. aku mau aku dan jinwoo jauh jauh dari kakak. tapi selalu gak bisa."

yohan bangun dari duduknya, "minkyu. sebenernya gue gak sebenci itu sama lo."

minkyu bergeming, masih berdiri di pintu kamar yohan, mendengar semua yang ia ingin ucapkan padanya.

"gue benci sama lo, karena lo sayang banget sama anak pembawa sial itu."

"pembawa sial, kakak bilang?" minkyu tertawa penuh sarkas, mengalihkan pandangannya dari sang kakak. "apa-apaan..."


"bunda harus merenggut nyawa karena bocah itu. kenapa lo malah sayang banget sama anak itu? kenapa? minkyu, seandainya lo nunjukin kebencian lo sama dia, sama kayak gue. gue gak bakal benci juga sama lo." ujar yohan panjang lebar, masih belum selesai dengan perkataannya.

"cuma lo yang gue anggep adik kandung gue. lo, kan? yang selalu nyiapin sarapan gue, rapiin kamar gue tiap pagi, bahkan nyiapin teh kesukaan gu-"

"stop." minkyu memotong perkataan yohan, "kakak selama ini salah paham."


alia yohan bertaut sempurna, "maksud lo?"


minkyu menghela nafas pelan sebelum bersuara, "aku gak peduli kakak mau benci sama aku atau enggak. tapi, kenapa kakak harus benci sama jinwoo?"

Siblings  ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang