7

586 18 1
                                    

06.05

Fani sudah stand by di halte menunggu angkot datang. Tak lama, terlihat kepala angkot yang berwarna merah itu dan Fani segera naik ke dalamnya​. Namun,"Ef Dafa kok naek angkot? Biasanya kan naek motor?" Fani melihat Dafa yang sudah ada di dalam angkot dan segera bertanya mengapa ia tidak naik motor seperti biasanya.

"Hhe iya Faa,motor gue ban nya bocor" Dafa mengeles agar Fani tidak terus terusan bertanya.

Aslinya si Dafa sengaja naik angkot supaya bisa bareng dengan Fani. Bukan karena ban bocor. Ban motor Dafa baik baik saja di rumah. Tapi Dafa berbohong kepada Fani supaya ia bisa berangkat bersama.

Itu yang di sebut cinta. Rela berkorban meski harus melakukan hal hal yang tak semestinya di lakukan.

"Oh gitu" Fani menjawab singkat.

Perjalanan dari rumah Fani dengan sekolah jika mengenakan angkot bisa menghabiskan waktu sekitar 10-15 menit dan perjalanan dari rumah Dafa dengan sekolah jika mengenakan angkot bisa menghabiskan waktu sekitar 20-30 menit. Karena jarak sekolah Fani dan Dafa yang lumayan jauhnya belum lagi terkena macet ibu kota.

Padahal jika Dafa mengenakan motor miliknya hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk sampai di sekolahnya.

"Daf. Gue duluan ya" Fani menepuk lutut Dafa dan segera turun dari angkot. Dafa pun hanya tersenyum.

****
07.30

Bel JANE bergema di seluruh penjuru sekolah pertanda jam pelajaran pertama akan segera di mulai.

Dan seperti biasanya the geng Efrans curut beserta komplotan nya pun belum sampai di kelas. Mereka adalah kaum yang super duper santai. Meski mereka tau siapa saja yang telat akan mendapatkan hukuman oleh guru BK (Bimbing Konseling) tetap saja mereka tidak menghiraukannya bedboy memang.

Anehnya walaupun itu curut curut udah sering di hukum seperti push up,jalan bebek,di jemur,bahkan ngebersihin toilet pun mereka pernah. Tapi tetap saja mereka tidak pernah jera akan hukuman yang di berikan Bu Farah atau guru BK tersebut.

Bu Meli ternyata masuk lebih awal untuk mengundi pemilihan organisasi kelas barunya. Dan Efrans beserta komplotannya baru saja datang dan langsung bersalaman dengan bu Meli.

"Efrans kenapa baru datang? Kemana saja kamu" Bu Meli bertanya kepada Efrans yang baru saja mau duduk di kursinya.

"A...a...anu bu kesiangan" Efrans menjawab dengan terbata bata.

"Main game?" Bu Meli menebaknya. Hobi Efrans bermain game itu, sampai terdengar ke telinga guru. Karena ke polosannya yang dulu menyebutkan hobi negatif nya ini di saat dia mencalonkan diri sebagai ketua osis

Flashback on

"Dan ini dia nomer urut kandidat 1 dengan calon ketua yang bernama Efrans L.A dari kelas 11 IPA 2,yang hobinya bermain game dan ia bercita cita menjadi seorang arsitektur terkenal dan dengan wakilnya yang bernama Elvira D.M dari kelas 11 IPS 1,yang hobinya membaca buku dan ia bercita-cita menjadi seorang ilmuan" kutipan kalimat dari pak Ghani (pembina osis) yang memperkenalkan calon ketos dan wakilnya.

Selurug pendukung nomer urut kandidat 1 pun bersorak dan tak lupa tepuk tangannya .
Tak sedikit suara yang bersorak akan nomer urut kandidat 1 ini jika di bandingkan dengan ke dua lawan nya yaitu kandidat 2 dan 3

Flashback off

Efrans pun hanya tersenyum malu dan langsung duduk dengan Yordan teman sebangkunya.

Cukup lama pemilihan organisasi ini dan menghasilkan Ketua Murid beserta Wakilnya, Sekretaris 1 dan 2 juga Bendahara 1 dan 2. Dan tak lupa cabang cabangnya yang sudah bu Meli tugaskan.

jealousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang