9

484 16 0
                                    

1 bulan berlalu, hari ini sekolah Dafa mengadakan pertandingan basket. Dafa pun ikut serta di dalamnya. Dan Dafa meminta agar Fani dapat menghadiri dan memberi suport untuknya.

Kebetulan JANE di liburkan pada hari ini. Karena semua guru akan mengikuti rapat umum yang di gelar di pusat pendidikan.

Tak ada alasan untuk Fani menolak undangan dari Dafa. Walaupun sebenarnya Fani sangatlah enggan menghadiri undangan Dafa.

Karena Fani tau yang berada di gor bukan hanya Fani, melainkan murid murid dari SMA N 1 yang sama mendukung tim basket sekolah nya.

Malu? Iya! Karena hanya Fani satu satunya orang yang bukan berasal dari sekolahnya.

Tapi Dafa tetap saja memaksa meyakinkan Fani agar datang pada jam yang telah di tentukan oleh Dafa.

****

14.00

Pertandingan baru saja selesai. Dan tim basket sekolah Dafa pun memenangkan pertandingan ini. Fani berniat untuk bergegas pulang,namun Dafa mencegahnya​.Dafa menyuruh Fani untuk pulang bersamanya.

Fani merasa sangat tidak nyaman berada di gor sendirian karena semua orang terlihat asing baginya yang sedari tadi menatap aneh kepadanya​.

"Daf ayo pulang" ajak Fani.

"Bentar Fan,gue ganti baju dulu" Dafa meninggalkan Fani sendirian di luar gor.

Banyak sekali mata yang mengintai Fani. Entah siapa mereka? Apa maksud mereka melirik Fani sinis? Yang jelas Fani benar benar tidak nyaman berada di situ.

"Ndra,Andra!" Dafa memanggil seseorang dari arahnya selepas ganti baju.

"Iya Fa?" Andra menghampiri Dafa.

"Tolong fotoin gue sama cewe gue" Ujar Dafa sembari memberikan handphone kepada Andra.

Fani yang mendengar pun sontak kaget dengan apa yang di dengarnya barusan. Fani menatap Dafa lekat.

Dafa pun berbalik pada Fani dan merangkul pundak Fani.Sangat mesra bukan? dan tanpa bisa menolak Fani pun tersenyum menghadap kamera.

"Udah Fa. Ehhh sosweet nya" Andra memberikan handphone milik Dafa.

Fani yang masih bingung tentang Dafa pun, langsung mengajaknya pulang.

Sesampainya di gerbang rumah Fani, Dafa menarik tangannya. Dan tanpa di sangka sangka ternyata Dafa mengungkapkan perasaannya kepada Fani secara mendadak.

"Fan gue suka sama lo. Lo mau gak jadi pacar gue" Dafa mengucapkan kalimat cintanya untuk Fani.

Fani hanya diam tak bergerak.Jantungnya berdetak lebih cepat. Raut wajah Fani berubah. Tangan nya yang masih di genggam Dafa pun perlahan ia lepaskan.

"Maap Daf,gue cuma anggap lo gak lebih dari sekedar teman. Makasih selama ini lo udah baik sama gue. Tapi jujur gue gak bisa buka hati buat lo,gue udah suka sama seseorang​ yang ada di sekolah" Fani menolak Dafa halus.

"Efrans orangnya?" Ujar Dafa.

Fani hanya tersenyum,"Lo gak perlu tau siapa orang itu. Dan gue harap lo gak marah juga gak bakalan jadiin gue musuh baru lo" Fani menggenggam kembali tangan Dafa.

Dafa hanya tersenyum mungkin senyumnya bukan seutuhnya senyum bahagia,melainkan senyum menyembunyikan kekecewaan yang di berikan Fani.

Dafa akhirnya lenyap dari pandangan Fani secara perlahan. Dan Fani segera masuk ke dalam rumah.Fani masih tidak percaya akan apa yang telah di lakukan Dafa.

Fani tidak pernah menyangka bahwa seseorang yang di anggapnya hanya sebatas teman ternyata memiliki perasaan lebih kepadanya. Rasanya jika bisa di replay akan kejadian tadi Fani ingin sekali kabur dan menghilang seperti jin dan tak ingin menjawab pertanyaan Dafa. Tapi ini dunia nyata yang tak bisa menggunakan hal hal seperti itu.

****

Waktu luang Fani kadang di gunakannya untuk melihat lihat story di akun Instagramnya. Dan tanpa di duga ternyata Dafa meng-upload foto bersama Fani dan mengetag nya di akun Instagram milik Dafa.

Dengan caption "Dia unik,dia baik,banyak laki laki yang menyukainya termasuk gue. Namun hatinya memang bukan buat gue. Sekuat apapun gue memaksa tetap saja dia tidak akan pernah jadi mikik gue"

Fani yang membaca postingan Dafa pun cukup kaget karena banyak sekali yang mengomentari dari kalangan teman-temannya. Komentar yang rata rata negatif yang di tujukan kepada Fani.

"Cewenya gak tau di untung"
"Sabar Fa,cewe bukan cuma dia kok"
"Cewe gak punya hati emang"

Seperti itulah komentar mereka. Pedas memang tapi memang patut itu semua di terima Fani. Karena Fani telah menyakiti perasaan Dafa.

****

Tak lama setelah Fani melihat postingan Dafa,ada notifikasi yang masuk ke DM nya. Ternyata itu El yang mengkrim sebuah foto di mana Fani sedang di hujat oleh teman teman Dafa.

[Ini chat DM di Instagram ya ceritanya]
________________________
* Mengirim satu foto *
Fan, gila ini netizen!
Lo bener di tembak ama si Dafa Dafa?
Yaelah Fa,kenapa lo tolak?
Dia anak SMA 1 loh!
Dia ganteng lagih?

Gue gk ska sma dia El
Udah ah brisik gw mls-_
_________________________

Fani hanya membalas singkat pesan El.karena mood nya benar benar lagi down.

A/n : aduh males gue tambah absurd deh ni cerita. Chapter ini cuma lagi nyelesein antara Dafa dan Fani aja ya. Di mana udah jelas Fani tidak menyukai Dafa.Makasih ya yang udah reading.

jealousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang