8: Jealous

58 3 0
                                    

Saat mobil Jevi terparkir, Bintang dan Wendy segera keluar rumah. Mereka terkejut dengan keadaan Rere. Wendy memberi kode pada Jevi mengenai keadaan Rere. Jevi yang masih emosi hanya menghembuskan napas.

"Kak Rere." Bintang segera memeluk Rere.

"Kakak gak papa?" Tanyanya.

"Biarin Rere masuk dulu Bi." Kata Wendy.

Bintang menuntun Rere yang kelihatan lemah. Tubuhnya sangat dingin, tangannya juga bergetar, dan matanya sembab sehabis menangis. Saat hendak masuk tubuh Rere melemah dan jatuh di pelukan Bintang. Rere pingsan.

"RERE!" Pekik ketiganya.

"Jev, Rere sebenarnya kenapa?" Tanya Wendy.

"Sebentar Wen. Bi bawa Rere ke mobil. Kita ke rumah sakit. Wen, kamu mau ikut atau di sini aja?"

"Ikutlah."

"Aku cerita di rumah sakit ya." Wendy mengangguk dan segera mengunci pintu rumah.

Bintang di kursi belakang menemani Rere sedang Wendy di kursi samping Jevi. Rere segera di masukkan ke UGD sesampainya di rumah sakit. Mereka bertiga menunggu di luar sembari mendengar cerita Jevi tentang Rere.

"Thala ninggalin Rere di sana? Dengan ponsel yang rusak?" Wendy tak percaya.

"Iya."

"Stres emang tuh cowok. Tuhkan Bintang udah ngerasa kalau Mas Thala tuh aneh. Gak baik buat Kak Rere. Lebih parah dari Mas Tama." Jelas Bintang.

"Abang gak akan biarin Thala deket-deket Rere lagi. Mau abang kasih pelajaran dia. Enak aja dia begitu ke Rere. Untung Rere bisa ditemuin. Kalau Rere kenapa-napa gimana coba. Mana sampai masuk rumah sakit." Marah Jevi.

"Sabar Jev." Wendy mengelus punggung Jevi.

"Gak bisa sabar lagi aku Wen. Kali ini Thala udah keterlaluan banget."

"Iya aku paham. Kita fokus ke Rere dulu ya."

Pada akhirnya Rere harus dirawat inap di rumah sakit karena syoknya dan memulihkan keadaannya.

"Maaf ya Wen kamu jadi harus capek begini." Jevi mengelus puncak kepala Wendy.

"Gak papa Jev. Rerekan juga adik aku."

"Tapikan kamu lagi hamil besar. Kasihan si kecil." Kali ini Jevi mengelus perut buncit Wendy.

"Gak papa sayang. Kasihan Bintang tuh sampai ketiduran." Wendy menunjuk Bintang yang tidur di sofa rumah sakit.

Jevi menghembuskan napasnya berat. Hari mereka semua begitu berat. Apalagi Rere sampai masuk rumah sakit. Belum lagi ia tak tega dengan Wendy dan Bintang. Semua ini hanya karena satu orang. Athala Irawan.

...

Farah mengedipkan matanya tak percaya. Danan yang ada di depannya bingung. Akhir-akhir ini Farah memang sering dengan Danan semenjak Arda sibuk dengan Maya. Maya baru saja pulang dari Amerika lima hari lalu dan Farah tak bisa mengerti kenapa sekarang Maya bisa terlibat dengan Arda. Ia juga tak mengerti kenapa sekarang malah sering jalan bareng Danan.

"Napa dah lo?" Tanya Danan.

"Harusnya gue yang nanya lo."

"Hah?"

"Temen lo brengsek banget." Kata Farah.

"Hah? Temen yang mana? Yang jelas dong." Danan bingung sendiri.

"Thala emang sakit jiwa!" Kata Farah.

"Lah lah kenapa dah sama Thala."

"Temen lo itu buat Rere sampai masuk rumah sakit. Bintang baru aja WA gue."

Sharena | ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang