6

617 22 0
                                    

Sesampainya di tempat yang di tuju Fani dan Dafa langsung duduk di meja kosong yang berangka-kan 8. Dafa memanggil salah seorang pelayan cafe dan memesan satu nasi goreng dan es teh. Sedangkan Fani memesan satu mie ramen dan satu air mineral dingin.

Tak butuh waktu lama akhirnya mereka dapat menikmati pesanannya masing-masing.

"Hoy Fan!" Terdengar suara seseorang memanggil nama Fani. Dan ternyata itu adalah Goldan salah satu the geng Efrans curut.

"Eh Juned... ngapain?" Fani menanyakan kehadiran Goldan.

"Yaelah orang bebas kali ke sini ge. Suka suka lah yang jelas sih ngabisin uang hahaha" Goldan menjawab pertanyaan Fani dan di sambung dengan tawa.

"Sendirian?" Fani bertanya kembali.

"Nggak! ada si Efrans di belakang lagi beli jam tangan" lalu Goldan duduk di samping meja Fani berada. Jelasnya di meja nomer 9 .

Efrans pun telah sampai di meja yang di situ sudah ada Goldan. Efrans langsung duduk dan memesan satu cangkir kopi. Sepertinya Efrans tidak melihat ada Fani.

"Ned, gue cabut duluan" Fani berpamitan dengan Goldan. Seketika Efrans pun menyadari bahwa ada Fani yang tengah berdiri di sampingnya.

"Lah si curut ada di sini?" Ujar Efrans. Fani hanya tersenyum sinis ke arahnya. "Sama siapa rut? Sendiri?" Ujar Efrans kembali.

"Yehhh buta ya lo! Nih gue bawa orang segede ini juga  masa gak keliatan hha" Fani menepuk bahu Dafa.

Efrans langsung melirik ke arah laki laki yang di ajak Fani. Orang asing,nggak pernah ketemu sebelumnya. Efrans lalu menjabat kan tangannya ke Dafa. "Efrans" ucapnya. Dan Dafa pun menyalami tangan Efrans dan menyebutkan namanya "Dafa".

Fani dan Goldan pun sempat di buat aneh akan tingkah Efrans yang sepeti itu. Jarang sekali Efrans mau berjabat tangan dengan seseorang yang belum pernah dikenalnya samasekali. Jangankan yang belum pernah kenal. Kadang yang sudah kenal lama pun sangatlah susah mendapatkan jabatan tangan dari seorang Efrans.

"Yu Daf pulang udah sore...Pan,Ned gue duluan" Fani berpamitan dan hanya di balas anggukan oleh keduanya.

****

Fani berterimakasih kepada Dafa yang telah mengantarkannya pulang sampai depan gerbang. "Fan,besok berangkat sekola naek apa?" Dafa menanyakan sesuatu kepada Fani.

"Ya angkot lah masa odong odong sih hhe" jawab Fani prontal.

"Oh gituh. Yaudah gue cabut dulu dah..." Dafa perlahan mulai hilang dari pandangan Fani. Dan Fani segera masuk ke dalam rumah.

Ternyata sudah ada Esti mamahnya Fani di rumah. Esti yang sedang masak di dapur pun menanyakan anaknya yang baru saja pergi dari mana.

"Hey sayang. Dari mana? Ko mamah pulang kamu gak ada?" Esti langsung to the poin.

"Eh iya mah maaf Fani gak ngabarin dulu. Abis makan di luar mah." Fani menjawab pertanyaan sang ibu seadanya.

"Sama siapa nak?" Ucap sang ibu kembali.

"Sama si Dafa mah tetangga kompleks yang pernah bawa martabak pas njenguk Fani yang lagi di rawat" fani menjelaskannya dengan detail.

Flashback on

"Assalamualaikum, permisi om,tan" Dafa masuk ke ruang rawat di mana Fani di rawat pas kena sakit anemia.

"Waalaikumsalam,eh iya silahkan duduk" Esti mempersilahkan Dafa duduk di kursi tamu.

"Yeh lo ko tau gue di sini Fa?" Ujar Fani kepada Dafa.

"Hhe tau lah...nih martabak coklat kacang kesukaan lo!" Dafa memberikan satu keresek yang berisi dua kerdus martaba kesukaan Fani.

"Eh ko repot repot si" ucap Esti. "Lah ini namanya siapa?" Esti bertanya kembali.

"Nggak ko tan. Cuma martabak doang masa repot. Oh iya nama saya Dafa tan. Tetangga kompleks sebelah" Dafa mengulurkan tangannya untuk bersalaman bersama Esti.

"Eh makasih ya Daf,jadi ngerepotin deh." Sambung Fani.

Flashback off

"Oh Dafa yang itu" Esti menggerakkan jari telunjuknya.

"Iya mah,Dafa mana lagi emang" Fani segera masuk kamar untuk menghindari interogasi lebih lanjut dari sang ibu.

Fani langsung merebahkan tubuhnya dan menyalakan AC untuk menghilangkan rasa panas di tubuhnya. Lalu Fani segera membuka handphone dan mengecek WhatsApp.

Iya walaupun Fani tau gak akan ada yang nyariin dirinya karena Fani kan jomblo bulukan ups. Bukan gak laku laku,banyak yang sudah menyatakan perasaannya nya namun Fani terus saja menolak.Katanya si gak mau tersakiti di usia muda. Padahal si aslinya cowo nya aja yang jelek tapi gak ngaca.

Btw Fani nolak bukan karena jelek jelek amat si,tapi Fani inget anjuran islam untuk memilih seseorang yang di dengarnya di tayangan tv waktu subuh itu yang membuat Fani banyak menolak pria. Ada 4 anjuran islam untuk wanita memilih lelaki. Diantaranya :
1.Orang itu tampan
2. Orang itu kaya.
3.Orang itu jelas asal usul keluargannya/ nasabahnya. Dan
4.Orang itu beragama islam

Nah ke empat anjuran itulah yang membuat Fani pilih pilih cowo salah satunya yah yang tampan-an dikitlah.

"Tuh kan bener gak ada yang nyariin gue" Fani menggerutu dan membaringkan HP nya ke kasur. Tak lama terdengar getaran notifikasi masuk. Fani pun langsung membawa HP nya dan segera mengeceknya.

"Ah elah grup kelas lagi" Fani menyimpan kembali HP nya. Tak lama kemudian terdengar kembali getaran notifikasi masuk. Dan Fani seperti ragu untuk mengambil Hpnya. Tapi Fani mengurungkan niatnya. Lalu di ambilah handphone yang berada di samping telinganya itu.

Ternyata itu chat dari Dafa lagi. Dan Fani segera membalas pesan kepadanya.
__________________________
Fan, makasih ya udah nemenin gue
*Emoticon senyum*

Eh gw kli yg mksh udh d trktr

Ah itu mah kecil hha
*Emoticon ngakak*

Hha iy² dh;v

Btw tadi itu temen kamu Fan?

Iya dia slh satu the geng Efrans curut.
Itu lh yg prng gw crtain ke lo!
Ank yg nybln+ rse itu hha

Oh iya iya gw inget.
Jngn trllu sbl fan,tr ska loh;v

Ih amit² gw ska sma dia-_
________________________________

Seperti itulah kira kira pembahasan chat antara Fani dan Dafa. Selalu Dafa yang mencari topik pembicaraan. Sedangkan Fani,selalu saja menjawab dengan kata yang selalu di singkat. Menambah kesan bahwa Fani itu benar benar wanita yang super cuek kepada seorang laki-laki.
****
Pav Dafa.

Entah apa yang buat gue suka sama si Fani. Mungkin karena dia cewe yang sederhana,netral adanya,gak pernah neko neko kaya kebanyakan cewe lain.

Gue punya mantan. Bisa di bilang banyak si yah hampir 10 orang deh kalo di itung dari jaman SMP mah.
Tapi,selama gue deket sama cewe ya baru kali ini aja rasanya beda. Fani gak sama selerti kebanyakan cewe yang pernah gue deketin. Fani baik, sederhana orang nya dan mandiri.

Tapi sepertinya Fani sangat nyaman dengan kesendiriannya,setelah satu tahun yang lalu dia pacaran dengan sahabat gue. Tapi sama sahabat gue, Fani malah di sia siain dan akhirnya Fani memilih sendiri tanpa ada satu orang pun yang bisa masuk mengambil hatinya lagi. Termasuk gue.

Tapi gue gak akan pernah nyerah sampe hatinya Fani bener bener jatuh ke hati gue.
~
Y/n: O MAY GAT.TERNYATA DAFA SUKA SAMA SI FANI? OOOOO GITU,JADI FANI SEBELUMNYA PERNAH PACARAN SAMA SAHABAT NYA SI DAFA.Okelah mau tau lanjut kisahnya jangan lupa vote dan komen di mana letak salah nya ya karena gw juga seorang manusia yang tak luput dari kesalahan-_ [tq bos Q]

jealousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang