epilogue: beautiful farewell

700 98 4
                                    


"kamu yakin, kan?"


jinhyuk menghentikan gerakannya. koper yang tadinya ia ingin berikan ke anak sulungnya, tetap ia genggam sambil menatap serius kedua mata yohan.

"aku serius. aku yakin, yah. ini pilihanku." yohan membalas dengan senyuman.


"baiklah kalau begitu." sang ayah menepuk pundak yohan, "kamu harus buktikan ke ayah kalau kamu bisa."


"pasti." yohan berujar dengan penuh keyakinan.

karena usahanya, ia mendapatkan beasiswa untuk berkuliah di luar negeri. yohan sungguh senang mengetahui itu, keluarganya juga sangat bangga padanya, namun shock saat yohan menyatakan ingin berhenti dari kegiatan taekwondo-nya dan meraih mimpinya untuk menjadi seorang idola.

ayahnya tentu saja mendukung apapun pilihan sang anak, namun tetap saja, ia sangat kaget dengan keputusan yohan.



jinwoo menarik-narik ujung blazer kakaknya, "kak, kak yohan perginya lama ya?"



"kakak usahain bakal sering pulang, jinu," yohan sedikit berjongkok, mencubit pelan pipi adiknya. "nanti kita sering-sering video call, oke?"

"oke!"






"KAKAK!" minkyu berseru, berlari tergesa-gesa, tangannya memegang tangan sang kekasih dengan erat.

tenang. luka yohan sudah benar-benar sembuh.

"maaf terlambat. banyak teman-teman minta untuk foto bersama..." minkyu menggaruk kepalanya, tersenyum tipis.
ia dan xyla terlambat karena acara graduation kelas 12 mereka sore tadi.

jinwoo, yohan dan ayahya sudah menghadiri acara kelulusan itu, namun pergi lebih dulu untuk mengantar yohan.

"ah, om!" xyla membungkuk sopan di depan jinhyuk, yang ditanggapi jinhyuk dengan senyumannya.

"xyla, juara paralel lagi ya?"

"ah, iya..."

"om bangga sama kamu."

xyla langsung menunduk malu, wajahnya merona mendengar pujian dari ayah kedua-nya itu.

"ayah, jinu mau makan ayam~" jinwoo menunjuk ke salah satu outlet restoran cepat saji yang ada di bandara tersebut.

sang ayah langsung mengangguk, menoleh ke yohan, "ayah antar jinwoo, ya. kamu baik-baik disana."

"iya, ayah." yohan memeluk ayahnya, erat-erat.

"jinwoo juga mau!!!"

semua langsung tersenyum mendengar suara jinwoo, he's too cute to be real.

"ahahah," yohan terkekeh pelan sambil membungkuk untuk mengecup dahi sang adik, memeluknya hangat. "kakak pergi yaa..."

"dadah kakak!!"







jinwoo melambaikan tangannya, seraya ia makin berjalan menjauh dengan ayahnya. begitu pun dengan yohan, tak henti-hentinya tersenyum saat melihat jinwoo.







"han, yakin tidak ada yang ketinggalan? inhaler-mu? dompet hitam yang waktu itu aku belikan?" sahut xyla. yohan langsung mengangguk mendengar itu.

"tenang, udah di cek semua kok."

xyla tersenyum. "bagus. nah, pacarmu mana?"

"ah, minju..." yohan buru-buru merogoh sakunya, menghidupkan ponselnya. "tadi katanya masih on the way."

ya, yohan sedang menjalin hubungan dengan minju, teman seangkatannya, si anak lukis. minkyu tidak tahu pasti bagaimana mereka awalnya dekat, namun bagaimanapun, ia turut senang mengetahui hal itu.

menurutnya kim minju sangat cocok dengan sang kakak.

"i wish you luck, my brother." minkyu menepuk pelan pundak kakaknya.

yohan membalas, "thank you," ia menjeda sebentar sebelum memeluk kembali sang adik,

"—for being my brother."










— Epilogue END.



























AKHIRNYA SIBLINGS OFFICIALLY SELESAI!!!! huhuhu mau nangis ayo pelukan dulu sini :(( <3

maaf kalo epilogue-nya ngegantung atau gimana, di bonus chapter aku bakal jelasin lebih detail, oke?

makasih buat dukungannya selama ini, i truly, truly, TRUUUULY appreaciate it, SO MUCH. makasih udah baca sampai akhir, aku sayang kalian!! 💗

aku bakal publish beberapa bonus chapter/spin off jadi jangan dihapus dari library dulu ya!

sampai bertemu di karyaku selanjutnya!❤️

Siblings  ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang