"Re!" Teriak Farah.
Rere membalas dengan melambai. Ia berlari kecil mendatangi Farah yang baru keluar dari mobil Pajero Sportnya. Memang beda wanita satu itu. Saat orang-orang memilih mobil kecil menyesuaikan tubuh, Farah malah memilih mobil besar. Bahkan Thala yang notabenenya pacar Rere saja memilih Jazz, bahkan kadang-kadang dia naik motor. Apalagi mengingat kota Yogyakarta beberapa tahun terakhir ini macet parah. Mobil kecil saja masih susah jalan apalagi sebesar mobil Farah.
"Gimana liburan lo ke Prancis? Cowok sana kayak mana?" Tanya Farah antusias.
Rere tidak langsung menjawab ia malah memberi Farah oleh-oleh. Pernak-pernik dan makanan.
"Waw! That's my girl!" Pekik Farah.
"Bagus kok. Lagian gue gak lagi liburan ya. Gue itu ikut papi kerja."
"Terus cowok sana kayak mana?" Ulang Farah.
"Biasa aja ah. Lagian ngapain juga gue lihat-lihat? Udah ada Thala kali. Udah segalanya buat gue."
"Iya deh yang punya pacar."
"By the way lo inget Elang Dirgantara gak?" Rere mengubah topik pembicaraannya.
"Elang? Elang sepupu lo?"
"Bener."
"Inget sih dikit-dikit. Sepupu lo yang ganteng gak ketulungan itukan? Kenapa?" Farah menjadi bersemangat membahas laki-laki tampan.
"Dia mau koas di Stad nanti."
"Eh? Anak Jakarta kan?"
"Iyap."
"Kok bisa? Jauh amat dah."
"The power of his father lah. Lagian kata tante Mira, mamanya Elang, mau ada sesuatu nanti di sini. Gak tahu deh apa."
"Gila-gila. Keluarga lo itu emang kaya tujuh turunan ya." Farah menggelengkan kepalanya.
"Enggak ah. Papa Elang mah emang udah kaya dari bayi. Elo tuh anak Sultan."
"Sama aja deh. Ih bahas Sultan dia. Ngomong-ngomong Elang masih dingin?"
"Masihlah. Manusia es kayak gitu matahari aja belum mampu lelehinnya."
"Tapi dia sweet banget sama lo Re. Kenapa lo gak nikah sama Elang aja?"
"Ih mulut lo ya. Elang itu masih sedarah sama gue mana mau gue." Farah mengangguk-angguk.
"Malem ini hangout yuk? Udah lama enggak nih." Ajah Farah.
"Eh? Gimana ya."
"Emang lo sibuk?"
"Enggak sih. Nunggu kabar dari Thala tapi." Raut wajah Rere sedikit kecewa. Pasalnya hari ini adalah hari jadian kesatu mereka.
"Itu Thala sama Danan tuh." Tunjuk Farah.
"Thala!" Panggil Farah.
Thala tersenyum. Bagai magnet ia langsung menghampiri Farah dan Rere. Jelas karena ada kekasihnya. Danan menyusul di belakang. Thala langsung memeluk Rere.
"Duh aku kangen." Ucapnya.
"Aku juga." Rere malah mendusel manja.
"Cringe!" Kata Farah.
"Sini lo mau gue peluk juga?" Tawar Danan.
"Najis Nan." Jawab Farah.
Rere dan Thala tertawa. Mereka melonggarkan pelukan itu.
"Kenapa Far?" Tanya Thala.
"Lo gak ada janji sama Rere nanti malemkan?"
"Enggak ada sih. Kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sharena | ✔️
Fiksi UmumWARNING! : a lil bit (18+) Banyak cinta yang ditawarkan untuk Sharena namun banyak pula luka yang harus ia tanggung. Sekarang bukan lagi tentang komitmen namun tentang kepercayaan. Begitu besar cinta yang Athala dapatkan namun tak pernah membuatnya...