Chapter : 3^^^To Know Each Other^^^

7.1K 431 26
                                    


 <Little bit NC>

-

Malam hari sekitar jam 10 malam di mansion yang megah itu duduklah dua yeoja di samping kolam renang. Cahaya bulan purnama diatas sana menyinari mereka dengan terangnya. Mereka masih sibuk berbincang-bincang sambil mengoyangkan kaki mereka di dalam air.

"Eonnie, apa menurut eonnie Werewolf ABO benar-benar ada?" tanya yeoja dengan rambut sebahu warna coklat dan segelas es jeruk ditangan kanannya, Jian.

"Menurut nenek moyangku memang ada. Namun sangatlah jarang. Aku pun belum pernah bertemu dengan mereka." jawab yeoja yang satunya, Jessi.

"Apa tidak mengerikan mempunyai gen yang berbeda. Berarti mereka sewaktu-waktu bisa lembut, lugu, layaknya omega. Kadang juga bisa pemarah, jiwa pemimpin, tegas, pintar seperti alpha. Atau tidak tengah-tengahnya yaitu beta." ujar Jian.

"Hm, itu benar. Kalau misalkan mereka bisa mengontrolnya itu lebih baik. Jadi, mereka bisa memilih yang mana yang akan mereka keluarkan alpha, beta, atau omega. Kalau mereka tidak bisa mengontrolnya itu seperti tidak ada gunanya."

"Kalau tidak bisa memangnya menyebabkan apa?" tanya Jian.

"Misalkan mereka sedang menjadi omega terus ada alpha yang hendak memukulnya nah misalkan mereka tidak bisa mengubahnya jadi mereka hanya bisa pasrah ditindas oleh kaum alpha. Karena pada dasarnya omega memang menjadi budak kaum alpha. Namun misalkan mereka bisa mengubahnya menjadi alpha maka mereka akan melawan kaum alpha yang akan menindas itu." jelas Jessi.

"Hmmm iya juga ya, tapi bukannya eonnie juga alpha?"

"Ne, wae? Kenapa aku bisa bersikap lembut?" tanya Jessi. Jian pun mengangguk cepat.

"Hhh itu karena Jin yang telah merubahku. Dulu aku sangat egois menjadi alpha di pack-ku, disana aku terkenal egois, kejam, menakutkan padahal kan aku seorang yeoja hhh. Namun setelah aku bertemu dengan Jin dan menetap di mansion ini aku sedikit demi sedikit mulai bisa mengontrol emosiku."

"Apa hanya karena Jin dan cinta?"

"Tidak juga. Mereka bertujuh semuanya membantuku. Namun yang paling utama Jin dan Yoongi. Yoongi orangnya pendiam, dingin, cuek, namun jika sedang bersamaku dia menjadi orang yang paling sering mengkritikku dengan kata-kata pedas yang keluar dari mulutnya. Dia juga selalu mengancamku jika aku tidak mau berubah."

"Mengancam? Apa dia akan membunuhmu eonnie?"

"Hm, seperti itulah. Dia mengancamku akan membakarku jika aku tidak berubah. Namun itu dulu sekali sekarang dia sudah biasa padaku, mungkin karena aku sudah berubah juga,"

"Hhh penjelasan yang menarik,"

Jessi dan Jian pun langsung menoleh ketika mendengar ada yang menyahut dari arah belakang. Disana. Jin sedang berdiri dengan senyuman mengembang di bibirnya. Ia kemudian berjalan mendekat dan langsung memeluk Jessi intens.

"Sudah biasa, selalu saja!" gerutu Jian.

Jin pun langsung melepas pelukan itu dan mengecup bibir manis milik Jessi."Mian,"

"Hm sudahlah, aku pergi saja!"

"Jian-ah gomawo sudah mau mendengar ceritaku yang tidak terlalu penting tadi." ucap Jessi.

Jian pun hanya mengangguk dan tersenyum. Ia kemudian pergi. Jessi dan Jin pun membalas senyuman Jian itu. Setelah melihat Jian pergi mereka berdua kembali berciuman.

Bangtan VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang