08. My Perfect Boyfriend [Kabar buruk]

702 24 17
                                    

"Diaaaaan," teriakan seseorang yang tidak asing lagi memanggil dirinya.

"Ada apa Mamah?"

"Kamu dimana sayang?"

"Di kolam renang Mah"

Mia menghampiri anaknya yang sedang berada di kolam renang dan duduk tidak jauh dari kolam.

"Sayang, sini deh."

"Ada apa mah?"

"Sini dulu"

"Iya," Dian mengambil handuk dan mengacak-acak rambutnya, lalu duduk disebelah Mamahnya.

"Sayang, kenapa Elsa udah siang gini belum bangun?"

"Mamah kaya yang baru kenal sama Elsa ajah"

"Maksudnya?"

"Elsa kan kalau kelelahan, tempat tidur adalah segalanya apalagi sekarang hari weekend."

"Kamu tau banyak yah, tentang Elsa."

"Iya Mah, kan Dian udah kenal Elsa bertahun-tahun."

"Hmm, gitu ya."

"Dian sudah tau arah pembicaraan Mamah kemana, Dian males ahk soal itu. Mending Dian ke kamar dulu pakai baju, bye," Dian pergi ke kamarnya dan meninggalkan Mia sendiri.

"Mamah, mamah, pasti kalau ada Elsa yang dibicarain itu itu mulu," Gerutu Dian yang berada di kamar mandi untuk memakai pakaian.

Tidak lama Dian keluar dari kamar mandi dan duduk di samping tempat tidur untuk membangunkan Elsa.

"Sa, Elsa," Dian berusaha membangunkan Elsa tetapi tidak ada balasan. "Saaaaaa, bangun!" Teriak Dian sambil menggoyang-goyangkan tubuh Elsa supaya terbangun.

"Apa sih," Elsa berbicara setengah sadar dan kembali tertidur.

"Bangun Sa, udah siang," Dian kembali menepuk tangan Elsa dan menarik selimut dari tubuh Elsa.

"Baru juga jam enam," Elsa menarik selimut dan menyelimuti tubuhnya kembali.

"Jam enam ya, coba lihat handphone gue sekarang jam berapa?" Dian menyodorkan handphone-nya pada Elsa.

Elsa mengambil handphone Dian, lalu perlahan membuka matanya untuk melihat layar handphone.

"Hah, mati gue!" Elsa terkejut melihat layar handphone yang menunjukkan jarum jam ke angka satu.

Elsa sangat terkejut dan ia langsung bangun, karena ia langsung terbangun dengan keadaan masih menggantuk ia merasa pusing.

"Kok lu gak bangunin gue sih?" Elsa memegangi kepalanya yang terasa sangat pusing.

"Ya maaf, gue gak mau ganggu tidur lu Sa."

"Yaudah lah, ni handphone lu." Elsa mengembalikan handphone Dian dan ia mengambil tasnya.

Elsa mengambil handphone-nya dan menyalakan layar utama, ia melihat banyak panggilan tak terjawab.

82 panggilan tak terjawab dari bang Dhaniel.

11 panggilan tak terjawab dari Bi Santi.

Elsa berpikir ada masalah apa sampai-sampai banyak panggilan tak terjawab dari kakaknya.

"Ada masalah apa Sa?"

"Gak papah, Yan baju gue masih ada kan?"

"Ada, cari ajah di lemari gue."

"Gue siap-siap dulu," Elsa berjalan masuk ke dalam kamar mandi.

"Gue tunggu lu di meja makan Sa," Dian pun pergi dari kamarnya.

My Perfect BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang