Jangan lupa vote dan komen ya ^^
Rasanya sulit untuk beranjak, terlalu nyaman bersama dirimu, hingga membuatku terlena.
Sohyun tersenyum saat bibirnya menempel pada bibir 'mahal' milik Taehyung, garis bawahi kata menempel.
Taehyung mendorong kepala Sohyun ke belakang, pemuda itu mencebik sebal saat bibirnya dinodai oleh gadis jadi-jadian seperti Sohyun."Dengar! Aku memang berterima kasih padamu karena memberikanku satu kesempatan. Tapi bukan dengan ciuman, kau mengerti?" Sohyun terdiam kemudian mengangguk kecil seolah paham.
"Tapi di drama yang aku tonton__"
"Ini bukan drama! Oke, akan aku jelaskan. Manusia satu dengan yang lain saling menguntungkan, seolah simbiosis mutualisme. Begitupun denganku, sampai di sini kau paham?" Taehyung menatap Sohyun dengan sangsi, gadis itu mengerikan. Sungguh!
"Baiklah! Aku akan membiarkanmu tetap hidup, dan aku akan menciummu setiap paginya, bagaimana?" Tawar Sohyun membuat Taehyung mengusap wajahnya kasar.
"Hei, dimana-mana seorang wanita tidak bersikap dominan. Kalian hanya perlu menunggu dan menerima, oke?" Nego Taehyung membuat Sohyun mengusap ujung dagunya seolah berpikir.
"Lalu apa yang harus aku lakukan? Menunggu mu menciumku?" Tanya Sohyun membuat Taehyung terdiam, berpikir keras sebelum pertanyaan itu menjebak dirinya.
"Ya, katakan saja begitu, dan yang kau lakukan hanyalah_"
"Menerima!" Jawab Sohyun bersemangat, dan kali ini Taehyung terkekeh, tertawa melihat betapa bodohnya Sohyun.
***
Taehyung tersenyum lebar saat pagi ini ia berangkat ke sekolah tanpa membawa beban apapun, ia menatap ke sampingnya dimana Sohyun berada.
Gadis itu meruntuk dalam diam; membawa tas yang beratnya luar biasa. Ia tidak tahu apa yang pria itu bawa hingga beratnya melebihi 8 kg."Yak! Sebenarnya apa yang kau bawa?! Kenapa berat sekali, kau tidak membawa seluruh pakaianmu, bukan?" Sangsi Sohyun sambil terus menenteng tas milik Taehyung.
"Tentu saja tidak, kalau aku membawa pakaianku tas itu tidak akan mampu menampungnya." Sombong Taehyung membuat Sohyun mendengus, gadis itu bahkan menyumpah serapahi pemuda yang dengan santainya berjalan di depannya tanpa beban.
"Setidaknya bantu aku! Hei, ingatkah kalau aku ini wanita?" Sungut Sohyun membuat langkah Taehyung berhenti, menoleh kearah Sohyun.
"Wanita tidak perlu dominan, mereka hanya perlu menunggu dan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel Kim [END] ✔
General FictionSekencang apapun angin menerpa, daun tak akan pernah membencinya. Ia terus bertahan dan terus bertahan tanpa mengeluh, tapi akankah daun itu bertahan? Terus bertahan saat angin kapanpun dapat menerbangkannya setiap saat. Waktu sangat berharga, oleh...