7: Worried

57 4 0
                                    

Thala duduk termenung di teras rumahnya ditemani minuman dingin buatan bibi. Sayangnya minuman itu hanya ia aduk-aduk tanpa ada niat untuk diminum. Malam semakin temaram.

Ting!

Athala.

Sayang.
Tolong jawab pesan aku dong.

Apa kamu udah tidur?

Tha maafin aku ya karena udah ga cerita.

Tha.

Mungkin kamu udah tidur ya.

Kalau kamu baca, bales ya.

Good night Tha.

Entah sudah pesan keberapa yang Thala abaikan. Tidak dari sahabatnya tidak dari kekasihnya, semua ia abaikan. Kali ini pesan dari Rere. Thala memang akhir-akhir ini jadi lebih cemburuan dan posesifnya makin parah. Ia juga lebih egois atau dia memang egois sejak awal.

Sebenarnya Thala malam itu sambil-sambil merenungkan apakah dengan mendiamkan Rere sudah menjadi tindakan yang benar. Ia tak ingin begini namun egonya ternyata lebih kuat. Ia ingat beberapa bulan lalu sempat mengecewakan Rere dengan melarangnya datang ke acara tahunan kampus hanya karena ia cemburu dengan salah satu teman lelaki Rere. Rere terpaksa harus membatalkan acaranya, padahal ia sudah mendaftar menjadi salah satu panitia dan Rere hanya tersenyum saat itu. Iya senyum kecewa.

"Lamun aja." Kakak Thala yaitu bang Saga bergabung.

"Eh abang. Udah pulang? Kapan?"

"Daritadi Tha. Lo lamun aja sih. Mikirin apaan dah?" Saga meminum minuman Thala, ia mengerut karena minuman itu sudah hambar dan tak dingin lagi.

"Hehehe."

"Malah ketawa. Gue nanya kali."

"Gak kok."

"Lo berantem sama Rere?"

"Loh kok tahu?" Thala terkejut.

"Nebak aja. Biasanya lo misuh-misuh tuh ya gak jauh-jauh dari Sharena kekasih hati lo lah!"

"Apaan sih abang."

"Kenapa lagi?"

"Gak papa kok."

"Ih lo gak boleh gitu. Cerita ke gue. Entar gue kasih saran deh. Gini-gini walaupun belum nikah ya, gue ini lebih pengalaman soal cinta daripada elo."

"Masalah biasa aja kok. Biasalah orang pacaran."

"Lo bilang masalah biasa tapi sampai misuh-misuh gini."

"Menurut abang kalau cewek lo gak cerita soalnya mantannya kenapa?" Tanya Thala.

Saga mengerutkan keningnya, kebiasaan.

"Jadi lo berantem gara-gara Rere gak cerita soal mantannya?"

"Jawab dulu pertanyaan gue bang."

Saga tertawa dulu sebelum menjawab, "Tha Tha. Elo nih emang parah ya. Gini deh namanya juga orang pacaran ya masa bahas-bahas mantan. Nanti dikira gamon –gagal move on- lagi. Terus salah lagi.

"Wajar Rere gak cerita tentang mantan, kan dia mikirin perasaan lo juga. Jadi lo marah karena masalah inikan?" Thala mengangguk.

"Saran gue sih lo ngomong baik-baik sama Rere. Rere tuh cewek langka. Sayang kalau lo berdua sampai putus. Lagian mantankan juga udah masa lalu."

Sharena | ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang