5: First Meet

98 6 0
                                    

Thala dan Rere menunggu Farah di Starbucks sambil minum kopi. Mereka janji bertemu jam tiga sore dan sekarang sudah lewat jam empat. Rere bahkan sudah berkali-kali menelepon Farah dan wanita itu hanya berkata untuk menunggunya. Tak lama setelah telepon itu Farah dan Arda datang. Farah langsung mengeluarkan cengirannya.

"Sorry lama ya. Ini nih nungguin Arda dandan lama bener. Udah kayak anak cewek ditambah macet pula." Adu Farah yang memang menunggu Arda lama sekali.

"Apaan sih. Gue lama karena gue mau keluar rumah. Perlu kece demi cewek-cewek." Jawab Arda.

"Jiwa playboynya keluar lagi. Sumpah lo malu-maluin gue." Kata Farah.

"Oh iya kenalin ini sepupu gue Arda." Lanjut Farah tanpa jeda agar Arda tak menjawab.

"Gue Arda."

"Athala."

"Sharena."

"Kalau lo mah udah kenal gue Re. Salam kenal ya Thala." Arda bersalaman dengan Thala.

"Baju lo kurang bahan atau kek gimana sih Far. Gila aja berani bener pakai beginian siang-siang. Lo mau dihujat netizen? Kalau mau pakai ini tuh malem di klub noh." Kata Rere.

Rere memperhatikan Farah. Wanita itu memang agak beda dan berani. Ia memakai crop top hitam dengan jaket bomber warna army ditambah celana ripped jeans. Gayanya SWAG dan seksi.

"Elah apa sih Re. Biasa juga gini gue." Farah duduk di hadapan Rere.

"Iya nih padahal udah gue bilangin jangan pakai baju yang aneh-aneh begini. Takut gue kalau dia diculik kan ngerepotin jadinya." Jawab Arda.

"Da tutup ya mulut lo! Ya suka-suka gue lah mau pakai apa."

"Gue aduin tante baru tahu rasa. Mentang-mentang mama gue gak ada di rumah lo ya." Ancam Arda.

"Gak takut."

"Duh duh udah kayak pasangan muda aja lo pada." Sela Rere.

"Mulut ya Re."

Arda mengalihkan pandangannya pada Rere. Wanita itu tak banyak berubah. Masih cantik dan manis seperti dulu. Sempat terpikir sekilas dipikiran Arda bahwa ia menyesal karena dulu melepaskan Rere. Andai saja dia mau meresmikan hubungannya dan Rere mungkin sekarang wanita itu miliknya dan ia tak perlu terjebak hubungan yang rumit dengan Farah, sepupunya. Arda tersenyum kecil.

"Udah lama banget ya Re. Lo masih gini-gini aja Re. Bedanya udah gak jomblo lagi." Canda Arda.

"Ah bisa aja lo. Ya masa gue jomblo terus. Gue sih gak mau kayak lo jomblo seumur hidup."

"Weh mulut lo sama aja kayak Farah ya. Lo kelamaan temenan sama dia sih jadi kurang ajar. Gue kasihan jadinya. Mending lo jauh-jauh dari Farah. Gak bener mah ini cewek."

"Apa lo bawa-bawa gue! Rere beruntung kali temenan sama gue." Farah menjitak kepala Arda.

"Lo ngapain balik ke Indo?"

"Astaga pertanyaan lo ya Re. Ya gue kangen Indonesia lah. Kangen nyokap bokap juga. Terlebih gue kangen sepupu gue Farah." Arda merangkul Farah.

"Ih! Gue bilang jangan rangkul-rangkul gue." Farah melepaskan rangkulannya.

"Ternyata Farah ini emang galak sama semua ya. Gak sama Danan gak sama lo juga Da." Ceplos Thala.

"Danan? Siapa?"

"Loh lo gak dikasih tahu Farah tentang Danan?" Tanya Rere.

"Enggak. Emang siapa? Pacar Farah?"

"Eh bukan. Enak aja sembarangan ngomong."

Sharena | ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang