Selamat datang dilapakku ^^
Terima kasih sudah mau mampir 😁😁
Cerita ini hanya fiktif belaka, author hanya meminjam namanya tanpa ada tujuan tertentu.
____
Di bumi ini tidak ada yang kekal, sampai kapan pun juga. Matahari yang bertahta di atas langit, menyinari bumi seolah memberikan manusia kehidupan pun akan pergi, mendatangkan kegelapan.
Bergantilah bulan, yang menerangi gelapnya malam. Dihiasi bintang-bintang yang menemani bulan di atas sana.Sesempurna apapun manusia, secantik apapun wanita atau setampan apapun pria, tak akan ada yang sempurna. Semua punya kelemahan, tergantung bagaimana sikap manusia itu untuk menutupi semua kelemahannya dengan berbagai kelebihannya.
Tak heran banyak manusia sombong, arrogant, egois, dan juga keras kepala. Pria yang selalu membangkang pada kedua orang tuanya, tak ingatkah ia kalau selama 9 bulan lebih 10 hari ia di dalam kandungan sang ibu?
Tak ingatkah ia selama ini bagaimana derasnya keringat sang ayah yang letih setiap hari pulang saat matahari tenggelam demi sesuap nasi?
"KIM TAEHYUNG!!"suara pekikan terdengar dari seorang wanita paruh baya, garis kerutan nampak di wajahnya karena usianya yang kini telah genap 45 tahun.
Ia tak lagi muda, tapi anak bungsunya itu selalu membuat hari-harinya dihiasi dengan pertengkaran putranya dengan sang suami.
"Biarkan saja dia Hyemi-ya..."suara bariton itu terdengar tegas, ia tak mau istrinya terus menerus sakit kepala karena meladeni putra bungsu mereka yang keras kepala.
"Tapi Taehyung tidak boleh balapan liar lagi_"
"Biarkan saja putra bandelmu itu, kita lihat saja sampai kapan ia dapat bertahan."potong Ji Sub, sebagai kepala keluarga ia harus bisa mencegah keretakan dalam rumah tangganya.
"Tapi...tapi dia tidak bisa pergi begitu saja..."suara wanita berusia 45 tahun itu bergetar, mau bagaimanapun juga pemuda yang baru saja pergi dari rumahnya adalah putra bungsunya.
"Aku juga berharap dia berubah Hyemi-ya, tapi kita tak bisa terus memaksanya kalau putramu sendiri tak mau mendengar..."sebagai kepala keluarga yang berusaha bersikap tegas, JiSub tetap seorang suami yang berusaha menjelaskan istrinya dengan lembut.
"Kuharap ia segera berubah, entah bagaimana caranya..."lirih hyemi menatap kepergian putra bungsunya dengan tatapan sendu.
Putranya dulu masih di dalam gendongannya, menangis saat haus, bahkan Hyemi masih ingat saat putra bungsunya menangis karena terjatuh saat pertama kali mencoba naik sepeda.
Rasanya ia ingin menangis saat putranya tiba-tiba berubah, ia tak menyalahkan siapapun, mungkin ini adalah kesalahannya karena terlalu sibuk mengurus butik, sehingga ia tak memperhatikan putranya.
.
Utopia, sebuah negeri yang dipenuhi dengan kesempurnaan, negeri yang paling didambakan. Layaknya di negeri dongeng, banyak kristal indah yang terhias di atas atap, menjadi hiasan pada lampu dan juga hiasan pada dinding yang menjulang tinggi.
Semua orang dengan celemek sibuk berjalan ke sana kemari, menyiapkan makanan dan menghidangkan makanan super lezat itu ke atas meja makan yang sangat besar.
Sedangkan di atas meja makan, beberapa orang penting tengah berkumpul, saling mendengarkan ucapan wanita yang tetap cantik meski usianya sudah ratusan abad.
"Kalian pasti sudah mendengar kasus ini, pada kasus Ga Young aku menyerahkannya pada Saeron."ucap wanita cantik nan elegan itu, mahkota cantik berwarna emas terpasang apik di atas kepalanya.Gadis yang disebut namanya mengangguk, tanda ia menerima perintah dari sang ratu.
"Baiklah, akan saya laksanakan yang mulia."jawab gadis berwajah imut itu."Bagus, lalu untuk kasus Taehyung aku menyerahkannya kepada Sohyun."ucap wanita cantik itu membuat semua yang duduk di atas meja itu saling menatap.
"NDE??!!"sedangkan gadis yang namanya disebut berteriak paling kencang, semua peri tak ada yang mau menerima tugas itu.
Siapa yang tidak tau seberapa keras pemuda Kim itu? Pemuda durhaka yang setiap hari hanya menyakiti perasaan kedua orang tuanya.
"Apa kau menolak Kim Sohyun?"tanya wanita cantik itu, semua mata kini menatap ke arah gadis berponi itu.
"Bu-bukan maksudku untuk menolak yang mulia...tapi bisakah saya mendapatkan kasus yang lain?"tawar Sohyun membuat semua pasang mata kini beralih kepada sosok wanita yang disebut 'yang mulia' itu.
"Jadi kau menolak rupanya, apa perlu aku menyuruh kepala pengawal untuk mengantarmu ke menteri Han?"dari nadanya terdengar halus dan juga menyejukkan hati, hanya saja tersirat nada ancaman di dalamnya.
Gadis berponi itu mengepalkan tangannya, ia bimbang dan gusar. Di dalam hatinya ia meruntuki kelemahannya, ia menghela napas saat matanya menatap semua pasang mata yang menanti jawabannya.
"Baiklah, saya terima kasus ini yang mulia."jawab gadis itu dengan sedikit menekan kata 'yang mulia'."Baiklah, kurasa rapat hari ini selesai. Kalian semua dapat menjalankan tugas kalian, dan terakhir hanya untuk mengingatkan kalian. Kalung yang ada di leher kalian tidak boleh kalian berikan secara sukarela, itu hanya perantara untuk kalian tetap berada di Bumi."ucapan yang mulia itu membuat mereka semua mengangguk.
Gadis berponi--Sohyun itu mengangguk mantab, menatap kalung yang tersemat pada lehernya.
"Tenang Sohyun, hanya mengubah pria bandel itu lalu kau dapat kembali ke Utopia."gumam Sohyun menyemangati dirinya sendiri.Dan begitulah....
Semua ini merupakan awal, sebuah khayalan belaka yang merupakan usaha untuk mengubah sifat manusia yang membuat kedua orang tuanya kelimpungan.
Aku orangnya minder dan gak begitu pede, awalnya aku gak yakin pengen ikut challenge yang di adakan kimsquads
Terima kasih untuk kesempatannya, dan semoga makin banyak yang mau mencoba.
Jangan di lihat dari hadiah atau apa yang akan diperoleh, tapi mari kita lihat seberapa besar kemampuan kita ^^Minta apresiasinya ya ^^ dukung para peserta #kimsquadwritingchallenge2 #KWC2 biar semakin semangat 😋😋
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel Kim [END] ✔
General FictionSekencang apapun angin menerpa, daun tak akan pernah membencinya. Ia terus bertahan dan terus bertahan tanpa mengeluh, tapi akankah daun itu bertahan? Terus bertahan saat angin kapanpun dapat menerbangkannya setiap saat. Waktu sangat berharga, oleh...