12: Injured

47 6 0
                                    

Lupakan rumor yang beredar beberapa hari belakangan. Lagipula rumor itu sudah semakin surut dan terlupakan setelah Rere, Farah, dan Maya mengklarifikasi semuanya. Tinggal mencari siapa dalang dari rumor palsu itu.

Hari ini Rere dan Farah memutuskan untuk hangout. Tidak lupa Maya juga ikut karena ia sudah kembali dari Bandung. Ketiganya memilih ke mall dan kafe. Sekedar melihat-lihat atau bahkan membali sesuatu yang dirasa lucu untuk ketiganya.

"Nah oleh-oleh dari gue." Maya menyerahkan tiga buah gantungan kunci lucu.

"Barang couple pertama kita selama beberapa tahun sahabatan." Lanjutnya.

"Thanks May." Ucap Rere dan Farah bersama-sama.

Pada akhirnya Farah merelakan Arda dengan Maya. Ya walaupun ia tak tahu bagaimana sebenarnya hubungan Maya dan Arda yang juga sangat rumit.

"Oh iya guys. Gue pengen kasih pengumuman ke lo bertiga." Kata Farah sambil senyum-senyum.

"Apaan?" Maya terdengar penasaran.

"Gue jadian sama Danan." Ucap Farah antusias.

"Hah! Demi apa?" Rere super terkejut.

Bagi Maya yang tak tahu menahu tentang Danan hanya senang. Tentu saja ikut bahagia karena sahabatnya sedang bersenang hati juga. Rere dan Farah langsung sibuk membahas Danan.

"Emang Danan gimana sih orangnya?" Tanya Maya.

"Duh Danan itu ribut deh May. Susah jelasinnya. Nanti deh ya gue ceritain panjang lebar pas kita ketemu lagi." Kata Rere.

Mereka melanjutkan acara belanja-belanja lagi. Tidak sengaja Rere melihat Thala sedang jalan bersama seorang wanita yang terlihat bergelayut manja di lengan lelaki itu. Farah dan Maya turut pula menyaksikannya. Mereka berdua memperhatikan wajah Rere.

"Re, lo gak papa?" Tanya Maya.

"Hah?" Rere menjawab dengan bingung.

"Lo juga lihat Thalakan tadi?" Kali ini Farah yang bersuara.

"Oh itu. Gak papa kok gue." Jawab Rere.

Mereka malah diam memperhatikan Rere. Jelas sekali Rere berbohong. Rere terluka lagi.

"Kenapa? Yuk lanjut." Rere menyeret kedua temannya itu mengabaikan fakta bahwa Thala telah move on darinya.

Thala berhenti begitu melewati Rere. Perempuan di sampingnya juga ikut berhenti. Menatap wajah Thala dengan prihatin.

"Mesti begini banget?" Tanyanya.

"Mesti. Gue pengen dia tahu kalau gue bahagia tanpa dia." Jawab Thala.

"Ini mah cuma biar dia cemburu kali bang." Kata wanita itu jengah.

"Sorry ya Seri. Abang gak maksud manfaatin lo kok." Thala merasa bersalah pada sepupunya, Seri.

"Iya bang ngerti. Lo ah kalau masih cinta mbak Rere ya deketin lagi dong. Toh mbak Rere juga kayaknya gak ada pacar lagi."

"Gak bisa Ser. Gue udah terlanjur sakit hati sama dia. Apalagi katanya dia pacaran sama sepupunya Farah."

"Masa? Bukannya udah diklarifikasi kalau mbak Rere cuma temenan?"

"Ya mana tahu itu benerkan."

"Halah dasar egois. Gengsi aja tuh gedein. Kesiksa sendiri jangan ngeluh sama gue ya!" Seri memilih pergi duluan meninggalkan Thala yang hanya menghela nafas. Seri sendiri rasanya kesal dengan kakak sepupunya itu.

Selagi menuju parkiran mobil Farah dan Rere terhenti karena mobil yang mereka kenali berhenti tepat di depan mereka. Kepala seorang lelaki keluar dari dalam mobil sambil tersenyum bodoh.

Sharena | ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang