Farah sedang menelepon temannya untuk menanyakan perihal penabrak sekaligus pencemar nama baik Rere lagi. Sudah lewat beberapa minggu dan ia belum mendapatkan kabar. Arda juga duduk menunggu jawaban dari teman Rere.
"Heh! Ini udah lewat beberapa minggu ya! Lo janji minggu kemaren." Galak Farah.
Arda sempat terkejut mendengar suara melengking Farah. Ia hanya bisa mengelus dada dengan kelakuan saudara sepupunya itu. Tidak pernah berubah sama sekali.
"Gue bayar mahal ya! Lo mau gue gugat!" Teriak Farah lagi.
Astaga bisa-bisa kuping Arda tuli karena teriakan Farah. Arda gemas tapi takut digalakin Farah jadinya ia memilih diam saja. Farah mematikan ponselnya dengan kasar. Hampir saja ia menghancurkan ponselnya kalau saja Arda tak menangkap ponsel itu.
"Weh weh weh sabar aja kali Far. Namanya orang usaha pasti susah."
"Lo tahu apa! Orang dia sibuk ngegame pakai duit yang gue kasih!" Galak Farah.
Nyali Ardakan jadi ciut lagi belum apa-apa sudah digalakin Farah.
"Gue kasih dia tenggat sampai satu jam ke depan. Kalau sampai belum kasih kabar gue gugat dia! Gemes gue pengen nyekek." Geram Farah yang membuat Arda bergidik ngeri.
"Lo lagi PMS ya?" Tanya Arda hati-hati.
"IYA! Napa emang?"
"Gue nanya aja ya ampun. Sedih gue diginiin." Ujar Arda.
"Makanya lo diem aja!"
Setelah itu Arda memilih diam dan memainkan ponselnya daripada disemprot Farah yang sialnya lagi PMS hari itu. Satu jam berlalu dan sesuai janji teman Farah itu, dia akhirnya menghubungi. Farah segera mengaktifkan load speaker ponselnya.
"Gue gak tahu pasti Far. Cuma gue nemuin identitas orangnya dan rekaman cctv dia keluar dari mobil. Mobilnya sih kayaknya curian. Soalnya ditinggal begitu aja. Terus kalau yang nyebar rumor itu gue dapat nomor IPnya. Lo bisa cek siapa tahu di sana tempat tinggal dia atau malah ada cctvnya." Jelas teman Farah.
"Nanti gue kirim semuanya lewat chat."
"Okedeh thanks Jo." Farah mematikan sambungan teleponnya.
Tak lama pesan masuk berisi identitas dan alamat. Farah tersenyum.
"Nah sekarang giliran lo. Lo temenin gue cari nih alamat sekalian kalau ada rekaman cctvnya. Kalau masalah yang nabrak Rere biar mas Jevi aja. Dia sangar soalnya." Kata Farah.
Farah kembali fokus ke ponselnya untuk mengirimkan alamat itu pada Arda dan Jevi. Tak lupa ia mengabari Rere untuk tenang saja karena ia sudah menemukan pelaku penabrak larinya.
[sent a location]
[sent a photo]
[sent a video]
[sent a video]
Mas Jev aku udah temuin penabrak larinya.
Kata temen aku itu alamatnya, semoga aja gak meleset.
Aku sertain foto.
Bisa langsung disergap mas.
Katanya mobilnya curian jadi mungkin dia juga suruhan.
Ancem aja biar ngaku. Kalo gak kasih uang.Okedeh makasih ya Far.
Sama-sama mas.
"Cabut yuk Da."
"Siap." Arda langsung berdiri mengikuti Farah.
...
"Bi, lo ikut gak?" Tanya Jevi.
"Ikut bang."
"Jev, aku ikut ya." Kata Wendy.
"Kamu di rumah aja Wen. Kasihan anak kita kalau ditinggal terus." Pinta Jevi lembut namun tak bisa menutupi perasaan marahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sharena | ✔️
General FictionWARNING! : a lil bit (18+) Banyak cinta yang ditawarkan untuk Sharena namun banyak pula luka yang harus ia tanggung. Sekarang bukan lagi tentang komitmen namun tentang kepercayaan. Begitu besar cinta yang Athala dapatkan namun tak pernah membuatnya...