Ternyata El sudah berada di kelas terlebih dahulu. Fani yang baru saja sampai kelas langsung duduk di samping El kursi paling depan.
"Samping lo kosong El?" Ucap Fani dan hanya di balas anggukan oleh El."Tau ah ngomong sama lo mah kaya ngomong sama mayat idup" Fani langsung melipatkan lengannya dan langsung menidurkan kepalanya di atas lengan.
El mencopot headsettnya dan menatap aneh sahabatnya ini."Errr kenapa si lo?" ujar El.
Fani yang tak menggubris perkataan El pun hanya terdiam sambil memikirkan kejadian tadi baik di RO (Ruang Osis) maupun kantin.
"Cie gimana kencan nya? Lancar? Hha" El meledek Fani. Fani pun langsung bangkit dari tidurannya dan langsung menatap tajam mata El.
"Ih apaan si. Gak. Gak ada yang kencan kencanan." Fani sedikit ngegas dan melanjutkan tidur di atas lengannya. El pun hanya tertawa dan memasang kembali headsettnya.
Hari ini adalah hari terakhir para murid lesson break alias jeda pelajaran ya jadi suasana kelas masih sangat heboh kaya yang lagi tawuran atau brisik layaknya pasar. Semua murid masih bebas jajan ke kantin,tiduran,gendang gendang meja semuanya bebas di lakukan karena guru juga gak ada yang masuk terkecuali wali kelas untuk ngabsen.
"Fani..... Elvira...."
Suara melengking yang terdengar di telinga keduanya. Yah mereka berdua dapat menebak ini suara siapa. Siapa lagi yang punya suara kaya pluit pak Ade jelas ini sahabat mereka yang sedari kemarin belum mereka jumpai.
"Ish males banget itu temen lo satu El" Fani menutup telinganya.
"Errr temen lo juga kali" El mencopot headsettnya.
"Hai Jeje" keduanya kompak menyapa Jeje den di lanjut acara peluk mesra antara tiga sababat.
Zepinka Azzahra/Jeje
16 jalan 17 tahun
Toa kelas
Suka nraktir Fani dan El
Pengoleksi slem,baik cuma gampang marah ni orang,cantik,temen Efrans dari SD sampe sekarang.Usai sudah acara alay khas mereka bertiga. Kedua sahabatnya yaitu Fani dan El langsung aneh melihat satu orang wanita yang berdiri di samping Jeje. Jujur mereka berdua belum pernah melihat wanita ini sebelumnya.
"Siapa itu Je?" El menanyakan kehadiran wanita yang berada di samping Jeje.
"Oh iya gue lupa kenalin nih anak.Ini Naya, murid baru yang masuk seminggu yang lalu. Kan lo mah pada tugas kan? Dia pindahan dari Bogor" Jeje menjelaskan kepada dua sahabatnya.
"Hai... gue Naya" Naya menjabat kan tangannya.
Fani dan El pun bersalaman dan memperkenalkan dirinya masing-masing. Tak butuh waktu lama mereka ber empat telah menjadi seorang sahabat. Naya pun sudah akrab dengan kedua orang yang baru ia jumapi 30 menit yang lalu.
Karena Fani dan El yang sudah selesai akan tugasnya,mereka pun dapat masuk kelas. Ya walaupun masih mengenakan seragam khas osis dan jaz beserta name tag nya.
Saat mereka berempat sedang bercanda tiba tiba ada Efrans yang langsung masuk kelas tanpa salam. Fani pun refleks menjawab "Waalaikumsalam" dan Efrans langsung berbalik ke arah Fani lalu mengucapkan salam.
****
Efrans langsung menuju ke arah kursi paling belakang mencari ke tiga sahabatnya yah lebih tepatnya lagi ketiga para makhluk astral.
"Way bro udah kelar tugasnya?" Yordan menyambut kehadiran Efrans.
"Yoi bro udah dong" Efrans membalas sambutan Yordan. "Eh mana dua kampret lagi" Efrans mencari kedua sahabatnya yang masih belum terlihat.
"Oh...si Juned sama si Dayo lagi ke kantin. Biasalah ngabisin duit hha" Yordan menjawab pertanyaan Efrans.
Hha memang kocak biasa anak laki-laki suka bikin nama panggilan yang ngawur dan bahkan gak ada asal usul atau keterkaitan antara nama panggilan dengan nama asli mereka. Padahal nama asli yang ibu dan bapaknya berikan itu jauh lebih bagus dari pada panggilan yang di berikan oleh sahabatnya.
Juned nama aslinya tuh goldan alamsyah
Ada juga Dayo yang aslinya
Davin Prakasa wijaya sunggoko Alfaruq/Dayo
Nama bernuansa Jawa karena ini anak blasteran antara jawa dan Jerman.Itulah keunikan teman teman Efrans yang sama sama punya hobi maen game dan mempunyai keahlian dalam bidangnya masing-masing.
Tak lama setelah Efrans menanyakan kehadiran kedua sahabatnya muncullah mereka bedua yang masing masing tangannya membawa satu tenteng kresek hitam berisi makanan.
"Asik Dayo bawa makanan" Efrans menyambar makanan yang di bawa Davin. Dan Davin pun tanpa keberatan mengasihkannya kepads Efrans.
"Anjir si abang masuk kelas ko masih pake seragam tugas si bang" Goldan memegangi name tag yang masih terpasang di lehernyaEfrans.
"Hahaha udah selesai acaranya tadi terus gue gak bawa baju ganti" Efrans menjawab pertanyaan dari Goldan. Dan melanjutkan makan.
"Panutanku" semuanya kompak menyebut perkataan ini yang di tujukan kepada Efrans. Dan mereka berempat tertawa layaknya sedang berada di pasar.
"Btw pas gue gak masuk belajar apa?" Efrans menanyakan soal pelajaran.
"Alah Pan, selama lo masuk gak ada guru yang dateng. Cuma bu Meli aja yang dateng ngabsen. Kan dia wali kelas kita" jawab Goldan
Muka Efrans mendadak kecut dan Efrans mendadak berhenti makan. "Yang bener Net. Bu Meli WaKel kita?" Efrans menanyakan kembali jawaban Goldan.
"Iya anjir guru kiler lagi" Yordan menjawab pertanyaan Efrans.
"Udah sans ae lah sama sama makan nasi inih. Tuh gue kasih tau ada anak baru cewe. Cantik lagih" Davin pun mengganti topik pembicaraan. Mata Efrans langsung mengarah di mana tangan Davin menunjuk.
"Siapa?" Efrans bertanya siapa cewe itu.
"Namanya Naya. Dia pindahan dari Bogor. Uh cantik anjay ngalahin si Fani" Jawab Yordan.
Davin pun merengutkan keningnya,"ish apaan itu target gue kali" Davin pun sewot karena Yordan menyebut wanita yang di sukai Davin cantik.
"Buset udah di target lagih tuh cewe. Pantesan aja lo di cap kadal sama mantan mantan lo hahaha" Efrans meledek Davin.
Y/n: huh chapter ini banyak pengenalan tokoh yah. Udah itung itung bonus. Kalian kalo suruh milih mau milih yang mana nih dari sekian tokoh yang udah ada? Btw jangan lupa beri suara yah biar semangat bikin lanjutannya. ;)Thnk ya^^

KAMU SEDANG MEMBACA
jealous
Teen FictionPria berdarah dingin sedingin es balok,dan ia pria cuek se jagat raya. Pria ter anti terhadap wanita dengan sifatnya yang sedikit posesif dan pencemburu, efrans. Mengapa efrans bisa menyukai wanita yang satu ini. Karena wanita yang satu ini menurut...