17: the truth

680 122 0
                                    

"agh!"

mingyu baru saja memasuki kamarnya, namun yohan tiba-tiba mendorongnya keras-keras hingga ia terjatuh. yohan kemudian menarik kerah mingyu sampai ia berdiri, membantingnya ke dinding.

BRAKK!

"lo bilang dia sahabat lo!!!" teriaknya tepat di depan muka mingyu.

"ap- apa? maksud... kakak?" mingyu keheranan, "lepasin!"

"munafik!" yohan melepas genggamannya dengan kasar, "lo kan yang nyuri data proker sama uang kas osis?! dan lo mau lala dituduh mereka?"

seketika, mingyu terkejut atas tuduhan itu. "apa?"

"liat tas lo!"


mingyu lantas masuk ke kamarnya, membuka tas hitamnya yang ia gunakan untuk sekolah itu.

apa?

ia kaget dan bingung mengapa map biru milik xyla berada di tasnya.


"kak, sumpah! bukan aku!"

"nggak usah bohong lo njing!" yohan melayangkan lagi tinjunya ke wajah mingyu.

mingyu memegangi pipinya, "kenapa kakak gak percaya?!!" saking marahnya, ia membalas pukulan dari sang kakak.

bugh! duagh!


keduanya pun saling menyerang satu sama lain, hingga akhirnya jinwoo yang mendengar suara ribut dari arah kamar kakaknya datang.

"kakak!!!!! kakak!!!!" jinwoo mencoba menarik mingyu, namun ia tidak kuat. jinwoo langsung berlari ke bawah untuk memanggil sang ayah.

"MINGYU! YOHAN!" teriak sang ayah, memisahkan kedua putranya.

"berhenti!" ayahnya mendorong yohan jauh-jauh dari mingyu, sementara jinwoo memegangi tangan mingyu.

"kakak..."

mingyu meringis, menunduk karena rasa sakit di wajahnya. ayah mereka langsung memarahi mereka lagi, dan mingyu hanya mendengarkan seluruh bentakan ayahnya yang marah, sambil memegangi tangan sang adik yang setia berdiri di sampingnya.





———




xyla mengambil minuman favoritnya dari dalam kulkas minimarket, tak berhenti bertanya-tanya pada dirinya sendiri tentang apa yang sebenarnya terjadi pada mingyu.

tadi pagi, mingyu menghindarinya.

ia memakai sebuah masker hitam hari ini, dan mingyu tidak tampak seperti biasanya. xyla bingung, ia salah apa? mengapa dia jadi seperti ini?

sementara yohan... dia tidak masuk sekolah hari ini. orang itu juga hanya membaca pesannya tanpa membalas.

apa yang sebenarnya terjadi?

apakah mingyu tidak mau berteman dengan orang yang dituduh pencuri sepertinya? tapi kemarin baik-baik saja...

xyla merasa sangat pusing, ia memilih buru-buru ke kasir untuk membayar minuman itu.

namun saat ia tengah berjalan, tubuhnya menabrak seseorang yang lebih pendek darinya, yang tak ia sangka adalah jinwoo.




"ah, kak lala!" jinwoo tersenyum lebar.

"jinwoo?" xyla buru-buru menghapus bekas air mata di pipinya, mengucek matanya.

"kak lala nangis?" jinwoo mengerutkan dahinya, "jangan nangis, kak!"

xyla menggeleng, tersenyum, "jinwoo beli apa?"

"susu, sama gula. titipan kak mingyu." balas jinwoo. jinwoo tiba-tiba menunduk,
"kakak... kemarin malam kak mingyu sama kak yohan berantem lagi."

"kenapa?!" seru xyla histeris.



jinwoo menceritakan kejadian tadi malam. saat ia tiba-tiba mendengar suara teriakan dari kamar sang kakak, lalu melihat kedua kakaknya itu sedang berkelahi.

setelah dipaksa saling minta maaf oleh ayahnya, mingyu tidak langsung tidur namun menelepon seseorang yang tidak jinwoo ketahui siapa.

yang ia tahu hanyalah, mingyu mengatakan bahwa map biru yang dicari-cari ternyata ada padanya, dan ia tidak tahu siapa yang meletakkannya di dalam tasnya.




"aku udah nggak ngerti lagi apa yang diomongin kak mingyu habis itu," jinwoo membuka minuman jelinya, meneguknya.

"oh... begitu..." xyla mengangguk-angguk, membatin, kenapa disimpan di tas mingyu? tidak mungkin kan kalau mingyu pelakunya.



tiba-tiba, ia mendapatkan pesan dari salah satu kakak jinwoo.















mingyu
| pelakunya ketemu.

Siblings  ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang