11

514 14 0
                                    

Seperti perintah Efrans tadi,semua anggota pengurus Osis atau APO Jaya Negera sudah kumpul di RO sepulang sekolah. El sudah stand by dari sedari tadi menunggu kehadiran Efrans ketuanya.

"El lama banget si?" Tanya Fani. El hanya mengangkat bahunya.

Karena merasa tidak sabar akhirnya El berusaha menghubungi Efrans. Tapi ternyata Efrans sudah berada di depan pintu RO.

"Eh elo lama banget si!" Cerca Fani. Efrans pun tidak mendengarkan nya. Efrans langsung duduk di samping Fani duduk. Dengan alesan panas ingin dekat AC.

"Pan? Gue mulai?" Tanya El. Dan di balas anggukan oleh Efrans.

Jadi ini rapat APO mengenai acara taunan yang sering di adakan di JANE. Yaitu hacking reling yang di lombakan per kelas dari tiap kelas 10-12.

Syarat pengikutnya adalah harus ber-anggotakan 10 orang/regu,harus mengenakan kostum yang unik,nama regu harus unik,mempunyai yel yel,muka harus di coret coret,harus bisa PBB (pasukan baris berbaris),harus membawa ransel yang terbuat dari plastik dan yang pasti ini acara menjelajah alam ya.

Acara ini rencananya akan di selenggarakan 5 hari lagi.

"Semuanya mengerti?" Tanya El kepada anak buahnya.

"Mengerti Kak"

Bukannya mendengar atau memperhatikan El disetiap pesannya, Efrans malah asik sendiri dengan gadget di tangannya yang sedang memainkan game online Itu, sukses membuat El geram.

El langsung mengambil handphone Efrans dan menatapnya tajam penuh amarah.

"Elvira! Balikin gak?" Pinta Efrans dengan mata melotot.

El yang sedang memegang handphone Efrans pun tidak menghiraukan. "G!!!" Ucap El singkat.

"Wah bawahan laknat nih!" Efrans mendumel kesal.

"Lo itu yah udah nyuruh gue ngumumin ini,gue abis suara,cape dan lo cuma diem,duduk, maen hp? Mikir gak si lo? Lo itu ketos Efran Luthfiansyah Alawi!!!" Cerca Elvira kesal.

"Oh! Gue ketos ya? aduh amnesia gue!" Efrans langsung memalingkan wajahnya ke arah layar gadget yang baru saja di rebutnya dari El.

Elvira menahan emosinya lebih dalam,karena percuma saja bicara dengan rekannya yang sudah gesrek ini. "Dasar KOG" kata terakhir yang keluar dari mulut El.

Semua yang ada di ruangan itu hanya bisa terdiam melihat ke dua atasannya bertengkar saling adu omong. Termasuk Fani yang hanya terfokus kepada Efrans.

"Nah Fan,nanti kamu ambil absensi dari kelas 10-12 di TU ya?" Pinta El kepada Fani.

Bay the wey Fani memang sangat beda jika sedang dalam organisasi Osis. Sifatnya yang humoris,baik,care mendadak hilang dan di ganti oleh sifat yang sebaliknya.

Tak jarang Fani kena bentakan atau cercaan yang menyayat hatinya yang di lakukan oleh sahabat sekaligus teman sebangkunya ini, Fani pun memaklumi itu. Namun, jika sudah keluar dari organisasi Osis El hanya orang absurd yang dapat membuat Fani tertawa melupakan segala masalah yang di tanggung nya.

Begitu Elvira adanya.

"Iya El." Ujar Fani lirih.

****

Rapat pun telah selesai dan Fani segera mengambil absensi di TU. Saat mengambil beberapa lembar kertas absen yang menapal di dinding tiba tiba ada satu tangan dari belakang nya yang membantu Fani mengumpulkan absensi.

Fani pun berbalik badan untuk melihat​ siapa orang itu?

BRUK! Kening Fani menabrak bahu seseorang itu. Fani langsung menengadahkan kepalanya ke atas. Jantungnya berdebar kencang saat menatap lekat matanya.

"Ini orang yang membuat ku patah semangat,ini orang yang membuat ku menangis,ini orang yang selalu ada untuk ku,ini orang yang selalu menyiksa batinku,ini orang yang selalu bisa membuat ku tertawa setelah aku menangis dan ini orang yang sama saat 2 tahun lalu,ini orang yang selama ini aku cinta. Oh ayolah jangan down Fan,jangan!" Batin Fani merintih. Mengingat kejadian 2 tahun lalu.

"Hello?" Efrans melambaikan tangannya.

Lambaian tangan Efrans sukses membuat Fani bangun dari lamunannya.

"Eh lo?" Fani melanjutkan membawa absen.

"Lo ngelamunin gue ya Fan?" Efrans yang sedang membantu Fani meledeknya.

"I-ih a-apaan eng-gak lah" Fani menjawab dengan terbata bata.

"Mana mau ngaku sih! Yang jelas gue tau lo lagi ngelamunin gue" ucap Efrans pede.

"Hiw ge-er lo tingkat dewa yah?" Fani mendecak Efrans.

"Ya orang ganteng mah bebas kale" saut Efrans tak ingin kalah dari Fani.

Tak terasa usai sudah tugas Fani mengumpulkan absen yah berkat bantuan Efrans juga pastinya. Fani segera masuk ke RO untuk menyimpan absen-an di lemari.

Saat keluar RO...

"Ba'" Efrans mengagetkannya. Fani sukses di buat kaget oleh Efrans. Bahkan detak jantungnya pun serasa berhenti mendadak karena ulahnya.

"Mau gue pukul?" Fani mengepalkan tangannya.

"Weh bos kalem dong, cantiknya ilang tuh hhe" Efrans mengangkat jari tengah​ dan jari telunjuk nya.

"Tenang Fani tenang! dia cuma becanda,jangan baper jangan baper!" Fani membatin perasaannya saat ini.

"Apaan si! Minggir gue mau balik" Fani menggendong tas ranselnya​ dan mendorong Efrans yang menghalangi jalannya.

"Oh kaya gitu yang di ajarin emak lo!" Fani yang sudah setengah jalan pun membalikkan badannya ke arah Efrans dengan mata melotot.

"Maksud gue,lo tega ninggalin orang yang udah nungguin lo dari tadi gituh?" Ucap Efrans. Dan Fani hanya mengerutkan keningnya.

"Emang lo nungguin gue?" Fani heran dan tidak mudeng akan maksud Efrans.

"Aduh ni cewe cantik tapi otak nya lola banget si!" Efrans menggeram kesal pada Fani.

"Yu pulbar" Efrans langsung menarik tangan Fani.

Memang anak APO udah bubar dari 1 jam yang lalu, tinggal Fani seorang yang sedang di tugaskan El. Mungkin Efrans khawatir akan Fani yang pulang sendirian. Padahal setiap hari Fani juga pulang sendiri.

Oh atau mungkin karena ini sudah hampir senja, Efrans yang khawatir akan Fani yang pulang terlalu sore seorang diri.

"Ih lepasin woy"
"Sakit nih jangan asal tarik"
"Eh kambing"
"Budeg ya lo?"
"Eh buset"

Fani terus berteriak. Hingga akhirnya mereka berdua sampai di parkiran. Efrans yang merasa geram pun langsung membungkam mulut Fani dengan tangannya.

A/n: oke gue ngaku cerita ini nggantung hhi^^, absurd ini mah wkwk. Jangan bosen baca ya. Thank for reading ❤😘

jealousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang