Hujan lebat pagi itu masih saja turun di luar sana. Hanya hujan, tak ada kilat dan tak ada petir seperti semalam. Yah, semalam memang penuh dengan suara kebisingan air hujan yang menyentuh tanah seolah ingin segera menghilang di baliknya. Dan ditambah suara petir yang menyambar-nyambar membuat siapa saja tak ingin berpergian.
Semua anggota Bangtan House kali ini tengah berkumpul di ruangan yang biasa digunakan untuk berlatih bela diri itu. Namun berbeda dari biasanya sekarang mereka duduk di atas kursi dengan meja panjang yang menjadi pusatnya.
Jam dinding disana tengah menunjuk angka 8, karena saat itu hujan jadi tidak ada sinar matahari yang masuk guna ikut andil dalam hal penerangan selain cahaya lampu tentunya.
Jin sebagai yang tertua disana pun berdehem membuat semua anggota memfokuskan mata padanya. Ia pun membalas tatapan semuanya sekilas sebelum akhirnya angkat bicara, "Jadi ada hal yang ingin aku katakan pada kalian. Alasan kenapa aku mengumpulkan kalian semua disini."
"Apa hyung? Cepat katakan saja jangan membuang waktuku! Aku harus segera berangkat!" gerutu Jimin sambil menatap Jin dengan raut muka yang bosan.
Jin menghembuskan nafasnya pelan, membenarkan cara duduknya dan membuka mulutnya untuk menjelaskannya, "Ada beberapa larangan yang akan kubuat demi keamanan kita semua. Yang pertama jangan dekati rumah Junhyung di dalam hutan sana. Yang kedua jangan dekati jurang kematian. Dan yang ketiga jangan pernah melanggar aturan itu."
"Mwo? Kenapa oppa-ya?" kaget Dayeon sambil membelalakan matanya.
"Memangnya kenapa eoh?" tanya Hoseok bingung.
"Alasannya?" tanya Nana dengan nada serius.
"Cukup jangan dekati dua itu. Apa kalian tak mengerti juga?" sambung Yoongi yang terlihat sedang menatap tangannya yang terkait di atas meja.
"Baiklah hyung. Aku pamit!" Ijin Jimin kemudian langsung melesat keluar dari tempat itu membuat Yeona yang duduk tepat disampingnya langsung mendengus kesal.
"Hanya itu ya? Okelah, bukankah itu gampang," suara Sooyeon terdengar diiringi deritan kursi karena dirinya berdiri. "Ayo sayang kita berangkat sekarang!" ajaknya sambil menatap Taehyung yang duduk tepat di depannya.
Taehyung pun segera berdiri dan tersenyum kotak pada Sooyeon kemudian mengangguk mengiyakan.
Setelah Sooyeon dan Taehyung keluar, perlahan dari mereka pun keluar untuk menjalankan aktifitasnya masing-masing sampai yang tersisa hanya Jin, Namjoon, dan Haera disana.
Namjoon yang awalnya duduk dengan tiga kursi yang membatasi dirinya dan Jin pun segera mendekati Jin dan memilih untuk mendudukan dirinya di samping Jin yang duduk di kepala meja. Pun dengan Haera yang duduk tepat di ujung kepala meja yang satu mendekati Jin dan duduk berhadapan dengan Namjoon.
"Kenapa kau melarangku untuk pergi juga oppa?" tanya Haera kebingungan.
"Apa kau lupa kau siapa disini Hae-ya?" Jin malah balik bertanya sambil mengangkat satu alisnya menatap Haera.
"Tapi aku juga ada urusan saat ini oppa," jelas Haera karena merasa jika dirinya harus segera pergi.
"Aishh sudahlah biarkan aku saja yang menjelaskannya padamu!" timpal Namjoon langsung.
#
Suara hujan itu memenuhi sebuah mobil yang melaju cukup kencang menerobos derasnya air hujan. Air mancur pun seolah tercipta di sekitar roda mobil itu. Jimin, si pengemudi itu begitu fokus menatap jalanan yang sepi akan kehidupan itu. Matanya fokus tapi raut wajahnya terlihat sangat santai saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangtan Vampire
FanfictionSLOW-UPDATE! Highest Rank : #4 Wizard #42 Werewolf #60 BTSFF #67 Thriller #69 Vampire Vampire, Werewolf, Wizard, And Human // BTS X OC // Tenang ada romance-nya kok biar nggaK bosen gitu // Baca ae kalo penasaran!!! Bangtan Vampire Season 1 / Co...