20. Girl's Time

40 3 0
                                    

Weekend yang mereka janjikan akhirnya tiba. Bintang dan ibunya sudah pergi sejak subuh. Farah dan Maya juga sudah sampai di rumah Rere. Mereka lebih banyak diam, hanya sesekali mereka berbicara bahkan hingga malam hari. Maya dan Farah tahu bahwa Rere masih galau sehabis putus begitupun Farah dan Maya, mereka sama galaunya dengan Rere. Mereka memang tak saling bercerita tapi mereka sadar bahwa mereka sedang dilanda galau karena lelaki mereka.

Sebenarnya Maya merasa tak pantas untuk galau. Ia dan Arda hanyalah pacar pura-pura namun ia masih punya alasan lain untuk galau. Mantan terindahnya kembali ke kehidupannya lagi setelah bertahu-tahun tak bertemu. Sedangkan Farah berasa diambang keputusasaan mengenai perasaannya sendiri. Ia memang dimiliki oleh Danan tapi rasanya hatinya bukan untuk Danan.

"Haaaah..." Ketiga wanita itu menghembuskan napas kencang bersamaan.

Mereka saling tatap setelah mengerti apa yang terjadi. Lalu mereka malah tertawa bersama. Tawa menyakitkan. Menertawakan karena mereka ternyata harus menggalui laki-laki yang belum tentu menggalaui mereka juga.

"Harusnya kita seneng-seneng ya bukannya malah galau gini." Kata Maya.

"Lo pada emang gak mau cerita galau kenapa?" Tanya Rere.

"Haaah." Maya dan Farah menghembuskan napas.

"Lo pasti tahulah." Maya dan Farah bersamaan berucap.

"Ya siapa lagi kalau bukan pacar-pacar kalian. Ya kan?"

"Hmmm..." Jawab keduanya bersamaan.

Hening sejenak.

"Eh eh... lo pada mau seneng-seneng gak? Biar gak galau sama suntuk. Gue ada ide nih." Tanya Farah.

"Apaan coba?" Tanya Maya.

"Yuk ke klub. Gue mau one night stand."

"FARAH!" Kata Rere.

"Lo kan udah punya pacar. Gimana Danan nanti?" Kata Rere.

"Persetan sama Danan. Pusing gue. Mending gue mabok sama anu-anuan deh."

"Farah lo sering gitu?" Tanya Maya.

"Baru mau nyoba. Kata temen klub gue sih enak. Surga dunia. Gue pernah mau nyoba tapi gagal. Lo udah pernah May?"

"Belom sih. Cuma gue sering ke klub waktu di Amrik. Kalau cuma sekedar mabok sih biasa."

"Iya sih surga dunia. Nanti pas mati masuk neraka." Kata Rere.

"Yeuu! Mau gak? Sumpah May enak banget. Yuk ikutan. Lagian lo kan gak pacaran sama Arda jadi gak papa dong."

"Ehmmm..." Maya terlihat ragu.

"Ayo udah ikutan aja." Kata Farah lagi.

"Y-ya udah deh." Jawab Maya.

"Maya! Duh jangan aneh-aneh dong." Rere tak setuju.

"Lo ikut gak?" Tanya Farah.

Farah mengganti pakaiannya sambil menatap Rere. Mau tak mau ia akhirnya ikut. Ia tak ingin teman-temannya berbuat yang aneh-aneh. Ia khawatir.

"Gue ikut cuma lihatin lo doang."

"Halaaah cupu lo."

"Cepet udah." Rere memutar bola matanya malas.

"Far, baju lo ganti napa. Mengundang hasrat lelaki ini mah." Kata Rere yang melihat pakaian Farah.

"Ya kan itu tujuan gue."

"Faraaaaah."

Sungguh Rere tak suka kebisingan klub malam. Ia merutuki dirinya yang memilih ikut Farah. Cuma ia khawatir pada dua temannya ini kalau ia tak ikut. Farah sudah memisahkan diri dan memesan minuman. Maya mengikuti. Mereka berdua mulai flirting dengan lelaki yang ada di klub malam itu.

Sharena | ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang