15. My Perfect Boyfriend [Copas]

663 22 1
                                    

Dua orang gadis yang mengenakan almamater hitam berpaduan dengan warna merah itu, terlihat sedang memarahi 3 siswi dihadapannya.

"Kalian tidak memakai atribut lengkap dan memakai sepatu berwarna," ujar salah satu gadis itu.

"Ya, terus masalahnya apa?" tanya salah satu siswi yang mempunyai nama 'Viona Sapadji', sedangkan kedua temannya hanya diam melihat dua orang senior didepannya itu, senior yang banyak menghukum mereka berdua pada saat MOS.

Siapa sih yang tidak kenal dengan keluarga Sapadji di sekolah ini, pasti semuanya sudah mengetahuinya. Keluarga yang katanya donatur terbesar kedua di Skyline High School.

"Kalian melanggar aturan, kalian harus menghormati bendera selama satu jam," ujar Elisa yang berstatus sebagai OSIS.

"Sok paling suci di sekolah ini! Kalau gue pakai sepatu berwarna dan gak memakai atribut lengkap, emangnya itu akan berpengaruh dalam pembelajaran? Enggak kan?" Balas Viona pada Elisa.  Ia tidak mau kalah dengan senior yang pernah membuat hari-harinya menderita.

"Buat apa ada peraturan, kalau tidak ditaati!" Ujar seseorang bernama Ismi, yang sudah kesal atas perlakuan juniornya.

"Lu berani sama gue? Lu gak kapok? Lu mau berurusan lagi sama kakak gue?" Tanya Viona pada senior yang pernah ditampar oleh kakaknya, gara-gara ulahnya sendiri.

"Saya sama sekali tidak takut, karena saya disini hanya menjalankan tugas," balas Ismi.

Viona mengeluarkan handphone-nya untuk menelpon kakaknya, ia ingin kakaknya untuk datang ke kantin dan memperingati senior dihadannya itu. Tapi, tiba-tiba handphone-nya diambil secara kasar oleh seorang gadis cantik.

Semua orang yang berada di kantin, tiba-tiba terdiam. Mereka semua asyik menonton apa yang akan terjadi selanjutnya, tanpa ada minat  untuk memisahkan mereka semua ---dasar penikmat cerita tanpa tema.

"Dear bocah. Kalau masih belajar nakal, jangan terlalu nampak. Kan malu sama senior yang udah insaf," ujar Elsa dengan menekan kata 'insaf' dan Elsa membantingkan handphone ke arah pemiliknya, hingga pecah.
(Sumber : Facebook)

"Siapa lu?" Tanya Viona sangat marah dengan perlakuan cewek dihadapannya itu.

Elsa hanya diam dan tidak berminat untuk menjawab pertanyaan dari Viona. Jeon dan Teon berada disana, karena ada siswa yang memberitahu kalau ada keributan di kantin.

"Lu gak kapok apa? Kata gue, lu jangan ganggu Viona lagi," ujar seorang gadis bernama Michael.

"Dia melanggar peraturan," balas Elisa dari belakang punggung Ismi.

"Pokoknya jangan ganggu adik gue lagi, kalian berdua mengerti? Kalau lu berdua berurusan sama gue, kalian tau kan akibatnya," ujar Michael mengancam pada Ismi dan Elisa.

"Saya disini hanya menjalankan tugas," ujar Ismi kepada Michael.

Michael hendak mengangkat tangannya untuk menampar Ismi, tapi sebuah tangan menghentikannya. Michael menoleh pada sipembuat masalah baru dengannya.

"Gak usah pakai kekerasan kali," ujar Elsa pada Michael dan melepaskan genggamannya dari tangan Michael dengan membantingnya kasar.

"Siapa lu? Kenapa lu ikut campur urusan gue?" tanya Michael pada Elsa.

"Urusan dia, berarti urusan gue juga," balas Elsa dengan menunjuk pada Ismi.

"Lu gak tau siapa gue? Gue anak dari donatur terbesar di Skyline High School. Gue bisa ajah ngeluarin lu dari sekolah ini, sekarang juga," ancam Michael pada Elsa.

"Lu juga gak tau kan siapa gue? Lu bisa ngeluarin gue dari sekolah ini kan? Gue juga bisa ngeluarin lu dari dunia ini, detik ini juga," ancam Elsa balik.

My Perfect BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang