Komplotan Efrans pergi dari kelas dan entah kemana mereka berempat menuju. Mungkin basecamp tangga yang berada di samping kelas dan berdampingan dengan gudang. Di situlah biasanya komplotan Efrans bersemayam.
Saat ke empat makhluk astral itu keluar menuju pintu, kedua bola mata Naya seperti mengikuti arah salah satu dari ke empat the geng Efrans curut.
'Si Naya kaya ngelirik si Efrans' Fani membatin dalam hati.
"Emm itu yang masih pake baju kaya Fani sama El siapa?" Naya menanyakan sosok Efrans.
'Kuduga! Semua orang pasti langsung target ke si Efrans' Fani membatin dan menjawab,"oh si kambing?, Ih itu mah orangnya nyebelin" Fani menjawab pertanyaan Naya.
"Hah?" Naya sempat bingung akan kata - kata yang terucap dari mulut Fani. Fani yang menyadari hal itu pun langsung membenarkan perkataan nya. "Eh maksud gue Efrans hhe" Fani tersenyum.
"Iya dia ketos di sini" Jeje menyambungkan jawaban Fani.Naya hanya tersenyum melihat jawaban dari sahabatnya.
Fani yang merasa tidak enak pun langsung izin kepada tiga sahabatnya untuk ke toilet." Eh gue ke toilet bentar yah" Fani langsung keluar kelas.
Dan benar saja komplotan Efrans sedang berada di anak tangga di samping kelasnya. Saat Fani melewati area itu untuk menuju toilet Efrans tiba tiba memanggilnya.
"Faniiiiiiii" panggil Efrans
Fani pun tidak menghiraukan panggilan dari Efrans. Karena fikir Fani,Efrans hanya ingin meledeknya. Fani pun lanjut menuju toilet.
Fani tidak masuk ke toilet melainkan hanya membasuh muka di wastafel lalu mengaca pada dinding yang terterap sebuah kaca besar.
"Ngaca terooos"
Suara itu membuat Fani terkejut dan Fani segera membalikkan badannya. "Huh Efrans ngagetin". Ucap Fani.
Efrans langsung mengarah ke keran untuk wudu mungkin dia mau solat dhuha kali ya. Karena sekarang waktu yang di anjurkan untuk solat sunat tersebut.
Selepas wudu Efrans mencipratakan air yang masih banyak di wajahnya ke wajah Fani. "Basah kambing" Fani mulai geram akan ulah Efrans. Dan Efrans terus saja jalan menuju mesjid dan tak menghiraukan Fani yang sedang ngamuk itu.
Fani kembali menuju kelas. Dan selama berjalan di koridor ia hanya di selimuti senyum dan fikiran yang masih terhiyang-hiyang akan ulah Efrans.
****
Hari ini bel sekolah belum semestinya berbunyi. Namun karena belajar yang belum efektif akhirnya bel di bunyikan lebih cepat dari pada biasanya."Pulgas wey" Davin berlarian dari luar kelas sembari menjinjing sepasang sepatunya.
Semuanya langsung heboh dan segera membereskan ranselnya dan memakai sepatu untuk cepat cepat pulang.
****
Sesampainya di rumah, Fani langsung menuju kamar lalu merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Rumah Fani sedang kosong jika jam jam nya Fani pulang sekolah.Karena, fani di rumah hanya berdua dengan mamahnya dan ayah Fani sedang ada pekerjaan di luar kota sedangkan mamah Fani seorang Dosen di salah satu universitas yang ada di Jakarta. Fani merupakan anak tunggal atau bisa di sebut anak satu satunya.
Fani segera mengambil benda pipih yang berbentuk persegi panjang miliknya di dalam ransel. Fani lalu membuka layar handphone nya dan membuka aplikasi WhatsApp.
Satu notifikasi muncul dan itu chat dari Dafa yang menanyakan apakah Fani sudah pulang dari sekolah.
[Ceritanya ini chat di layar WA ya. Taukan gemana]
_________________________Fan udah pulang?
Udah Daf. Ada apa?
Jalan yu! Cari makan.
Yo gw ge belom makan
Gw siap²dulu yeOke.
_________________________________Kira kira begitulah chat antara Fani dan Dafa. Singkat memang,yah emang mau ngechat apa lagi. Sebagai teman ya ngechat cuma seadanya,sebutuhnya dan senetralnya aja.
Suara klakson motor Dafa sudah terdengar di depan gerbang rumah Fani. Fani lalu bergegas menuju dimana ada Dafa. Fani yang berpenampilan sederhana,mampu menyihir mata Dafa yang mungkin bisa di sebut tertarik kepada Fani.
"Yu jalan Fa" Fani menepuk bahu Dafa. Dafa yang terpukau akan penampilan Fani yang seadanya ini sempat terdiam."Woy" Fani melambaikan tangannya ke wajah Dafa.
"Eh iya sorry. Nih helm nya pake" Dafa menyodorkan helm untuk di pakai oleh Fani.
Fani pun segera membonceng kepada Dafa. Dan selama perjalanan lagi lagi Fani dan Dafa merasa canggu untuk memulai obrolan.
"Jalan ke mana Daf?" Fani memulai pembicaraan.
"Terserah lo deh Fa!" Dafa yang masih fokus menyetir pun menjawab pertanyaan dari Fani.
"Starbucks gimana?" Fani memberi tawaran.
"Emm boleh.... gas pollll" Dafa menyetujui tawaran Fani. Dan segera melajukan motornya menuju tempat tujuan.
ADA APA ANTARA FANI DAN EFRANS. TERUS ITU KIRA KIRA NAYA ADA APA YA SAMA EFRANS.
KAMU SEDANG MEMBACA
jealous
Підліткова літератураPria berdarah dingin sedingin es balok,dan ia pria cuek se jagat raya. Pria ter anti terhadap wanita dengan sifatnya yang sedikit posesif dan pencemburu, efrans. Mengapa efrans bisa menyukai wanita yang satu ini. Karena wanita yang satu ini menurut...